Ketahanan Energi, Kunci Utama bagi Ketahanan Pangan dan Hilirisasi

Ketahanan Energi, Kunci Utama bagi Ketahanan Pangan dan Hilirisasi
Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa ketahanan energi adalah kunci utama bagi ketahanan pangan dan hilirisasi, yang menjadi prioritas kebijakan Pemerintah saat ini. Tanpa pasokan energi yang stabil, upaya mewujudkan ketahanan di sektor lain sulit tercapai. 
Wakil Menteri ESDM Yuliot mengungkapkan, ketahanan energi merupakan bagian dari ketahanan nasional yang tertuang dalam Asta Cita. Ketahanan energi dapat memberikan manfaat besar bagi perekonomian nasional. 
“Tanpa ketahanan energi, ketahanan di sektor lain tidak dapat terwujud. Pangan, misalnya, masih memerlukan energi, begitu juga dengan hilirisasi yang menjadi prioritas Pemerintah untuk pembangunan berkelanjutan," ujar Yuliot.
Menurut Yuliot, ketahanan energi dapat dicapai dengan menyeimbangkan pasokan dan kebutuhan energi nasional. Pada 2024, kebutuhan minyak dalam negeri mencapai 532 juta barel per tahun, sementara produksi nasional hanya 212 juta barel. Untuk menutupi kekurangan ini, Pemerintah perlu mengimpor 313 juta barel per tahun, terdiri atas 112 juta barel minyak mentah dan 201 juta barel bahan bakar minyak (BBM).
"Defisit ini menyebabkan kehilangan devisa negara sebesar Rp523 triliun. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah strategis untuk mengurangi impor dan meningkatkan produksi dalam negeri, antara lain dengan mengoptimalkan produksi melalui pemanfaatan teknologi, reaktivasi sumur idle, serta eksplorasi potensi migas di Indonesia Timur yang hingga kini belum tereksplorasi secara optimal," jelas Yuliot dalam Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemasok Energi, Batubara, dan Mineral Indonesia (Aspebindo) di Jakarta.
Yuliot menambahkan bahwa produksi minyak nasional dapat ditingkatkan dengan mengaktifkan kembali sumur idle yang masih menyimpan potensi hidrokarbon. Saat ini, terdapat 16.990 sumur idle, dan 4.457 di antaranya berpotensi direaktivasi untuk mendukung peningkatan produksi minyak Indonesia.
"Pada 2024, sebanyak 1.021 sumur idle telah direaktivasi, dengan potensi peningkatan produksi sebesar 8.035 barel per hari. Sementara itu, pada 2025, diperkirakan sebanyak 1.006 sumur dapat direaktivasi dengan potensi produksi 5.816 barel per hari," papar Yuliot.
Selain itu, Pemerintah mendorong peningkatan produksi migas melalui pengembangan undeveloped discovery, yang berpotensi menghasilkan 2,86 miliar barel minyak dan 19 triliun kaki kubik gas bumi. Upaya lain yang dilakukan adalah pengembangan 74 lapangan migas yang telah mencapai tahap plan of development (POD), namun masih terkendala sehingga belum berproduksi. Jika dapat dioptimalkan, lapangan-lapangan ini berpotensi menghasilkan 403 juta barel minyak dan 9,6 triliun kaki kubik gas bumi.
Kementerian ESDM, mencatatkan sejumlah capaian positif dalam mendukung program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, terutama dalam meningkatkan ketahanan energi untuk mencapai swasembada energi. Sepanjang 2024, kinerja positif dicatatkan Kementerian ESDM, seperti realisasi investasi sektor ESDM, Penerimaan Nasional Bukan Pajak (PNBP), lifting minyak dan gas bumi (migas), peningkatan pemanfaatan gas dan batubara domestik, penurunan emisi sektor energi, hingga peningkatan produksi biodiesel.
Kementerian ESDM salah satu yang diberi tugas untuk menjalankan dan menyukseskan serta mengeksekusi program prioritas Pak Presiden, program prioritas Pak Presiden ini minimal ada empat. Pertama adalah kedaulatan pangan, kedua kedaulatan energi, ketiga hilirisasi dan yang keempat adalah makanan bergizi, di samping ada program-program yang lain," ujar Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia
Selama tahun 2024, realisasi investasi sektor ESDM mencapai USD32,3 miliar, meningkat dibandingkan dengan tahun 2023 dengan realisasi sebesar USD29,9 miliar. Berdasarkan angka tersebut, investasi untuk subsektor migas menjadi yang terbesar dengan nilai USD17,5 miliar, diikuti oleh mineral dan batubara (minerba) USD7,7 miliar, Ketenagalistrikan sebesar USD5,3 miliar, dan Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) sebesar USD1,8 miliar.
Akumulasi total investasi sektor ESDM tahun 2024 sebesar USD32,3 miliar, atau sekitar Rp515 triliun. Di migas sedikit naik dari USD14,9 miliar ke USD17,5 miliar, kurang lebih USD2,6 miliar lebih besar ketimbang 2023 atau hampir kurang lebih Rp40 triliun. Ini dalam rangka untuk mendorong peningkatan lifting migas.

NERACA

Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa ketahanan energi adalah kunci utama bagi ketahanan pangan dan hilirisasi, yang menjadi prioritas kebijakan Pemerintah saat ini. Tanpa pasokan energi yang stabil, upaya mewujudkan ketahanan di sektor lain sulit tercapai. 

Wakil Menteri ESDM Yuliot mengungkapkan, ketahanan energi merupakan bagian dari ketahanan nasional yang tertuang dalam Asta Cita. Ketahanan energi dapat memberikan manfaat besar bagi perekonomian nasional. 

“Tanpa ketahanan energi, ketahanan di sektor lain tidak dapat terwujud. Pangan, misalnya, masih memerlukan energi, begitu juga dengan hilirisasi yang menjadi prioritas Pemerintah untuk pembangunan berkelanjutan," ujar Yuliot.

Menurut Yuliot, ketahanan energi dapat dicapai dengan menyeimbangkan pasokan dan kebutuhan energi nasional. Pada 2024, kebutuhan minyak dalam negeri mencapai 532 juta barel per tahun, sementara produksi nasional hanya 212 juta barel. Untuk menutupi kekurangan ini, Pemerintah perlu mengimpor 313 juta barel per tahun, terdiri atas 112 juta barel minyak mentah dan 201 juta barel bahan bakar minyak (BBM).

"Defisit ini menyebabkan kehilangan devisa negara sebesar Rp523 triliun. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah strategis untuk mengurangi impor dan meningkatkan produksi dalam negeri, antara lain dengan mengoptimalkan produksi melalui pemanfaatan teknologi, reaktivasi sumur idle, serta eksplorasi potensi migas di Indonesia Timur yang hingga kini belum tereksplorasi secara optimal," jelas Yuliot dalam Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemasok Energi, Batubara, dan Mineral Indonesia (Aspebindo) di Jakarta.

Yuliot menambahkan bahwa produksi minyak nasional dapat ditingkatkan dengan mengaktifkan kembali sumur idle yang masih menyimpan potensi hidrokarbon. Saat ini, terdapat 16.990 sumur idle, dan 4.457 di antaranya berpotensi direaktivasi untuk mendukung peningkatan produksi minyak Indonesia.

"Pada 2024, sebanyak 1.021 sumur idle telah direaktivasi, dengan potensi peningkatan produksi sebesar 8.035 barel per hari. Sementara itu, pada 2025, diperkirakan sebanyak 1.006 sumur dapat direaktivasi dengan potensi produksi 5.816 barel per hari," papar Yuliot.

Selain itu, Pemerintah mendorong peningkatan produksi migas melalui pengembangan undeveloped discovery, yang berpotensi menghasilkan 2,86 miliar barel minyak dan 19 triliun kaki kubik gas bumi. Upaya lain yang dilakukan adalah pengembangan 74 lapangan migas yang telah mencapai tahap plan of development (POD), namun masih terkendala sehingga belum berproduksi. Jika dapat dioptimalkan, lapangan-lapangan ini berpotensi menghasilkan 403 juta barel minyak dan 9,6 triliun kaki kubik gas bumi.

Kementerian ESDM, mencatatkan sejumlah capaian positif dalam mendukung program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, terutama dalam meningkatkan ketahanan energi untuk mencapai swasembada energi. Sepanjang 2024, kinerja positif dicatatkan Kementerian ESDM, seperti realisasi investasi sektor ESDM, Penerimaan Nasional Bukan Pajak (PNBP), lifting minyak dan gas bumi (migas), peningkatan pemanfaatan gas dan batubara domestik, penurunan emisi sektor energi, hingga peningkatan produksi biodiesel.

Kementerian ESDM salah satu yang diberi tugas untuk menjalankan dan menyukseskan serta mengeksekusi program prioritas Pak Presiden, program prioritas Pak Presiden ini minimal ada empat. Pertama adalah kedaulatan pangan, kedua kedaulatan energi, ketiga hilirisasi dan yang keempat adalah makanan bergizi, di samping ada program-program yang lain," ujar Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia

Selama tahun 2024, realisasi investasi sektor ESDM mencapai USD32,3 miliar, meningkat dibandingkan dengan tahun 2023 dengan realisasi sebesar USD29,9 miliar. Berdasarkan angka tersebut, investasi untuk subsektor migas menjadi yang terbesar dengan nilai USD17,5 miliar, diikuti oleh mineral dan batubara (minerba) USD7,7 miliar, Ketenagalistrikan sebesar USD5,3 miliar, dan Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) sebesar USD1,8 miliar.

Akumulasi total investasi sektor ESDM tahun 2024 sebesar USD32,3 miliar, atau sekitar Rp515 triliun. Di migas sedikit naik dari USD14,9 miliar ke USD17,5 miliar, kurang lebih USD2,6 miliar lebih besar ketimbang 2023 atau hampir kurang lebih Rp40 triliun. Ini dalam rangka untuk mendorong peningkatan lifting migas.

 

 

BERITA TERKAIT

Hilangkan FOMO, Selama Ramadhan dan Lebaran

Hilangkan FOMO, Selama Ramadhan dan Lebaran Bogor – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak…

Inovasi Jadi Kunci Wujudkan Asta Cita

Inovasi Jadi Kunci Wujudkan Asta Cita Jakarta – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina terus memacu produksi…

Indonesia Jadi Hub Industri Otomotif Global Terus Diperkuat

Indonesia Jadi Hub Industri Otomotif Global Terus Diperkuat Karawang – Industri otomotif memegang peran sentral dalam perekonomian nasional, terutama dalam…

BERITA LAINNYA DI Industri

Hilangkan FOMO, Selama Ramadhan dan Lebaran

Hilangkan FOMO, Selama Ramadhan dan Lebaran Bogor – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak…

Inovasi Jadi Kunci Wujudkan Asta Cita

Inovasi Jadi Kunci Wujudkan Asta Cita Jakarta – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina terus memacu produksi…

Ketahanan Energi, Kunci Utama bagi Ketahanan Pangan dan Hilirisasi

Ketahanan Energi, Kunci Utama bagi Ketahanan Pangan dan Hilirisasi Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa…