Percepatan Pembangunan Sektor Perdagangan Terus Didorong

NERACA

Kebumen – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendukung optimalisasi peran Pasar Rakyat Pagi  Kebumen Tahap II di Kebumen, Jawa Tengah. Pasar rakyat yang dimanfaatkan secara maksimal akan meningkatkan daya saing pasar rakyat dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Dukungan optimalisasi peran Pasar Rakyat Pagi Kebumen Tahap II ini merupakan bentuk komitmen Kemendag dalam mendorong percepatan pembangunan sektor perdagangan di seluruh Indonesia. Salah   satu upayanya, yaitu dengan memastikan fasilitas jual beli berupa pasar rakyat dapat dimanfaatkan masyarakat secara optimal.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan (Kemendag), Iqbal Shoffan Shofwan mengungkapkan bahwa peresmian Pasar Rakyat Pagi Kebumen Tahap II di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

“Pemerintah telah menyediakan sarana fisik pasar rakyat untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan yang berpihak pada rakyat. Peresmian pasar ini kami harap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan daya saing pasar rakyat. Pasar yang ramai menandakan pergerakan roda ekonomi masyarakat serta akan menggerakkan rantai pasok barang dan pertumbuhan ekonomi,” ujar Iqbal.

Iqbal juga mengatakan, pasar rakyat memiliki kedekatan secara sosial  dan  budaya  bagi  masyarakat setempat. Aspek ini menjadi keunikan pasar rakyat. “Kedudukan pasar rakyat hingga kini tetap penting dan menyatu dalam kehidupan masyarakat,” terang Iqbal.

Iqbal mengungkapkan, selain membangun fisik, pemerintah juga berupaya merevitalisasi manajemen pengelolaan pasar dan memberikan edukasi kepada pedagang pasar. Tujuannya, untuk meningkatkan daya saing pasar rakyat di tengah maraknya toko modern.

Selain itu, Kemendag berfokus memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi melalui program Digitalisasi Pasar Rakyat.

“Kemendag juga mendorong pedagang dan pengelola pasar rakyat ke dalam ekosistem Digitalisasi Pasar  Rakyat. Langkah ini penting sebagai antisipasi agar pedagang pasar rakyat dapat bersaing dengan pedagang yang berjualan secara daring,” jelas Iqbal.

Jumlah pasar rakyat dan pedagang yang terdigitalisasi pada 2024 mencapai 5.807 pasar dan 306.964 pedagang. Hasil tersebut dapat dicapai melalui beberapa kerja sama dan kolaborasi nyata dengan sejumlah pemangku kepentingan. Digitalisasi ini  juga termasuk adopsi pembayaran nontunai  seperti dengan QR Code Indonesian Standard (QRIS) dan kerja sama dengan lokapasar.

Pembangunan Pasar Rakyat Pagi Kebumen Tahap II menggunakan anggaran Dana Tugas Pembantuan Tahun Anggaran 2024 senilai Rp3 miliar dengan realisasi pembangunan fisik senilai Rp2,62 miliar melalui penugasan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 9 Tahun 2024.

Pembangunan tahap II Pasar Rakyat Pagi Kebumen berpedoman pada Standar Nasional Indonesia (SNI)  Pasar Rakyat 8152 yang bertujuan untuk menciptakan pasar rakyat yang bersih, aman, dan nyaman  bagi  pengunjung.  Iqbal berharap, pasar yang sudah terbangun dapat dikelola dan dipelihara dengan baik.

“Pasar yang sudah terbangun ini kami harap dapat dikelola dan dipelihara dengan baik. Kenyamanan bertransaksi jual beli di pasar tentunya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,” jelas Iqbal.

Pasar Pagi Kebumen Tahap II dibangun untuk menampung 126 pedagang yang terdiri atas 58 kios dan 68  hamparan dengan omset perbulan sebesar Rp24,32 miliar. Komoditas yang dijajakan, antara lain, barang  kebutuhan pokok, sayuran, jajajan pasar, pakaian, sepatu, tas, dan peralatan rumah tangga.

Pasar ini telah dimanfaatkan sejak Desember 2024 dan saat ini sedang dalam proses persetujuan hibah di Kemendag. Pasar Pagi Kebumen Tahap I sudah dibangun pada 2023 menggunakan anggaran Dana  Tugas Pembantuan Tahun Anggaran 2023 senilai Rp3 miliar. Pembangunan Pasar Rakyat Pagi Kebumen Tahap I dapat menampung 420 pedagang hamparan dan dasaran.

Seperti diketahui bahwa pasar tidak hanya menjadi lokasi jual-beli bagi masyarakat, tapi juga menjadi wahana masyarakat untuk saling berkomunikasi dan menciptakan supply-chain ekonomi. Sehingga dalam hal ini pemerintah serius dalam melakukan pembenahan pasar tradisional agar perputaran ekonomi bagi masyarakat tetap berputar.

Sehingga dalam hal ini revitalisasi pasar ini menjadi bagian dari pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi pada Kawasan Perbatasan Negara dengan tujuan pemerataan pembangunan ekonomi di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).

 

 

BERITA TERKAIT

Trenggono Minta Program Ekonomi Biru Diawasi Ketat

NERACA Jakarta – Dalam Rapat Kerja Pengawasan (Rakerwas) Inspektorat Jenderal Tahun 2025 di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Menteri Kelautan…

Produk Tekstil Impor Ilegal Senilai Rp8,3 Miliar Berhasil Diamankan

NERACA Jakarta – Sinergi Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Badan Keamanan Laut (Bakamla) dan Badan Intelijen Strategis Tentara Nasional Indonesia (BAIS…

Penerapan Mutu Ikan Hulu " Hilir Itu Penting

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menekankan pentingnya mutu perikanan mulai dari hulu. Khusus untuk kegiatan penangkapan ikan,…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Percepatan Pembangunan Sektor Perdagangan Terus Didorong

NERACA Kebumen – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendukung optimalisasi peran Pasar Rakyat Pagi  Kebumen Tahap II di Kebumen, Jawa Tengah. Pasar…

Trenggono Minta Program Ekonomi Biru Diawasi Ketat

NERACA Jakarta – Dalam Rapat Kerja Pengawasan (Rakerwas) Inspektorat Jenderal Tahun 2025 di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Menteri Kelautan…

Produk Tekstil Impor Ilegal Senilai Rp8,3 Miliar Berhasil Diamankan

NERACA Jakarta – Sinergi Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Badan Keamanan Laut (Bakamla) dan Badan Intelijen Strategis Tentara Nasional Indonesia (BAIS…