NERACA
Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan Instruksi Presiden (Inpres) jalan daerah penting untuk mengkoneksikan logistik desa yang menjadi sumber pangan ke pasar-pasar. "Kalau itu bisa disetujui, minimum jalan-jalan desa yang kemudian menjadi jangkar daripada sawah-sawah kita ke arah pasar-pasar itu bisa juga kita bantu seperti tahun-tahun sebelumnya," ujar Dody di Jakarta, Jumat (21/2).
Dirinya berharap Inpres jalan daerah tersebut dapat segera disetujui oleh Presiden RI. Hal ini dikarenakan permintaan para petani agar jalan-jalan desa mereka diperbaiki untuk mempermudah arus logistik ke pasar-pasar. "Dalam beberapa kali kunjungan saya ke beberapa tempat di Indonesia memang semua petani itu mengapresiasi harga gabah naik dan kemudian irigasi yang makin bagus, tapi mereka juga mengeluhkan kalau jalan desanya rusak pada saat panen raya, maka mereka akan kesulitan mengirimkan gabah itu ke pasar terdekat yang kemudian akan menambah cost baru untuk petani," kata Dody.
"Harapan saya Inpres jalan daerah itu disetujui. Dalam rapat terbatas terakhir kemarin dengan Pak Presiden RI saya sudah sampaikan ke beliau dan beliau sepakat kalau ini mesti dipercepat Inpres Jalan Daerah, mudah-mudahan dalam waktu dekat inpres jalan daerah akan keluar," tambahnya.
Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan kondisi Indonesia dalam posisi yang aman saat krisis pangan melanda sebagian negara seperti Jepang, Filipina dan Malaysia. Meski demikian, dalam rangka mengantisipasi ancaman krisis pangan global yang dipicu oleh perubahan iklim dan ketidakstabilan distribusi, Mentan menegaskan pentingnya Indonesia mempercepat swasembada beras sekaligus memperkuat cadangan pangan nasional. Menurut dia, kejadian darurat pangan di Jepang, Malaysia, hingga Filipina menjadi alarm bagi Indonesia untuk bertindak cepat untuk terus menjaga ketahanan pangan.
Mentan menyoroti kebijakan terbaru Pemerintah Jepang yang untuk pertama kalinya dalam sejarah, melepaskan 210.000 ton beras dari cadangan darurat satu juta ton akibat lonjakan harga ekstrem. Sementara di Malaysia, kelangkaan beras lokal memicu kepanikan di masyarakat. Pasokan yang menipis menyebabkan lonjakan harga, sementara harga beras impor yang lebih tinggi semakin membebani rakyat.
NERACA Jakarta - Pada kunjungan spesifik di Kendal, Jawa Tengah pada Kamis (20/2), Komisi VI DPR RI yang…
NERACA Jakarta - Majalah SWA bersama Business Digest dengan bangga menyelenggarakan ajang penghargaan SWA - Business Digest Champion Awarding…
DJP Jelaskan Pengkreditan Pajak Masuk Sistem Coretax NERACA Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan memberikan pernyataan soal pengkreditan…
NERACA Jakarta - Pada kunjungan spesifik di Kendal, Jawa Tengah pada Kamis (20/2), Komisi VI DPR RI yang…
NERACA Jakarta - Majalah SWA bersama Business Digest dengan bangga menyelenggarakan ajang penghargaan SWA - Business Digest Champion Awarding…
DJP Jelaskan Pengkreditan Pajak Masuk Sistem Coretax NERACA Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan memberikan pernyataan soal pengkreditan…