Tawarkan Suku Bunga Hingga 6,80% - SMF Bakal Terbitkan Surat Utang Rp6,2 Triliun

NERACA

Jakarta - Perkuat likuiditas, PT Sarana Multigriya Finansial (SMFP) akan menerbitkan surat utang senilai Rp6,2 triliun. Surat utang tersebut terdiri atas Obligasi Berkelanjutan VII SMFP Tahap VIII/2025 senilai Rp5 triliun, dan Sukuk Musyarakah Berkelanjutan  I SMFP Tahap IV/2025 sebesar Rp1,2 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Masa penawaran obligasi berkelanjutan VII SMFP Tahap VIII/2025 dan Sukuk Musyarakah I SMFP Tahap IV/2025 pada 7-11 Februari 2025. Pencatatan obligasi dan sukuk musyarakah SMFP di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 17 Februari 2025.

Disebutkan, obligasi tersebut terdiri atas seri A sebesar Rp453,670 miliar dengan bunga tetap 6,55% per tahun dan tenor 370 hari, dan seri B senilai Rp251,255 miliar berjangka waktu tiga tahun dengan bunga tetap 6,80% per tahun.  Sisa dari jumlah pokok obligasi yang ditawarkan sebesar Rp4,295 triliun dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort).

Adapun Sukuk Musyarakah I Tahap IV/2025 sebesar Rp362,805 miliar memiliki tenor 370 hari.  Sisa dari Jumlah Dana Sukuk Musyarakah yang ditawarkan sebanyak-banyaknya Rp837,195 miliar akan dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort). Nantinya, seluruh dana hasil penawaran umum obligasi ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi akan dipergunakan oleh perseroan untuk kegiatan penyaluran pembiayaan untuk mendukung pembiayaan yang disalurkan lembaga keuangan guna keberlanjutan kepemilikan, kepenghunian, dan ketersediaan perumahan dan/atau permukiman bagi masyarakat.

Sementara, seluruh dana hasil penawaran umum Sukuk Musyarakah ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi akan dipergunakan oleh perseroan untuk kegiatan penyaluran pembiayaan untuk mendukung pembiayaan syariah yang disalurkan lembaga keuangan guna keberlanjutan kepemilikan, kepenghunian, dan ketersediaan perumahan dan/atau permukiman bagi masyarakat.

Bertindak sebagai penjamin emisi surat utang SMFP VII Tahap VIII/2025 adalah PT CIMB Niaga Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia,  PT Indo Premier Sekuritas, PT Maybank Sekuritas Indonesia, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM), serta Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebagai wali amanat.

Sebelumnya, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memproyeksikan penerbitan baru surat utang tahun 2025 berkisar antara Rp139-Rp155 triliun dengan titik tengah sebesar Rp144 triliun. Pefindo menyebut kebutuhan refinancing masih tinggi. Hal ini didorong oleh besarnya nilai surat utang jatuh tempo yang diperkirakan mencapai Rp150,07-Rp155,66 triliun. Tingginya penerbitan surat utang bertenor pendek pada 2024 menjadi salah satu penyebabnya.

Irmawati Amran, Direktur Utama Pefindo pernah bilang, aktivitas sektor riil pada 2025 diperkirakan akan menguat. Kebijakan pemerintah yang lebih ekspansif serta inflasi yang terkendali menjadi faktor pendukung pertumbuhan ekonomi. Suku bunga acuan yang rendah juga diharapkan mendorong pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut.“Leverage keuangan semakin membaik karena suku bunga rendah. Premi juga diperkirakan melandai,”ujarnya.

Namun, likuiditas lembaga keuangan yang semakin ketat membuat perusahaan mencari alternatif pendanaan yang lebih murah. Obligasi korporasi menjadi pilihan untuk mendukung leverage keuangan dan memenuhi kebutuhan bisnis. Lembaga keuangan pun terdorong untuk mencari sumber dana baru demi menyalurkan kredit atau pembiayaan.

BERITA TERKAIT

Lagi, Dirut BRI Koleksi 210 Ribu Saham BBRI

Pertimbangkan investasi, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), Sunarso  menambah kepemilikan sahamnya di perusahaan. Corporate Secretary BBRI,…

EMTK Dukung Rencana Superbank Go Public

NERACA Jakarta- Dukung pengembangan bisnis anak usaha, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) atau Emtek memberi respons positif kabar rencana…

Bikin Perusahaan Patungan - SMKL Pacu Bisnis Produk Kemasan Ramah Lingkungan

NERACA Jakarta – Genjot pertumbuhan bisnis kemasan, PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) menggandeng Ghuangzhou Yi Song Paper Products Company,…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Lagi, Dirut BRI Koleksi 210 Ribu Saham BBRI

Pertimbangkan investasi, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), Sunarso  menambah kepemilikan sahamnya di perusahaan. Corporate Secretary BBRI,…

EMTK Dukung Rencana Superbank Go Public

NERACA Jakarta- Dukung pengembangan bisnis anak usaha, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) atau Emtek memberi respons positif kabar rencana…

Bikin Perusahaan Patungan - SMKL Pacu Bisnis Produk Kemasan Ramah Lingkungan

NERACA Jakarta – Genjot pertumbuhan bisnis kemasan, PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) menggandeng Ghuangzhou Yi Song Paper Products Company,…