Kementerian Berkolaborasi Kembangkan Kewirausahaan

Kementerian Berkolaborasi Kembangkan Kewirausahaan
Jakarta - Menteri Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Maman Abdurahman dan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli konkretkan rencana kolaborasi melalui Penandatangan Kesepahamaan Bersama tentang Sinergi Program Ketenagakerjaan dalam Pengembangan Kewirausahaan, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. 
"Kolaborasi antara Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian UMKM sangat diperlukan dalam menciptakan kesempatan, bimbingan, dan pengarahan kepada wirausahawan untuk berkembang dan bertumbuh melalui wirausaha, sebagai salah satu upaya memperluas lapangan pekerjaan di antaranya dengan optimalisasi pemanfaatan balai latihan kerja yang terstandarisasi di daerah," ujar Maman di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta.
Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari audiensi yang dilakukan kedua Kementerian beberapa pekan lalu.
Maman mengatakan, penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan salah satu aksi afirmatif dalam mewujudkan capaian target peningkatan rasio kewirausahaan nasional menjadi 4% pada tahun 2029. Upaya ini sekaligus menjalankan perintah dari Presiden Prabowo Subianto untuk segera mengintensifkan kolaborasi dan sinergi antar Kementerian.
"Saya berterima kasih kepada Menaker atas kerja sama, dukungan, dan kolaborasinya. Mudah-mudahan ini bisa menjadi motivasi dan semakin banyak kolaborasi lintas kementerian yang bisa dijalankan. Karena kita paham selama ini sering sekali di antara kementerian tersekat dengan ego sektoral, tapi saat ini kami bisa mengkonkritkan arahan Pak Presiden terkait kolaborasi dan sinergi," kata Maman.
Maman menambahkan, program ini akan dilangsungkan secara serentak di seluruh Indonesia pada Mei 2025 dan diprioritaskan bagi pengusaha mikro dan kecil. 
"Dari segi jumlah peserta sementara disepakati sekitar 5 ribu orang, tapi tidak menutup kemungkinan bisa mencapai 10 ribu orang. Terkait hal ini, masih akan dibahas secara detil oleh kedua kementerian,” jelas Maman.
Kolaborasi ini, lanjut Maman, sangatlah positif karena menunjang akselerasi tumbuh kembangnya UMKM di Indonesia. Meskipun menurutnya menaikkan rasio kewirausahaan tak hanya bisa mangandalkan pelatihan semata.
"Kalau kita mau menaikkan rasio kewirausahaan, tidak bisa hanya sekadar membuat pelatihan. Karena pelatihan adalah salah satu bagian saja. Ada hal-hal lain yang tak kalah penting seperti membuka akses pembiayaan, akses market, hingga mempermudah akses perizinan," ujar Maman. 
Sebelumnya, Kementerian UMKM berkolaborasi dengan Kementerian Sosial (Kemensos) sepakat membangun kerja sama dalam memberdayakan masyarakat melalui wirausaha dalam upaya pengentasan kemiskinan. 
“Kementerian UMKM merespons ide atau konsep besar sinkronisasi dan sinergi antar kementerian di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, di mana kami akan mulai membagi klasifikasi dan graduasi,” ujar Maman. 
Ke depan, lanjut Maman, Kementerian UMKM dan Kementerian Sosial telah bersepakat membangun graduasi.
"Jadi desil 1 itu masyarakat yang masuk dalam kategori miskin ekstrem ditangani oleh Kementerian Sosial sampai ke desil 4. Nanti desil selanjutnya akan ditangani oleh Kementerian lain, seperti Kementerian UMKM, Kementerian Koperasi, hingga Kementerian BP2MI, yang dalam hal ini masuk dalam konteks pemberdayaan masyarakat. Baru setelah itu naik lagi ke atas desil 7,” kata Maman. 
Maman mencontohkan, setelah masyarakat miskin dan miskin ekstrem naik kelas, Kementerian UMKM akan memberdayakan mereka melalui program kewirausahaan.
Upaya ini menjadi langkah konkret yang sedang diupayakan pemerintah, yakni melalui semangat kolaborasi dengan mengesampingkan ego sektoral. 
Sementara itu MenteriTenaga Kerja, Yassierli mengatakan, Kementerian Ketenagakerjaan akan mempersiapkan dukungan balai latihan kerja dan vokasi yang akan menjadi infrastruktur pelatihan
"Dalam waktu dekat akan didiskusikan terkait teknis, karena sebagian besar ini adalah domain dari Kementerian UMKM, yang selama ini sudah berhasil dalam membangun ekosistem UMKM. Kami bersyukur dengan apa yang sudah kita lakukan pada siang hari ini dan kita menunggu aksi program nyata sesudah kesepahaman ini ditandatangani," ujar Menaker Yassierli.
Tidak hanya Kementerian UMKM, Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin)juga  aktif menumbuhkan wirausaha industri baru untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Melalui peran pelaku usaha, termasuk sektor industri kecil dan menengah (IKM), akan tercipta peningkatan nilai tambah bahan baku dalam negeri hingga penciptaan lapangan kerja. 

NERACA

Jakarta - Menteri Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Maman Abdurahman dan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli konkretkan rencana kolaborasi melalui Penandatangan Kesepahamaan Bersama tentang Sinergi Program Ketenagakerjaan dalam Pengembangan Kewirausahaan, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. 

"Kolaborasi antara Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian UMKM sangat diperlukan dalam menciptakan kesempatan, bimbingan, dan pengarahan kepada wirausahawan untuk berkembang dan bertumbuh melalui wirausaha, sebagai salah satu upaya memperluas lapangan pekerjaan di antaranya dengan optimalisasi pemanfaatan balai latihan kerja yang terstandarisasi di daerah," ujar Maman di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta.

Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari audiensi yang dilakukan kedua Kementerian beberapa pekan lalu.

Maman mengatakan, penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan salah satu aksi afirmatif dalam mewujudkan capaian target peningkatan rasio kewirausahaan nasional menjadi 4% pada tahun 2029. Upaya ini sekaligus menjalankan perintah dari Presiden Prabowo Subianto untuk segera mengintensifkan kolaborasi dan sinergi antar Kementerian.

"Saya berterima kasih kepada Menaker atas kerja sama, dukungan, dan kolaborasinya. Mudah-mudahan ini bisa menjadi motivasi dan semakin banyak kolaborasi lintas kementerian yang bisa dijalankan. Karena kita paham selama ini sering sekali di antara kementerian tersekat dengan ego sektoral, tapi saat ini kami bisa mengkonkritkan arahan Pak Presiden terkait kolaborasi dan sinergi," kata Maman.

Maman menambahkan, program ini akan dilangsungkan secara serentak di seluruh Indonesia pada Mei 2025 dan diprioritaskan bagi pengusaha mikro dan kecil. 

"Dari segi jumlah peserta sementara disepakati sekitar 5 ribu orang, tapi tidak menutup kemungkinan bisa mencapai 10 ribu orang. Terkait hal ini, masih akan dibahas secara detil oleh kedua kementerian,” jelas Maman.

Kolaborasi ini, lanjut Maman, sangatlah positif karena menunjang akselerasi tumbuh kembangnya UMKM di Indonesia. Meskipun menurutnya menaikkan rasio kewirausahaan tak hanya bisa mangandalkan pelatihan semata.

"Kalau kita mau menaikkan rasio kewirausahaan, tidak bisa hanya sekadar membuat pelatihan. Karena pelatihan adalah salah satu bagian saja. Ada hal-hal lain yang tak kalah penting seperti membuka akses pembiayaan, akses market, hingga mempermudah akses perizinan," ujar Maman. 

Sebelumnya, Kementerian UMKM berkolaborasi dengan Kementerian Sosial (Kemensos) sepakat membangun kerja sama dalam memberdayakan masyarakat melalui wirausaha dalam upaya pengentasan kemiskinan. 

“Kementerian UMKM merespons ide atau konsep besar sinkronisasi dan sinergi antar kementerian di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, di mana kami akan mulai membagi klasifikasi dan graduasi,” ujar Maman. 

Ke depan, lanjut Maman, Kementerian UMKM dan Kementerian Sosial telah bersepakat membangun graduasi.

"Jadi desil 1 itu masyarakat yang masuk dalam kategori miskin ekstrem ditangani oleh Kementerian Sosial sampai ke desil 4. Nanti desil selanjutnya akan ditangani oleh Kementerian lain, seperti Kementerian UMKM, Kementerian Koperasi, hingga Kementerian BP2MI, yang dalam hal ini masuk dalam konteks pemberdayaan masyarakat. Baru setelah itu naik lagi ke atas desil 7,” kata Maman. 

Maman mencontohkan, setelah masyarakat miskin dan miskin ekstrem naik kelas, Kementerian UMKM akan memberdayakan mereka melalui program kewirausahaan.

Upaya ini menjadi langkah konkret yang sedang diupayakan pemerintah, yakni melalui semangat kolaborasi dengan mengesampingkan ego sektoral. 

Sementara itu MenteriTenaga Kerja, Yassierli mengatakan, Kementerian Ketenagakerjaan akan mempersiapkan dukungan balai latihan kerja dan vokasi yang akan menjadi infrastruktur pelatihan

"Dalam waktu dekat akan didiskusikan terkait teknis, karena sebagian besar ini adalah domain dari Kementerian UMKM, yang selama ini sudah berhasil dalam membangun ekosistem UMKM. Kami bersyukur dengan apa yang sudah kita lakukan pada siang hari ini dan kita menunggu aksi program nyata sesudah kesepahaman ini ditandatangani," ujar Menaker Yassierli.

Tidak hanya Kementerian UMKM, Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin)juga  aktif menumbuhkan wirausaha industri baru untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Melalui peran pelaku usaha, termasuk sektor industri kecil dan menengah (IKM), akan tercipta peningkatan nilai tambah bahan baku dalam negeri hingga penciptaan lapangan kerja. 

BERITA TERKAIT

Jelang Lebaran, Pengendalian PMK Tetap Optimal

Jelang Lebaran, Pengendalian PMK Tetap Optimal Jakarta – Menjelang perayaan Idul Fitri, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan pengendalian penyakit mulut dan…

DPRD dan Instansi Terkait Awasi Kualitas BBM di SPBU

DPRD dan Instansi Terkait Awasi Kualitas BBM di SPBU Tolitoli – Pengawasan terhadap kualitas dan distribusi BBM di Kabupaten Tolitoli…

Perluasan Distribusi Jargas Kurangi Penggunaan LPG

Perluasan Distribusi Jargas Kurangi Penggunaan LPG Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meninjau kesiapan pasokan energi jelang…

BERITA LAINNYA DI Industri

Jelang Lebaran, Pengendalian PMK Tetap Optimal

Jelang Lebaran, Pengendalian PMK Tetap Optimal Jakarta – Menjelang perayaan Idul Fitri, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan pengendalian penyakit mulut dan…

DPRD dan Instansi Terkait Awasi Kualitas BBM di SPBU

DPRD dan Instansi Terkait Awasi Kualitas BBM di SPBU Tolitoli – Pengawasan terhadap kualitas dan distribusi BBM di Kabupaten Tolitoli…

Perluasan Distribusi Jargas Kurangi Penggunaan LPG

Perluasan Distribusi Jargas Kurangi Penggunaan LPG Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meninjau kesiapan pasokan energi jelang…

Berita Terpopuler