Delegasi Malaysia Belajar Skema Pemberdayaan Ultra Mikro Besutan PNM

NERACA

Jakarta – Skema pemberdayaan yang dilakukan oleh PNM kepada nasabah ultra mikro binaannya menarik perhatian para pemerhati dan praktisi UMKM dari negeri Jiran. Pemberian pembiayaan dan pendampingan usaha melalui modal finansial, intelektual, dan sosial menjadi daya tarik tersendiri hingga membuat jumlah nasabah PNM yang terlayani tembus nyaris 22 juta, melampaui Grameen Bank.

Keunikan pemberian modal secara holistik tersebut mendorong Delegasi Malaysia bersama Yayasan Desa Emas Indonesia (YDEI) mengunjungi PNM dan belajar secara langsung bagaimana PNM menaikkelaskan usaha ibu-ibu.

Ketua Pembina YDEI Dr. Aries Muftie dan para Delegasi terkesan dengan penggunaan teknologi yang ditampilkan melalui dashboard monitoring secara real time dalam memantau aktivitas bisnis PNM di seluruh Indonesia. Bukan hanya itu, mereka juga berkesempatan untuk berinteraksi secara langsung dengan nasabah PNM Mekaar.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menyampaikan rasa terima kasihnya karena telah menjadikan PNM sebagai tujuan untuk benchmarking. Baginya upaya untuk memajukan usaha akar rumput perlu dilakukan diseluruh negara yang juga dapat mendukung tujuan besar SDGs.

“Sebuah kesempatan besar bagi kami bias sharing skema pemberdayaan di PNM. Mudah-mudahan bias dimodifikasi sesuai dengan kondisi di Malaysia dan menjadi momentum untuk membuat usaha ultra mikro di Asia semakin bersinar dan berperan besar dalam ekonomi global,” jelas Arief, Rabu (5/2).

Arief mencontohkan beberapa nasabah binaannya kini telah sukses ekspor, dengan usaha awal yang hanya berasal dari dapur rumahan. Ia percaya dengan pelayanan optimal dan pemberian nilai tambah melalui modal intelektual dan sosial bisa membangun semangat entrepreneurship ibu-ibu rumah tangga.

PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengemban tugas khusus memajukan ekonomi kerakyatan dengan memberikan pembiayaan, pendampingan dan pembinaan usaha kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Dalam merealisasikan komitmen untuk memberikan pendampingan dan pembinaan kepada nasabah, PNM melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) memberikan pendampingan dan pembinaan usaha kepada nasabah, baik berupa pelatihan tematik hingga pembinaan dan pelatihan kelompok usaha (klaster) yang berdasarkan pada kesamaan wilayah ataupun jenis usaha.

Seiring perkembangan usaha, pada tahun 2016, PNM meluncurkan layanan pinjaman modal untuk perempuan prasejahtera pelaku usaha Ultra mikro melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar). PNM Mekaar dikuatkan dengan aktivitas pendampingan usaha dan dilakukan secara berkelompok. (Mohar)

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Efisiensi Akan Berdampak pada Sektor Hotel-Restoran - BPS Jabar Prediksi

NERACA Bandung - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat memprediksi efisiensi anggaran di Jawa Barat untuk 2025 yang tengah dikaji,…

Distribusi Baru LPG 3 Kg Naikkan Status Warung UMK Jadi Sub Agen Pertamina - Batalnya Kebijakan Menteri ESDM & BUMN Pertamina:

NERACA Depok - Setelah dipersulit agen pertamanan dan sengsarakan rakyat untuk mencari dapat  membeli eceran kebutuhan Bahan Bakar Pokok Pangan…

Pemkot Sukabumi Terima Tujuh Aduan Dari Masyarakat - Januari 2025

NERACA Sukabumi -  Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi menerima 7 (tujuh) aduan dari masyarakat di periode Januari 2025. Dari jumlah tersebut,…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Delegasi Malaysia Belajar Skema Pemberdayaan Ultra Mikro Besutan PNM

NERACA Jakarta – Skema pemberdayaan yang dilakukan oleh PNM kepada nasabah ultra mikro binaannya menarik perhatian para pemerhati dan praktisi…

Efisiensi Akan Berdampak pada Sektor Hotel-Restoran - BPS Jabar Prediksi

NERACA Bandung - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat memprediksi efisiensi anggaran di Jawa Barat untuk 2025 yang tengah dikaji,…

Distribusi Baru LPG 3 Kg Naikkan Status Warung UMK Jadi Sub Agen Pertamina - Batalnya Kebijakan Menteri ESDM & BUMN Pertamina:

NERACA Depok - Setelah dipersulit agen pertamanan dan sengsarakan rakyat untuk mencari dapat  membeli eceran kebutuhan Bahan Bakar Pokok Pangan…