Pengembangan Infrastruktur Tingkatkan Transformasi Digital

Pengembangan Infrastruktur Tingkatkan Transformasi Digital
NERACA
Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) melalui Direktur Jenderal Ekosistem Digital, Edwin Hidayat Abdullah menegaskan pentingnya pengembangan infrastruktur digital secara signifikan untuk meningkatkan transformasi digital di Indonesia. "Pengembangan infrastruktur digital merupakan hal yang sangat mendasar dan tidak bisa ditunda. Tanpa infrastruktur digital yang memadai, kita tidak mungkin bisa bergerak maju," kata Edwin dalam diskusi "Digital Economy: Mendorong Inovasi Teknologi Untuk Akselerasi Transformasi Digital" yang digelar di Jakarta, Kamis.
Edwin mengatakan, ekonomi digital ditopang oleh adopsi dan pengembangan teknologi baru misalnya kecerdasan artifisial (AI). Menurut dia, hal itu perlu ditunjang oleh infrastruktur digital yang memadai dan merata di seluruh wilayah di Indonesia, termasuk pemenuhan talenta dan sumber daya manusia yang menguasai kemampuan digital secara mumpuni.
Pada tahun 2030 mendatang, jumlah pelanggan mobile broadband diperkirakan mencapai 412 juta orang, di mana lalu lintas data akan meningkat 4,3 kali lipat hingga 581 petabyte per hari. Riset dari World Bank di tahun 2024 juga menunjukkan bahwa peningkatan 10 persen dalam penetrasi mobile broadband dapat meningkatkan PDB per kapita sebesar 1,5 persen. Sementara peningkatan kecepatan internet 10 persen dapat menciptakan tambahan lapangan kerja hingga 0,83 persen.
Oleh karena itu, Kemkomdigi berharap operator seluler selaku mitra pemerintah turut berpartisipasi meningkatkan kecepatan internet di Tanah Air. Edwin mengatakan, peningkatan produktivitas melalui infrastruktur menjadi krusial untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen per tahun. "Salah satu tantangan utama adalah tingginya capital intensity, di mana untuk memperoleh tambahan output, kita membutuhkan banyak modal. Teknologi adalah solusinya," ujarnya.
Lebih lanjut Edwin mengungkapkan, teknologi dapat berfungsi untuk mengefisiensikan proses dan meningkatkan hasil di berbagai sektor. Dalam kaitannya dengan sektor ekonomi digital, sektor utama yang akan menjadi pendorong ekonomi digital di Indonesia di antaranya adalah e-health, e-commerce, e-tech hingga e-logistic.
Namun demikian, ia juga menyoroti pentingnya pengembangan regulasi yang mendukung transformasi digital. Salah satunya adalah regulasi terkait penggunaan AI yang saat ini sedang dibahas. Menurutnya, meskipun AI membawa banyak manfaat, ada potensi dampak negatif yang perlu diwaspadai. Oleh karena itu, regulasi yang jelas dan terstruktur sangat dibutuhkan untuk memastikan implementasi teknologi ini berlangsung dengan bijak.
Melalui berbagai langkah tersebut, Edwin berharap Indonesia dapat terus berkembang sebagai kekuatan ekonomi digital yang mampu bersaing di tingkat global. "Kita harus tahu kapan dan bagaimana teknologi seperti AI diterapkan, misalnya dalam sektor kesehatan atau pendidikan. Kami berharap semua sektor dapat berkolaborasi untuk mewujudkan tujuan besar ini, dengan dukungan regulasi yang jelas dan sinergi antara pemerintah dan sektor swasta," kata Edwin.

 

NERACA

 

Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) melalui Direktur Jenderal Ekosistem Digital, Edwin Hidayat Abdullah menegaskan pentingnya pengembangan infrastruktur digital secara signifikan untuk meningkatkan transformasi digital di Indonesia. "Pengembangan infrastruktur digital merupakan hal yang sangat mendasar dan tidak bisa ditunda. Tanpa infrastruktur digital yang memadai, kita tidak mungkin bisa bergerak maju," kata Edwin dalam diskusi "Digital Economy: Mendorong Inovasi Teknologi Untuk Akselerasi Transformasi Digital" yang digelar di Jakarta, Kamis (30/1).

Edwin mengatakan, ekonomi digital ditopang oleh adopsi dan pengembangan teknologi baru misalnya kecerdasan artifisial (AI). Menurut dia, hal itu perlu ditunjang oleh infrastruktur digital yang memadai dan merata di seluruh wilayah di Indonesia, termasuk pemenuhan talenta dan sumber daya manusia yang menguasai kemampuan digital secara mumpuni.

Pada tahun 2030 mendatang, jumlah pelanggan mobile broadband diperkirakan mencapai 412 juta orang, di mana lalu lintas data akan meningkat 4,3 kali lipat hingga 581 petabyte per hari. Riset dari World Bank di tahun 2024 juga menunjukkan bahwa peningkatan 10 persen dalam penetrasi mobile broadband dapat meningkatkan PDB per kapita sebesar 1,5 persen. Sementara peningkatan kecepatan internet 10 persen dapat menciptakan tambahan lapangan kerja hingga 0,83 persen.

Oleh karena itu, Kemkomdigi berharap operator seluler selaku mitra pemerintah turut berpartisipasi meningkatkan kecepatan internet di Tanah Air. Edwin mengatakan, peningkatan produktivitas melalui infrastruktur menjadi krusial untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen per tahun. "Salah satu tantangan utama adalah tingginya capital intensity, di mana untuk memperoleh tambahan output, kita membutuhkan banyak modal. Teknologi adalah solusinya," ujarnya.

Lebih lanjut Edwin mengungkapkan, teknologi dapat berfungsi untuk mengefisiensikan proses dan meningkatkan hasil di berbagai sektor. Dalam kaitannya dengan sektor ekonomi digital, sektor utama yang akan menjadi pendorong ekonomi digital di Indonesia di antaranya adalah e-health, e-commerce, e-tech hingga e-logistic.

Namun demikian, ia juga menyoroti pentingnya pengembangan regulasi yang mendukung transformasi digital. Salah satunya adalah regulasi terkait penggunaan AI yang saat ini sedang dibahas. Menurutnya, meskipun AI membawa banyak manfaat, ada potensi dampak negatif yang perlu diwaspadai. Oleh karena itu, regulasi yang jelas dan terstruktur sangat dibutuhkan untuk memastikan implementasi teknologi ini berlangsung dengan bijak.

Melalui berbagai langkah tersebut, Edwin berharap Indonesia dapat terus berkembang sebagai kekuatan ekonomi digital yang mampu bersaing di tingkat global. "Kita harus tahu kapan dan bagaimana teknologi seperti AI diterapkan, misalnya dalam sektor kesehatan atau pendidikan. Kami berharap semua sektor dapat berkolaborasi untuk mewujudkan tujuan besar ini, dengan dukungan regulasi yang jelas dan sinergi antara pemerintah dan sektor swasta," kata Edwin.

 

BERITA TERKAIT

Syngenta Luncurkan Herbisida Padi Terbaru yang Ampuh Kendalikan Gulma

  NERACA Jakarta - Syngenta Indonesia meluncurkan TOPMOST, herbisida selektif yang dirancang untuk membantu petani mengendalikan gulma pada tanaman padi…

Pemerintah Komitmen Dorong UMKM Naik Kelas

Pemerintah Komitmen Dorong UMKM Naik Kelas NERACA Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, komitmen pemerintah dalam mendorong…

Pensiunkan PLTU, Pemerintah Masih Tunggu Dana dari Lembaga Donor

Pensiunkan PLTU, Pemerintah Masih Tunggu Lembaga Donor NERACA Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menunggu…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Syngenta Luncurkan Herbisida Padi Terbaru yang Ampuh Kendalikan Gulma

  NERACA Jakarta - Syngenta Indonesia meluncurkan TOPMOST, herbisida selektif yang dirancang untuk membantu petani mengendalikan gulma pada tanaman padi…

Pengembangan Infrastruktur Tingkatkan Transformasi Digital

Pengembangan Infrastruktur Tingkatkan Transformasi Digital NERACA Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) melalui Direktur Jenderal Ekosistem Digital, Edwin Hidayat…

Pemerintah Komitmen Dorong UMKM Naik Kelas

Pemerintah Komitmen Dorong UMKM Naik Kelas NERACA Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, komitmen pemerintah dalam mendorong…