Demi Tingkatkan Produksi Pangan, Tumpang Sari Kopi " Padi Dilakukan

NERACA

Bandung – Mengawali tahun 2025, demi tercapainya swasembada pangan nasional, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan kembali gelar tanam perdana padi gogo pada sela tanaman kopi di kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (08/01/25).

Ini bukti komitmen Ditjen Perkebunan terus berperan aktif mendorong akselerasi produktivitas padi gogo guna mendukung swasembada pangan nasional.

Sebelumnya Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan, upaya ini merupakan bagian dari agenda besar Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan yang lebih cepat dengan mengoptimalkan lahan yang ada.

Seusai lakukan tanam, Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan) Heru Tri Widarto menyampaikan, target nasional padi gogo seluas 890 ribu hektar (ha) dengan lahan efektif yang dapat ditanami (Intercropping) seluas 535 ribu Ha. Untuk Provinsi Jawa Barat ditargetkan dapat menanam padi gogo seluas 24.114,89 ha.

“Dengan lahan yang tersedia ini, agar dapat dioptimalkan dengan baik untuk mencapai target bahkan melebihi target, karena potensi lahan di Jawa Barat masih memungkinkan,” ujar Heru.

Heru berharap, dengan adanya kegiatan gerakan percepatan tanam padi gogo dilahan perkebunan ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap Ketahanan Pangan Nasional.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Bandung, Dadang Supriatna menyatakan siap mengawal swasembada pangan nasional untuk mencapai target 253 Ha dengan potensi Luasan lahan padi gogo seluas 10.000 Ha.

Sementara itu, Wakil Dekan II Universitas Padjajaran (UNPAD), Rija Sudirja, menyatakan, UNPAD siap mendukung program swasembada pangan nasional dengan mengoptimalkan lahan yang dimiliki oleh UNPAD dalam penanaman padi gogo.

Sebelumnya Kementan bersama petani juga melakukan tumpang sari bukan hanya kopi dengan padi (gogo) tapi juga sawit dengan padi (gogo).

Heru kembali mengungkapkan, pihaknya bergembira serta bersyukur dengan diselenggarakannya tanam padi gogo di lahan peremajaan sawit rakyat, karena para pekebun dapat memanfaatkan bantuan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang ditumpangsarikan dengan padi gogo.

“Program ini mengusung sebuah konsep inovatif yang tidak hanya memperhatikan keberlanjutan sektor perkebunan kelapa sawit untuk mendorong peningkatan produktivitas, tetapi juga bertujuan untuk mendukung swasembada pangan,” jelas Heru.

Menurut Heru, tumpang sari padi gogo di kebun kelapa sawit adalah sebuah strategi untuk memanfaatkan lahan perkebunan secara optimal, dengan menanam padi gogo sebagai tanaman sela.

“Program ini membuka peluang besar untuk meningkatkan produksi pangan tanpa harus mengorbankan kelapa sawit yang sudah menjadi komoditas unggulan kita. Dengan memanfaatkan waktu dan ruang yang ada, kita berharap dapat meningkatkan hasil pertanian sekaligus menjaga keberlanjutan kebun kelapa sawit,” papar Heru.

Diketahui, Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) telah bergulir sejak tahun 2017. Capaian PSR di provinsi Jambi telah mancapai 32.673 hektar dan 6.290 hektar ada di kabupaten Muaro Jambi. Hal ini merupakan peluang yang dapat dioptimalkan untuk tumpang sari tanaman padi gogo di lahan PSR. Target untuk provinsi Jambi seluas 78 ribu hektar, diharapkan dengan dukungan berbagai pihak target ini dapat tercapai.

Secara nasional, target pengembangan padi lahan kering (padi gogo) tumpang sari di lahan perkebunan maupun lahan lainnya seluas 890 ribu hektar, yang secara efektif dapat ditanami (intercropping) seluas 535 ribu hektar, dan dengan produktivitas sekitar 2 ton, maka dapat diperoleh sekitar 640 ribu ton beras.

Heru mengatakan program tanaman sela padi gogo ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani dan masyarakat sekitar. Dengan adanya diversifikasi usaha tani, para petani dan pengelola kebun kelapa sawit dapat meraih keuntungan lebih, sekaligus berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan pangan nasional.

“Program padi gogo sebagai tanaman sela di kebun sawit rakyat secara nyata merealisasikan salah satu asta cita Bapak Presiden kita, Prabowo Subianto dalam mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau dan ekonomi biru. Kebijakan Indonesia di bidang pangan dan energi berfokus pada peningkatan swasembada, mengurangi ketergantungan terhadap impor, dan menangani keberlanjutan untuk mendukung ketahanan ekonomi dan tujuan lingkungan,” ungkap Heru.

 

BERITA TERKAIT

DISTRIBUSI PUPUK BERSUBSIDI

Pekerja memindahkan pupuk bersubsidi yang akan didistribusikan di Gudang Lini III Klaten PT Pupuk Indonesia di Ceper, Klaten, Jawa Tengah,…

PENETAPAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Wahyu Dinata (kelima kanan) menyerahkan berkas salinan keputusan kepada Gubernur terpilih DKI Jakarta…

ASDP PASTIKAN LAYANAN PENYEBERANGAN BEBAS PPN 12 PERSEN

ASDP PASTIKAN LAYANAN PENYEBERANGAN BEBAS PPN 12 PERSEN : Foto udara penumpang keluar dari KMP Bahteramas saat sandar di dermaga…

BERITA LAINNYA DI Berita Foto

DISTRIBUSI PUPUK BERSUBSIDI

Pekerja memindahkan pupuk bersubsidi yang akan didistribusikan di Gudang Lini III Klaten PT Pupuk Indonesia di Ceper, Klaten, Jawa Tengah,…

PENETAPAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Wahyu Dinata (kelima kanan) menyerahkan berkas salinan keputusan kepada Gubernur terpilih DKI Jakarta…

ASDP PASTIKAN LAYANAN PENYEBERANGAN BEBAS PPN 12 PERSEN

ASDP PASTIKAN LAYANAN PENYEBERANGAN BEBAS PPN 12 PERSEN : Foto udara penumpang keluar dari KMP Bahteramas saat sandar di dermaga…