NERACA
Jakarta – Chief Syariah & Business Development Officer FWD Insurance Ade Bungsu menyampaikan bahwa jumlah klaim yang dibayarkan perseroan meningkat enam persen year-on-year (yoy) per Desember 2024 dibandingkan total klaim per Desember 2023 yang sebesar Rp2,31 triliun.
"Kami juga menjalankan kewajiban kepada nasabah sebagai perusahaan asuransi dalam pembayaran klaim. Jadi, tahun 2024 klaim yang dibayarkan menurut statistik kami meningkat kurang lebih enam persen dibandingkan tahun 2023," ujar Ade dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Kamis (20/3).
Sebagai upaya dalam meningkatkan pelayanan terhadap nasabah, ia mengatakan bahwa perseroan berkomitmen untuk terus melakukan pengembangan produk, baik yang baru maupun yang sudah diedarkan. Ia menyatakan bahwa pihaknya melakukan review atau peninjauan secara berkala terhadap produk yang telah dijual dengan mempertimbangkan respon dari pasar serta daya pilih masyarakat.
Ade menyampaikan bahwa pada tiga bulan pertama tahun ini, perseroan telah melakukan pembaruan fitur terhadap dua produk asuransi, yakni asuransi jiwa FWD Whole Life Protection dan asuransi kesehatan FWD Hospital Care Protection.
Ia menuturkan bahwa pembaruan dua produk tersebut bertujuan untuk merespons kebutuhan nasabah terhadap asuransi kesehatan yang komprehensif serta asuransi jiwa yang memiliki manfaat yang bisa dinikmati pada saat usia pensiun.
"FWD Insurance terus menghadirkan produk-produk inovatif, baik itu produk baru ataupun pembaruan fitur yang telah kami hadirkan. Jadi, di samping kita selalu berinovasi untuk menunjukkan produk-produk baru dengan fitur-fitur baru, tentunya juga kami melakukan update atau perbaikan terhadap produk produk yang telah kami jual," ucapnya.
Selain inovasi dan pembaruan produk, perseroan juga mengembangkan aplikasi Omne by FWD yang dapat membantu nasabah mengelola dan melakukan transaksi polis asuransi secara digital.
Chief Human Resources & Marketing Officer FWD Insurance Rudy Franto Manik menyampaikan bahwa capital expenditure atau belanja modal untuk pengembangan sarana dan prasarana teknologi informasi merupakan salah pengeluaran terbesar perseroan.
Ia menyatakan bahwa investasi di sektor teknologi informasi merupakan hal yang penting karena kemudahan mengurus polis dan klaim secara digital merupakan salah satu keunggulan dan nilai tambah yang ditawarkan oleh FWD Insurance kepada para nasabah.
"Ini bukan investasi yang kecil, investasinya besar, tetapi kami tetap berkomitmen melakukan investasi di sana (sektor teknologi informasi) untuk memastikan interaksi dengan customer (nasabah) tetap bagus dan yang paling penting data mereka bisa tetap diproteksi," imbuhnya.
NERACA Jakarta – Direktur Utama PT Nusantara Bona Pasogit (NBP) Holding atau BPR NBP Hendi Apriliyanto menyampaikan agar kewajiban…
NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) menilai, bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed tidak akan terburu-buru…
NERACA Jakarta – PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin), bagian dari Holding BUMN Danareksa, melakukan berbagai upaya antisipasi peningkatan…
NERACA Jakarta – Direktur Utama PT Nusantara Bona Pasogit (NBP) Holding atau BPR NBP Hendi Apriliyanto menyampaikan agar kewajiban…
NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) menilai, bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed tidak akan terburu-buru…
NERACA Jakarta – PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin), bagian dari Holding BUMN Danareksa, melakukan berbagai upaya antisipasi peningkatan…