Neraca, Lumbung Pangan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sukabumi menyiapkan suplai 133,7 ton beras zakat fitrah 1446 H untuk didistribusikan ke beberapa provinsi, diantaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, dan sekitarnya.
Jumlah yang harus dipenuhi dalam program pengadaan beras zakat fitrah yaitu 26.625 pack. Untuk pengadaan gabah yang akan digiling menjadi beras dilakukan sejak awal Ramadhan melalui proses pengeringan menggunakan oven maupun manual.
Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, M.A., menyampaikan melalui program Lumbung Pangan Sukabumi dapat dijadikan contoh nyata dari adanya pemberdayaan ekonomi masyarakat.
"Ini bentuk nyata dari contoh pemberdayaan masyarakat yang terintegrasi dalam sektor pertanian dengan distribusi zakat. Lumbung Pangan Sukabumi tidak hanya menyediakan pangan yang berkualitas, tetapi juga berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan mustahik penerima zakat," ujar Saidah dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (20/3/2025).
Saidah juga menyampaikan, Lumbung Pangan Sukabumi dapat menciptakan ketahanan yang berkelanjutan dan kedepannya akan semakin banyak petani yang terbantu.
"Kalau hari ini sudah ada 735 petani binaan BAZNAS, maka kedepannya kan terus bertambah. Dan BAZNAS sangat menghargai dedikasi para petani dan pendamping karena telah turut berpartisipasi dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Semoga akan banyak tercipta lapangan pekerjaan dan dapat meningkatkan kesejahteraan mustahik," ujarnya.
"Melalui Lumbung Pangan Sukabumi, BAZNAS RI ingin menjadikan para mustahik bukan hanya sebagai penerima zakat, tetapi juga sebagai bagian dari ekosistem yang lebih luas. Ini adalah upaya kami untuk mencapai zakat yang berkelanjutan," pungkas Saidah.
Sementara itu, Teddy sebagai seorang petani binaan BAZNAS, merasakan banyak manfaat dari bergabung dalam program ini dan merasa sangat bangga bisa turut berkontribusi dalam pendistribusian zakat fitrah tahun ini. Keberhasilan tersebut memberikan kebanggaan tersendiri, karena hasil kerjanya tidak hanya meningkatkan kesejahteraan pribadi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat.
"Alhamdulillah, banyak manfaat yang saya rasakan sejak bergabung dengan Lumbung Pangan BAZNAS, terutama dalam menambah penghasilan warga. Beras yang kami hasilkan terdiri dari 3 jenis beras organik dengan kualitas yang ramah lingkungan," ujar Teddy.
Pada kesempatan yang sama, pendamping petani Erick Mulyana mengungkapkan Program pendampingan untuk para mustahik menjadi salah satu bagian integral dalam Lumbung Pangan Sukabumi. Para petani yang awalnya menerima zakat kini diberdayakan untuk menjadi bagian dari sistem produksi yang berkelanjutan.
"Persiapan yang kita lakukan untuk memenuhi distribusi zakat fitrah kita menggunakan lahan seluas 250 hektar, kami menggunakan metode pertanian organik untuk hasil yang optimal. Selain itu, kami mengadakan pertemuan rutin dengan anggota untuk membangun komunikasi, sehingga mereka tidak hanya mendapatkan manfaat ekonomi tetapi meningkatkan pemahaman mereka mengenai zakat," ujar Erick.
Neraca, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap modus penipuan di era digital…
Neraca, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM ) RI Dr.…
Rapat Deregulasi Industri Padat Karya : Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersiap mengikuti rapat yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di…
Neraca, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap modus penipuan di era digital…
Neraca, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM ) RI Dr.…
Rapat Deregulasi Industri Padat Karya : Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersiap mengikuti rapat yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di…