Makan Bergizi Gratis Hidupkan Perekonomian Rakyat

NERACA

Jakarta - Di tengah tantangan ekonomi yang terus berkembang, Pemerintah Indonesia meluncurkan program inovatif yang tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, tetapi juga memberikan dorongan besar bagi perekonomian lokal. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan langkah strategis yang diharapkan dapat mengatasi masalah ketahanan pangan sekaligus memperkuat daya beli masyarakat dan menghidupkan ekonomi rakyat di seluruh pelosok Indonesia.

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan  tanggapan yang positif terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah mulai dilaksanakan. Luhut menyatakan program ini telah memberikan dampak yang signifikan, baik dari segi sosial maupun ekonomi.

Selain memberikan manfaat langsung kepada anak-anak, Luhut juga menilai program ini memberikan dampak positif di tingkat desa. "Uang yang berputar di desa jadi banyak. Ada kegiatan ekonomi. Orang mulai jual sayur dan makanan lainnya. Ini baru satu minggu," tambah Luhut.

Program MBG dirancang untuk memberikan manfaat ganda. Pertama, memberikan masyarakat akses yang lebih baik terhadap makanan bergizi dan sehat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Kedua, dengan melibatkan petani dan pelaku ekonomi lokal dalam distribusi dan penyediaan bahan makanan, program ini diharapkan dapat memperkuat perekonomian daerah dan memberikan dampak langsung terhadap kesejahteraan petani serta pelaku usaha mikro dan kecil (UMK).

Salah satu aspek yang paling menonjol dari Program MBG adalah kontribusinya terhadap perekonomian lokal. Melalui program ini, pemerintah berkomitmen untuk bekerja sama dengan petani, nelayan, dan produsen lokal untuk memastikan keberlanjutan pasokan bahan makanan yang bergizi.

Produk-produk pertanian lokal, seperti beras, sayuran, buah-buahan, ikan, dan daging, akan diprioritaskan dalam program ini. Dengan demikian, petani lokal tidak hanya mendapatkan pasar yang lebih luas, tetapi juga mendapatkan pendapatan yang lebih stabil. Hal ini akan memperkuat ekonomi daerah, menciptakan lapangan kerja baru, dan mengurangi kesenjangan ekonomi antara daerah perkotaan dan pedesaan.

Anggota Dewan Ekonomi Nasional, Arief Anshory Yusuf mengatakan program MBG membantu meringankan beban konsumsi rumah tangga. "Satu anak dapat Rp 10 ribu, kalau satu keluarga punya dua anak, berarti Rp 20 ribu per hari, jadi Rp 400 ribu sebulan. Itu hampir setara dengan garis kemiskinan," kata Arief.

Arief menambahkan dampak positif program ini tidak hanya terasa dalam waktu dekat, tetapi juga akan membantu meningkatkan daya beli masyarakat dalam jangka menengah. "Rp400 ribu itu cukup besar dan bisa membantu keluarga yang kesulitan," tambah Arief.

Sebelumnya, Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza meninjau pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah satuan pendidikan seperti di Jakarta Timur. Satuan pendidikan yang dikunjungi Wamenperin yakni, PAUD Baiturrahim, SD Negeri 06 Pulogebang, SD Negeri 07 Pulogebang, dan SMP Negeri 138 Jakarta.

Di sela-sela kunjungannya, Wamen Faisol mengatakan bahwa MBG merupakan salah satu program pemerintah yang juga berkontribusi terhadap pertumbuhan industri, terutama sektor industri kecil dan menengah (IKM). Sebab, MBG juga turut menyentuh berbagai sektor industri.

“Program Makan Bergizi Gratis berpotensi melibatkan berbagai subsektor industri, mulai dari industri makanan, industri minuman, berbagai kelompok industri kecil dan menengah, juga sektor logistik yang mengantarkan MBG sampai ke sekolah-sekolah," kata Faisol. Bahkan, kalau ada sisa makanan, diharapkan bisa diproses oleh industri pengolah limbah.

Faisol juga berharap, program MBG bisa melibatkan lebih banyak lagi pelaku sektor industri manufaktur yang siap untuk berkontribusi dengan produk-produknya yang berkualitas. Ia mengatakan, langkah yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto ini juga sejalan dengan Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dengan memanfaatkan sumber daya dan komoditas dari dalam negeri. gro

 

BERITA TERKAIT

Pakar: "Activity of Glasses" Mampu Cegah Pidana Korupsi

NERACA Semarang - Pakar hukum pidana Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang Prof Bambang Tri Bawono menyebutkan bahwa "activity of glasses"…

PENERAPAN SISTEM PERPAJAKAN BARU 2025: - Pengamat: Coretax Merepotkan WP

  Jakarta-Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengritik sistem teknologi informasi terbaru milik Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu, Coretax. Menurut dia,…

Ekonom Taksir Kerugian Akibat Pagar Laut Capai Rp116,91 Miliar

NERACA Jakarta - Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik dari UPN Veteran Jakarta Achmad Nur Hidayat memperkirakan kerugian yang ditimbulkan oleh…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

Makan Bergizi Gratis Hidupkan Perekonomian Rakyat

NERACA Jakarta - Di tengah tantangan ekonomi yang terus berkembang, Pemerintah Indonesia meluncurkan program inovatif yang tidak hanya bertujuan untuk…

Pakar: "Activity of Glasses" Mampu Cegah Pidana Korupsi

NERACA Semarang - Pakar hukum pidana Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang Prof Bambang Tri Bawono menyebutkan bahwa "activity of glasses"…

PENERAPAN SISTEM PERPAJAKAN BARU 2025: - Pengamat: Coretax Merepotkan WP

  Jakarta-Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengritik sistem teknologi informasi terbaru milik Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu, Coretax. Menurut dia,…