NERACA
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mendistribusikan bantuan CSR ke pesantren dan santunan yatim di Bukittinggi dan Agam Sumatra Barat. Pendistribusian dana CSR tersebut dilakukan langsung oleh Direktur Utama dan jajaran Direksi pada kegiatan Safari Ramadhan BSI ke wilayah Sumatera Barat.
Dana bantuan untuk pengembangan infrastruktur pesantren diserahkan Direktur Utama BSI Hery Gunardi kepada Pimpinan Pondok Pesantren Arrasuli Bukittinggi Prof.Dr.H.Syukri Ikra, M.Ag pada Minggu (16/3).
Sementara santunan kepada anak yatim dan duafa diserahkan pada Sabtu malam yang secara simbolis diserahkan kepada 20 anak yatim. Penyerahan santunan yatim ini merupakan bagian dari santunan kepada 4.444 yatim dan duafa yang secara resmi dilaksanakan pada Jumat (14/3).
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan pendistribusian bantuan sosial ini merupakan komitmen BSI selaku lembaga keuangan yang menganut prinsip syariah. ‘’Kami tidak hanya fokus pada profit tapi juga people terutama memberikan bantuan dana kepada anak yatim dan juga bantuan infrastruktur pendidikan kepada lembaga pendidikan," katanya, seperti dikutip dalam keterangannya.
Kegiatan tersebut adalah bagian juga dari implementasi Environment, Social dan Governance (ESG) dan sejalan juga dengan tujuan pembangunan SDGs No.1 dan 3 yaitu mengurangi kemiskinan serta mewujudkan kehidupan sehat dan sejahtera.
Pondok Pesantren Ar Rasuli memperoleh bantuan infrastruktur senilai Rp240 juta. Sementara bantuan pendidikan kepada anak yatim di Sumatera Barat juga sekitar Rp350 juta.
Pondok pesantren Ar Rasuli merupakan salah satu pondok pesantren tertua di Sumatera Barat. Pondok tersebut didirikan oleh Syekh Sulaiman ar Rasuli, ulama yang menyebarluaskan gagasan keterpaduan adat Minangkabau dan syariat Islam lewat ungkapan Adat basandi syara syara’ basandi Kitabullah. Syekh Sulaliman juga dikenal jasanya karena mendirikan Persatuan Tarbiyah Islamiyah.
Hery Gunardi mengungkap jumlah anak yatim penerima santunan pada 2025 mengalami kenaikan 33,3% atau sejumlah 1.111 orang dari tahun lalu yang sebanyak 3.333 anak. Nominal santunan yang diberikan pada 2025 mengalami kenaikan 28,6% dari tahun lalu. Yaitu dari Rp3,5 miliar menjadi Rp4,5 miliar. Dari 4.444 anak yatim penerima santunan, sebanyak 1.644 orang berasal dari daerah Jabodetabek, sedangkan sisanya yaitu 2.800 anak yatim tersebar dari 8 wilayah kerja BSI di seluruh Indonesia. Dana bantuan pesantren dan santunan yatim bersumber dari distribusi dana zakat Perseroan.
Sebagai gambaran sepanjang 2024 BSI telah menyalurkan zakat perusahaan dan pegawai mencapai Rp268,6 miliar dengan total penerima manfaat mencapai 225 ribu orang. Nilai zakat tersebut meningkat dari 2023 yang sebesar Rp222,8 miliar, sedangkan total penerima manfaat zakat BSI khususnya dalam hal sosial dan kemanusiaan hingga periode Februari 2025 adalah 13.118 orang.
‘’Kami berharap kinerja BSI terus solid dan kuat agar bisa lebih besar berkontribusi pada masyarakat.’’ Semakin tinggi laba Perusahaan, maka semakin tinggi dana zakat terbentuk. Setiap tahun Bank Syariah Indonesia mengalokasikan 2,5% zakat dari laba operasional. Adapun pada tahun 2024 laba bersih Perseroan sekitar Rp7,01 triliun sehingga pembentukan dana zakat yang akan didistribusikan kepada mereka yang berhak menerima juga akan meningkat.
NERACA Jakarta - Sepanjang 2024, PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk (MSIG Life) telah membayarkan klaim kesehatan dan meninggal…
NERACA Jakarta - Bank Indonesia (BI) meraih penghargaan sebagai pengelola cadangan devisa terbaik tahun ini (Reserve Manager of The…
NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa ekosistem kripto telah berkontribusi positif terhadap penerimaan negara sebesar Rp620…
NERACA Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mendistribusikan bantuan CSR ke pesantren dan santunan yatim di Bukittinggi…
NERACA Jakarta - Sepanjang 2024, PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk (MSIG Life) telah membayarkan klaim kesehatan dan meninggal…
NERACA Jakarta - Bank Indonesia (BI) meraih penghargaan sebagai pengelola cadangan devisa terbaik tahun ini (Reserve Manager of The…