Neraca, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melalui BAZNAS Microfinance Desa (BMD) telah membantu Yuliza, seorang penerima manfaat asal Bukittinggi untuk menjalankan usaha keripik tempe di Kelurahan Campago Guguk Bulek, Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukitinggi, Sumatra Barat.
BAZNAS Microfinance Desa (BMD) adalah program pembiayaan produktif kepada para mustahik dengan prinsip nonprofit dalam rangka pengembangan usaha. Program ini bertujuan untuk memperkuat ekonomi masyarakat desa dengan memberikan akses terhadap pembiayaan produktif, seperti usaha kecil dan menengah, pertanian, peternakan, dan perikanan.
Melalui bantuan tersebut, BAZNAS RI telah meningkatkan omzet bulanan yang dicapai Yuliza sebesar Rp6.000.000, meningkat dari semula Rp3.500.000.
“Program ini adalah wujud nyata dari amanah yang telah diberikan oleh para muzaki di seluruh Indonesia. BAZNAS berkomitmen untuk terus memperkuat ekonomi umat, khususnya dengan memberikan dukungan kepada para mustahik agar mampu berdaya secara ekonomi, serta meningkatkan taraf hidup dan kemandirian mereka,” ujar Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan MA., dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu (8/1/2025).
Saidah sangat mengapresiasi semangat Yuliza sebagai pelaku usaha yang telah menunjukkan tekad kuat dalam mengembangkan usaha keripik tempe ini. Usaha ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi keluarga Ibu Liza, tetapi juga berpotensi menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan roda ekonomi di lingkungan sekitar.
“Berawal dari produksi keripik tempe yang ia mulai pasarkan pada tahun 2019, Liza memulai berjualan dengan cara penjualan per packing. Namun seiring berjalannya waktu, keripik tempenya mulai banyak peminat, sehingga mengalami peningkatan,” ucap Saidah.
Awalnya, Liza mengajukan pembiayaan dan menjadi mitra binaan BAZNAS Microfinance Desa Bukittinggi pada Desember 2023 lalu. Dengan pinjaman modal usaha sebesar Rp3.000.000, Liza membeli bahan untuk menambah produksi keripik tempenya.
Liza mengatakan, pendampingan yang diberikan oleh tim BMD dan pelatihan serta bantuan pembuatan izin produk makanan membuat produk keripik tempe yang diproduksinya sejak 2019 lalu kini memiliki ijin kesehatan dan sertifikasi halal.
Dengan produksi yang meningkat membuat Liza dapat menambah penjualan dengan cara grosir sehingga bertambah pula pelanggannya. Memiliki reseller sekitar 15 orang, tersebar luas dari dalam hingga luar kota, dari Padang hingga Pekanbaru.
“Hasil pendapatan saat ini sangat terasa manfaatnya untuk memenuhi biaya kebutuhan keluarga serta biaya pendidikan anak-anak,” ucap Liza.
“Harapan ke depannya, semoga usaha dapat terus berkembang dan mitra reseller terus bertambah. Terima kasih pada muzaki yang telah menyalurkan zakatnya, sehingg kami para UMKM bisa mendapatkan manfaatnya,” harapnya.
Direktur Komersial PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau ITDC Troy Warokka (kedua kanan), Presiden Direktur PT Suryalaya Anindita International (SAI) Johannes…
NERACA Bandung – Mengawali tahun 2025, demi tercapainya swasembada pangan nasional, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan kembali gelar…
KERAJINAN DEKORASI DARI SAMPAH TANAMAN : Perajin membuat hiasan dinding dari daun pandan kering di rumah produksi Sakina's Craft, Lowokwaru,…
Direktur Komersial PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau ITDC Troy Warokka (kedua kanan), Presiden Direktur PT Suryalaya Anindita International (SAI) Johannes…
NERACA Bandung – Mengawali tahun 2025, demi tercapainya swasembada pangan nasional, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan kembali gelar…
KERAJINAN DEKORASI DARI SAMPAH TANAMAN : Perajin membuat hiasan dinding dari daun pandan kering di rumah produksi Sakina's Craft, Lowokwaru,…