NERACA
Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (7/1) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup menguat 2,81 poin atau 0,04% ke posisi 7.083,28. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 5,73 poin atau 0,69% ke posisi 820,45.“Sentimen eksternal dan internal turut memberikan warna pergerakan IHSG," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, kemarin.
Dari regional, bursa Asia cenderung bergerak menguat. Pasar berharap dan berspekulasi bahwa kebijakan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait prospek tarif tidak agresif. Hal tersebut merujuk dari Washington Post yang melaporkan bahwa para pembantu Donald Trump sedang menjajaki rencana akan menerapkan tarif ke setiap negara, namun hanya pada sektor-sektor yang dianggap penting bagi keamanan atau ekonomi nasional, yang meredakan kekhawatiran tentang pungutan yang lebih keras dan lebih luas.
Namun demikian, pelaku pasar juga mempertimbangkan bahwa semua keputusan ada pada Donald Trump. Di sisi lain, pelaku pasar juga merespon langkah otoritas dari China yang berupaya menstabilkan pasar pada awal tahun, dengan meminta beberapa reksa dana besar untuk membeli lebih banyak saham daripada yang mereka jual setiap hari.
Dari dalam negeri, realisasi penerimaan pajak pada 2024 tidak sesuai dengan target APBN 2024 tentunya menjadi perhatian pasar, yang dikhawatirkan akan berlanjut pada 2025 di saat kondisi ketidakpastian ekonomi global. Pelaku pasar berharap pemerintah ada kebijakan dan mitigasi pada tahun ini sehubungan dengan target penerimaan pajak.
Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG bergerak ke zona hijau hingga penutupan perdagangan saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor menguat dengan sektor teknologi naik paling tinggi yaitu sebesar 1,12%, diikuti oleh sektor kesehatan dan sektor industri yang masing- masing naik sebesar 0,93% dan 0,25%.
Sementara itu, tujuh sektor menurun yaitu sektor keuangan turun paling dalam minus sebesar 0,60%, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor tranportasi & logistik yang masing- masing turun sebesar 0,60% dan 0,43%. Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu INDX, PZZA, MTFN, INPC, dan SONA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BBHI, KOTA, FAST, SCNP dan COAL.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.005.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 16,92 miliar lembar saham senilai Rp9,54 triliun. Sebanyak 267 saham naik, 352 saham menurun, dan 328 tidak bergerak nilainya. (bani)
Perusahaan asuransi PT. Great Eastern General Insurance Indonesia (PT. GEGII) kembali dihukum oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta untuk membayar klaim…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengundang para arsitek Indonesia untuk menciptakan ide-ide terbaik dalam desain rumah subsidi berlandaskan…
Perkuat dominasi kepemilikan saham, PT Gesit Perkasa sebagai pemegang saham pengendali PT Alakasa Industrindo Tbk (ALKA) memborong 73.284.750 lembar saham…
Perusahaan asuransi PT. Great Eastern General Insurance Indonesia (PT. GEGII) kembali dihukum oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta untuk membayar klaim…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengundang para arsitek Indonesia untuk menciptakan ide-ide terbaik dalam desain rumah subsidi berlandaskan…
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (7/1) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…