NERACA

Depok - Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Depok, tahun 2025 telah siapkan banyak kegiatan program, untuk dipacu upaya percepatannya hingga terwujud swasembada Bahan Pokok Pangan (BPP). Bahkan, juga dipacu percepatan kegiatan program ketahanan pangan bagi sekitar 2,5 juta jiwa penduduk Kota Depok.

Demikian wawancara wartawan Ekonomi NERACA dengan Kepala Seksi Pertanian DKP3 Kota Depok Harry Adam Fauzi, S.TP., MM di ruang kerjanya Gedung Dibaleka-2 Kawasan Balaikota Depok, Margonda, baru-baru ini.

"DKP3 Kota Depok sudah menyiapkan dana kegiatan programnya pada APBD Murni Tahun Anggaran 2025 ini," ujar Alumni Institut Pertanian Bogor Angkatan ke-35 yang akrab dipanggil Kang Adam.

Menurutnya, meski terjadi penurunan "Puluhan Hektar" lahan pertanian di Kota Depok, produksi BPP masih tetap terus diupayakan petani bercocok-tanam pada lahan terbatas persawahan dan perkebunan.

Dikatakan, penurunan lahan pertanian yang ditengarai mencapai sekitar 30 hektar pertahun; karena Laju  Pertumbuhan Penduduk (LPP) sangat tinggi sejak berdirinya Kota Depok 27 April 1999 yang semula hanya sekitar 600 ribu jiwa.

"Sehingga, banyak lahan pertanian beralih fungsi jadi komplek perumahan, perdagangan dan jasa, berbagai sarana prasarana kebutuhan infrastruktur ekonomi. Hal ini terjadi, semula hanya untuk 6 Kecamatan, sekarang jadi 11 Kecamatan dengan 63 Kelurahan dan 2,5 Juta jiwa," tutur Kang Adam yang menjadi PNS/ASN di Pemkot Depok sejak tahun 2003 dan menjabat Kepala Seksi di DKP3 Kota Depok sejak 2013.

Namun, lanjutnya, dirinya tetap sabar dan ikhlas semangat sebagai abdi negara menjalankan perintah  pimpinan, sebagaimana amanah pemerintah pusat dan daerah dalam visi misi program dan kegiatannya Walikota/Wakil Walikota Depok Terpilih 2025-2030 DR.Drs.H. Supian Suri MM/Chandra Rahmansyah S.Kom.

"Prinsip itu, untuk kepentingan melayani kebutuhan BPP seluruh warga Depok khususnya agar tetap terkendali BPP nya hingga bisa selalu swasembada pangan dan tercipta terwujud ketahanan pangan bagi seluruh warga Depok dimana pun berada," jawabnya kepada NERACA.

Dikemukakan, dirinya juga selalu support, dan pendampingan oleh Petugas Penyuluh Pertanian (PPL) yang hanya punya 11 PPL tersebar untuk melayani 63 Kelurahan se-Kota Depok.

Menurutnya, minimal akan lebih produktif jika "Satu Kelurahan Satu PPL”."Diharapkan Kementerian Pertanian RI dan lembaga instansi terkait lainnya serta pemerintah kota atau provinsi, dapat menambah PPL yang banyak kurangnya untuk pacu swasembada dan ketahanan pangan terwujud dengan cepat," ujarnya.

Kepada NERACA, Adam menyampaikan bahwa dirinya juga suka dan selalu  koordinasi dengan berbagai yang terkait untuk kepentingan kemajuan dan perubahan berbagai sektor pembangunan  khususnya bidang pertanian.

Dijelaskan, telah banyak direalisasikan bantuan untuk para petani di Kota Depok; diantaranya bantuan aneka bibit tanaman pangan."Atau ada juga bantuan lainnya yang dibantu selain pendampingan dan kordinasi dengan berbagai komunitas pertanian, kelompok tani dan lainnya," ujar Adam meyakinkan.

Bahkan, bantuan bibit tanaman lainnya pernah untuk tanaman alpukat 200 pohon yang di taman untuk komunitas pertanian yang dikelola Pakde Bowo.

Diyakinkan, pada tahun 2025, DKP3 Kota Depok akan bantu bibit bawang dan cabe untuk pengembangan pemanfaatan "lahan tidur" di Tanah Merah, Kecamatan Cipayung, Kota Depok.

"Kita akan maksimalkan suporting di Tanah Merah Cipayung, sebagian bibit cabe, bawang, pupuk, pestisida, kompos dan lainnya, untuk percepat swasembada dan ketahanan pangan di Kota Depok," demikian Harry Adam Fauzi, S.TP., MM menambahkan bahwa sumber dananya selain APBD juga dapat bantuan CSR dari Bank Indonesia tuturnya kepada NERACA. Dasmir