KKP Awasi Produk Perikanan dari Bakteri E Coli

KKP Awasi Produk Perikanan dari Bakteri E Coli
Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menerjunkan unit pelaksana teknis (UPT) Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil.
Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu KKP) untuk memantau kualitas produk perikanan di seluruh Indonesia. Hasilnya, berdasarkan pengecekan yang dilakukan di sejumlah titik, produk perikanan dipastikan aman dari bakteri Escherichia coli (E. coli).
"Kami melakukan pemantauan mutu produk perikanan yang beredar untuk memberikan rasa aman masyarakat," kata Kepala Badan Mutu KKP, Ishartini di Jakarta. 
Ishartini menyontohkan pengecekan yang dilakukan di Kota Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung. UPT Badan Mutu KKP Bangka Belitung turun ke lapangan untuk memeriksa ikan secara acak. Adapun produk perikanan yang diperiksa meliputi kerapu segar, rajungan segar, dan sejumlah komoditas lain. 
"Tim kami menguji sampling ikan yang beredar hasilnya negatif E.coli," ujar Ishartini. 
Begitu juga UPT Badan Mutu KKP Jawa Timur Kantor Surabaya II yang mengecek produk gurita beku, bandeng beku, layang beku, tenggiri beku hingga cumi beku. Saat dicek dan diperiksa di laboratorium, terbukti negatif E.coli. 
"Teman-teman di Surabaya juga melakukan pemantauan acak, dan alhamdulillah negatif E. coli," jelas Ishartini. 
Ishartini berharap, dengan adanya pengujian ini masyarakat semakin tenang dan nyaman dalam mengonsumsi ikan selama Ramadan. Terutama menyajikan ikan untuk menu berbuka atau santap sahur. 
Meski demikian, Ishartini mengimbau agar masyarakat senantiasa memilih produk perikanan bermutu sebelum membeli. Caranya dengan mengecek bau, tekstur, dan pandangan mata. 
"Pastikan sebelum membeli perhatikan warnan, tekstur dan aromanya. Ikan segar, warna insang terang tidak berbau menyengat dan tidak lembek," kata Ishartini. 
Tidak hanya itu, KKP bersama Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) melakukan pengawasan peredaran pangan, khususnya pangan asal perikanan di daerah. Sinergi kedua lembaga ini dalam rangka memastikan keamanan pangan perikanan selama bulan Ramadan dan Idul Fitri. 
"Kami berkomitmen menjaga mutu dan keamanan pangan perikanan di daerah bersama BPOM," kata Ishartini.
Selama implementasi di lapangan, Ishartini menyebut KKP dan BPOM akan berbagi hasil uji dan tim penguji. Adapun tempat-tempat yang dikunjungi bukan hanya pasar tradisional, melainkan juga pasar modern. 
 "Kami kompak saling berbagi hasil uji dan melakukan pemantauan di pasar tradisional maupun modern," ujar Ishartini. 
Ishartini mengatakan, sinergitas KKP dengan BPOM dilaksanakan di semua unit pelaksana teknis (UPT Badan Mutu KKP) se-Indonesia. Dia mencontohkan pertemuan Kepala UPT Badan Mutu KKP Kalimantan Tengah dengan Kepala Balai POM Kalimantan Tengah yang berkoordinasi terkait ijin edar dan pengawasan produk perikanan dari UPI yang mengantongi sertifikat kelayakan pengolahan ikan (SKP). 
Pada pertemuan itu, dibahas juga sinergi pelaksanaan Program Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas (PPABK) yang merupakan program BPOM dan melibatkan komunitas pasar dalam menjaga kualitas pangan di wilayah Kalimatan Tengah. "Intinya kami ingin mewujudkan pasar aman dan sehat," kata Ishartini. 
Lebih lanjut, guna menjamin mutu dan keamanan pangan perikanan, Ishartini mengaku juga melibatkan pemerintah daerah. Hal ini sejalan dengan semangat Intruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2017 tentang pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) atau program keamanan pangan berkesinambungan bersama lintas sektor di daerah. 
Kerja sama ini ditujukan untuk penerapan standar mutu dan keamanan pangan pada produk perikanan, seperti Sertifikasi Cara Penanganan Ikan yang Baik (CPIB) dan Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP). 
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengingatkan agar kualitas atau penjaminan mutu produk perikanan harus dilakukan dari hulu ke hilir mulai dari produksi hingga produk sampai ke tangan konsumen. Hal ini perlu dilakukan untuk melindungi sumber daya hayati ikan agar tetap sehat, bermutu. 
Tidak hanya itu, sebelumnya KKP juga memastikan stok produksi dan harga ikan di pelabuhan perikanan stabil dan tetap terkendali menjelang bulan suci Ramadhan. Kondisi itu diyakini akan tetap terjaga selama Ramadan.
Berdasarkan data pusat informasi pelabuhan perikanan, produksi perikanan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman Jakarta bahwa stok dan harga ikan tetap stabil yang didominasi ikan cakalang madidihang, tuna mata besar, cumi-cumi, layang dan tongkol.

NERACA

Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menerjunkan unit pelaksana teknis (UPT) Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil.

Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu KKP) untuk memantau kualitas produk perikanan di seluruh Indonesia. Hasilnya, berdasarkan pengecekan yang dilakukan di sejumlah titik, produk perikanan dipastikan aman dari bakteri Escherichia coli (E. coli).

"Kami melakukan pemantauan mutu produk perikanan yang beredar untuk memberikan rasa aman masyarakat," kata Kepala Badan Mutu KKP, Ishartini di Jakarta. 

Ishartini menyontohkan pengecekan yang dilakukan di Kota Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung. UPT Badan Mutu KKP Bangka Belitung turun ke lapangan untuk memeriksa ikan secara acak. Adapun produk perikanan yang diperiksa meliputi kerapu segar, rajungan segar, dan sejumlah komoditas lain. 

"Tim kami menguji sampling ikan yang beredar hasilnya negatif E.coli," ujar Ishartini. 

Begitu juga UPT Badan Mutu KKP Jawa Timur Kantor Surabaya II yang mengecek produk gurita beku, bandeng beku, layang beku, tenggiri beku hingga cumi beku. Saat dicek dan diperiksa di laboratorium, terbukti negatif E.coli. 

"Teman-teman di Surabaya juga melakukan pemantauan acak, dan alhamdulillah negatif E. coli," jelas Ishartini. 

Ishartini berharap, dengan adanya pengujian ini masyarakat semakin tenang dan nyaman dalam mengonsumsi ikan selama Ramadan. Terutama menyajikan ikan untuk menu berbuka atau santap sahur. 

Meski demikian, Ishartini mengimbau agar masyarakat senantiasa memilih produk perikanan bermutu sebelum membeli. Caranya dengan mengecek bau, tekstur, dan pandangan mata. 

"Pastikan sebelum membeli perhatikan warnan, tekstur dan aromanya. Ikan segar, warna insang terang tidak berbau menyengat dan tidak lembek," kata Ishartini. 

Tidak hanya itu, KKP bersama Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) melakukan pengawasan peredaran pangan, khususnya pangan asal perikanan di daerah. Sinergi kedua lembaga ini dalam rangka memastikan keamanan pangan perikanan selama bulan Ramadan dan Idul Fitri. 

"Kami berkomitmen menjaga mutu dan keamanan pangan perikanan di daerah bersama BPOM," kata Ishartini.

Selama implementasi di lapangan, Ishartini menyebut KKP dan BPOM akan berbagi hasil uji dan tim penguji. Adapun tempat-tempat yang dikunjungi bukan hanya pasar tradisional, melainkan juga pasar modern. 

 "Kami kompak saling berbagi hasil uji dan melakukan pemantauan di pasar tradisional maupun modern," ujar Ishartini. 

Ishartini mengatakan, sinergitas KKP dengan BPOM dilaksanakan di semua unit pelaksana teknis (UPT Badan Mutu KKP) se-Indonesia. Dia mencontohkan pertemuan Kepala UPT Badan Mutu KKP Kalimantan Tengah dengan Kepala Balai POM Kalimantan Tengah yang berkoordinasi terkait ijin edar dan pengawasan produk perikanan dari UPI yang mengantongi sertifikat kelayakan pengolahan ikan (SKP). 

Pada pertemuan itu, dibahas juga sinergi pelaksanaan Program Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas (PPABK) yang merupakan program BPOM dan melibatkan komunitas pasar dalam menjaga kualitas pangan di wilayah Kalimatan Tengah. "Intinya kami ingin mewujudkan pasar aman dan sehat," kata Ishartini. 

Lebih lanjut, guna menjamin mutu dan keamanan pangan perikanan, Ishartini mengaku juga melibatkan pemerintah daerah. Hal ini sejalan dengan semangat Intruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2017 tentang pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) atau program keamanan pangan berkesinambungan bersama lintas sektor di daerah. 

Kerja sama ini ditujukan untuk penerapan standar mutu dan keamanan pangan pada produk perikanan, seperti Sertifikasi Cara Penanganan Ikan yang Baik (CPIB) dan Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP). 

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengingatkan agar kualitas atau penjaminan mutu produk perikanan harus dilakukan dari hulu ke hilir mulai dari produksi hingga produk sampai ke tangan konsumen. Hal ini perlu dilakukan untuk melindungi sumber daya hayati ikan agar tetap sehat, bermutu. 

Tidak hanya itu, sebelumnya KKP juga memastikan stok produksi dan harga ikan di pelabuhan perikanan stabil dan tetap terkendali menjelang bulan suci Ramadhan. Kondisi itu diyakini akan tetap terjaga selama Ramadan.

Berdasarkan data pusat informasi pelabuhan perikanan, produksi perikanan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman Jakarta bahwa stok dan harga ikan tetap stabil yang didominasi ikan cakalang madidihang, tuna mata besar, cumi-cumi, layang dan tongkol.

 

 

BERITA TERKAIT

Peran SRG dan PLK Dioptimalkan

Peran SRG dan PLK Dioptimalkan Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka  Komoditi (Bappebti) terus berupaya mengoptimalkan…

Presiden Prabowo Komit Wujudkan Swasembada Pangan

Presiden Prabowo Komit Wujudkan Swasembada Pangan Jakarta – Berbagai langkah terus dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan dan swasembada…

Pasar Sawit Indonesia Menyusut

Pasar Sawit Indonesia Menyusut Jakarta – Produksi crude palm oil (CPO) bulan Desember 2024 mencapai 3.876 ribu ton; lebih rendah…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Peran SRG dan PLK Dioptimalkan

Peran SRG dan PLK Dioptimalkan Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka  Komoditi (Bappebti) terus berupaya mengoptimalkan…

KKP Awasi Produk Perikanan dari Bakteri E Coli

KKP Awasi Produk Perikanan dari Bakteri E Coli Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menerjunkan unit pelaksana teknis (UPT)…

Presiden Prabowo Komit Wujudkan Swasembada Pangan

Presiden Prabowo Komit Wujudkan Swasembada Pangan Jakarta – Berbagai langkah terus dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan dan swasembada…

Berita Terpopuler