NERACA
Jakarta – Diluncurkannya Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) mendapatkan respon positif pelaku pasar. Bahkan menurut Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, struktur pengurus BP Danantara dinilai mampu memberikan keyakinan kepada para pelaku pasar.
Menurutnya, lembaga pengelola aset BUMN ini dipimpin oleh figur-figur yang memiliki rekam jejak kuat di industri keuangan dan investasi. Danantara dipimpin Rosan Roeslani sebagai chief executive officer (CEO), serta dibantu oleh Pandu Sjahrir dan Dony Oskaria yang masing-masing menjabat chief investment officer (CIO) dan chief operating officer (COO)."Kalau lihat orang-orangnya, mereka semua capable dan bisa menjadi panutan pasar, Pak Pandu, Pak Donny, dan Pak Rosan memiliki tingkat acceptable yang cukup tinggi (di pasar)," ujar Iman di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya, keberadaan Danantara bakal memberikan dampak positif bagi kapitalisasi pasar modal Indonesia. Salah satu faktor utamanya adalah peran Danantara yang nantinya menggalang dana (fundraising) investasi melalui pasar modal. Selain mengandalkan dividen BUMN, Danantara juga akan membutuhkan penggalangan dana. Jika ini dilakukan melalui pasar modal, maka Danantara akan menghidupkan pasar dan berkontribusi terhadap kapitalisasi bursa efek tanah air melalui emiten-emiten BUMN.
Lebih lanjut, Iman juga menekankan Danantara dapat menjadi salah satu penggerak bagi indeks harga saham gabungan (IHSG) mengingat perusahaan-perusahaan di bawah naungan Danantara mempunyai potensi besar dalam menarik minat investor. Terkait dengan instrumen investasi, Iman menyampaikan BEI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) nantinya akan menyesuaikan dan mengeksplorasi instrumen yang paling sesuai dengan kebutuhan Danantara."Bursa itu kan selalu adaptif dan agile. Nanti kita dengan OJK akan melihat, kira-kira instrumen apa yang cocok. Kita kan punya banyak, ya kan? Untuk properti kita punya DIRE (Dana Investasi Real Estat) dan sebagainya, punya DINFRA (Dana Infrastruktur). Orang kan cuma lihat saham doang, tapi kan ada obligasinya," ucapnya.
Sebagai informasi, Presiden RI Prabowo Subianto telah meresmikan BPI Danantara sebagai lembaga pengelola dana investasi negara atau sovereign wealth fund (SWF) Indonesia yang diharapkan dapat mengelola aset hingga lebih dari US$ 900 miliar dengan dana awal sekitar US$ 20 miliar. Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya menjelaskan, pelaku pasar berharap pembentukan BPI Danantra akan memberikan kontribusi positif bagi ekonomi dalam negeri, dan tidak terjadi distorsi pasar yang akan mendorong persaingan tidak sehat, serta diharapkan sejalan dengan komitmen Presiden dalam pengelolaan BPI bebas korupsi.
Pelaku pasar menantikan suatu pembuktian bahwa pembentukan BPI Danantara sesuai dengan tujuan dari pemerintahan Prabowo Subianto, yang merupakan harapan pasar disaat pro kontra terhadap pembentukan BPI. (bani)
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) terus agresif dalam mengembangkan bisnisnya. Terayar, perseroan berhasil…
NERACA Jakarta - Dalam menghadapi dinamika pasar modal secara domestik dan global, investor perlu mencermati berbagai faktor yang dapat mempengaruhi…
NERACA Jakarata – Resmi diluncurkan pemerintah, Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) menaruh harapan besar bagi pelaku usaha…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) terus agresif dalam mengembangkan bisnisnya. Terayar, perseroan berhasil…
NERACA Jakarta - Dalam menghadapi dinamika pasar modal secara domestik dan global, investor perlu mencermati berbagai faktor yang dapat mempengaruhi…
NERACA Jakarta – Diluncurkannya Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) mendapatkan respon positif pelaku pasar. Bahkan menurut Direktur…