Dorong kemandirian masyarakat dalam bertani dan juga mendukung pemerintah mewujudkan ketahanan pangan, perusahaan tambang milik pemerintah PT Vale Indonesia Tbk menyalurkan 500 kilogram bibit jagung kepada Polsek Malili. “Kami percaya bahwa keberlanjutan bukan hanya tentang operasional perusahaan, tetapi juga tentang bagaimana kami dapat berkontribusi bagi masyarakat. Dengan adanya sinergi antara PT Vale, kepolisian, dan masyarakat, kami optimistis program ketahanan pangan nasional dapat berjalan lebih baik dan memberikan dampak jangka panjang,”kata Head of External Relations for Sorowako, Endra Kusuma dalam siaran persnya di Makassar, kemarin.
Disampaikannya, program ini tidak hanya selaras dengan nilai keberlanjutan PT Vale tetapi juga mendukung pembangunan ekonomi berbasis komunitas. Dengan kolaborasi yang erat antara dunia usaha dan aparat keamanan, PT Vale terus berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, mendukung ketahanan pangan, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah.
Dalam rangka mendukung ketahanan pangan, PT Vale memastikan bahwa setiap inisiatif yang dijalankan sejalan dengan Asta Cita, yakni delapan visi besar Indonesia untuk menciptakan kemandirian ekonomi berbasis sumber daya lokal. Bantuan bibit jagung ini merupakan salah satu bentuk nyata komitmen PT Vale dalam mendukung peningkatan produksi pangan dan kesejahteraan masyarakat.
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan menegaskan bahwa sinergi antara aparat kepolisian dan dunia usaha seperti yang dilakukan PT Vale memiliki dampak strategis bagi kesejahteraan masyarakat.“Kami mengapresiasi PT Vale yang telah mendukung program ketahanan pangan yang menjadi salah satu prioritas pemerintah pusat," ujarnya.
Kemandirian dalam produksi pangan lokal, kata dia, harus terus diperkuat. Sementara inisiatif yang dilakukan PT Vale melalui pemberian bantuan bibit jagung ini adalah langkah konkret yang sejalan dengan agenda nasional."Kami berharap sinergi seperti ini dapat terus ditingkatkan untuk mendorong kesejahteraan masyarakat dan memperkuat perekonomian daerah,” kata Yudhiawan.
Jaga Kompetisi dan Standar
Sebelumnya, perseroan bersama Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melaksanakan pengawasan terhadap petani binaan di Kabupaten Morowali. Pengawasan dalam rangka memastikan para petani yang telah tersertifikasi oleh Inofice, lembaga sertifikasi organik yang telah diverifikasi oleh Otoritas Kompeten Pangan Organik (OKPO) Kementerian Pertanian Republik Indonesia, terus menjaga kompetensi dan standar pengolahan organiknya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Kegiatan ini tidak hanya berfungsi sebagai evaluasi, tetapi juga memberikan kesempatan bagi petani untuk berbagi pengalaman dan tantangan dalam metode pertanian yang mereka gunakan.“Kami bertekad memastikan bahwa setiap produk yang dihasilkan benar-benar organik, tanpa jejak bahan kimia. Kami ingin setiap petani merasa bangga akan hasil panennya,” kata Rizky Slamet, perwakilan dari Inofice.
Proses penilaian dalam proses pengawasan mencakup tinjauan lokasi lahan, batas antara lahan organik dan non-organik, serta sumber air yang digunakan, semuanya demi memastikan standar yang ketat.“Menjaga kualitas produk pertanian organik adalah bagian dari upaya kami untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Kami berharap umpan balik yang diberikan melalui kegiatan ini akan memberdayakan petani untuk mengikuti praktik terbaik dalam pertanian,” ujarnya.
Dirinya berharap, produk pertanian organik yang sudah tersertifikasi dari petani binaan dapat bersaing di pasar lokal dan nasional. Sementara Amrizal, perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulteng, menyatakan, kunjungan ini bertujuan untuk melihat perkembangan dari observasi sebelumnya.“Kami sangat senang melihat antusiasme petani lain berkat dukungan dari PT Vale IGP Morowali. Ini adalah tanda bahwa pertanian organik semakin diterima dan diminati,” harapnya.
Indrawan, Sekretaris Desa Ululere, juga mengapresiasi dukungan PT Vale. Pihaknya berkomitmen untuk mendorong petani non-organik beralih ke pertanian organik. Dia percaya, kegiatan surveillance ini akan membawa dampak positif bagi petani dan produk yang dihasilkan, menciptakan peluang baru di pasar.
Makol Paraga, salah satu petani organik binaan, menegaskan komitmennya untuk menjaga kualitas beras.“Kami ingin produk kami dikenal tidak hanya di lokal, tetapi juga dapat bersaing di pasar yang lebih luas. Kami percaya bahwa setiap butir beras yang kami hasilkan membawa cerita dan dedikasi,” ujarnya.
Laporan Food and Agriculture Organization (FAO) pada 2022 menyatakan permintaan global untuk produk organik diperkirakan akan tumbuh 10-15% setiap tahun, sejalan dengan pertumbuhan populasi dan perubahan gaya hidup.
Sebagai bagian dari implementasi praktek environmental, social and governance (ESG) untuk bisnis berkelanjutan, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) bantu masyarakat…
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan pada lingkungan, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel menanam 2.025 pohon mangrove jenis Rhizophora Mucronata…
Atas nama kemanusiaan dan kepedulian terhadap korban bencana tanah longsor di Pekalongan, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG),”Sebagai bentuk dukungan…
Dorong kemandirian masyarakat dalam bertani dan juga mendukung pemerintah mewujudkan ketahanan pangan, perusahaan tambang milik pemerintah PT Vale Indonesia Tbk…
Sebagai bagian dari implementasi praktek environmental, social and governance (ESG) untuk bisnis berkelanjutan, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) bantu masyarakat…
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan pada lingkungan, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel menanam 2.025 pohon mangrove jenis Rhizophora Mucronata…