NERACA
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan saham PT Kentanix Supra International Tbk sebagai efek syariah. Kepala Departemen Perizinan Pasar Modal OJK, Luthfy Zain Fuady dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengungkapkan, hal ini berdasarkan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan terkait dengan penetapan Efek Syariah yaitu Keputusan Nomor: KEP-63/PM.02/2024 tentang Penetapan Saham PT Kentanix Supra International Tbk sebagai Efek Syariah yang diterbitkan OJK.
Disampaikannya, dengan dikeluarkannya Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan tersebut, maka efek tersebut masuk ke dalam Daftar Efek Syariah sebagaimana Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-51/D.04/2024 tanggal 21 November 2024 tentang Daftar Efek Syariah.
Luthfy menjelaskan, dikeluarkannya keputusan tersebut adalah sebagai tindak lanjut dari hasil penelaahan OJK terhadap pemenuhan kriteria efek syariah atas pernyataan pendaftaran oleh PT Kentanix Supra International Tbk. Lebih lanjut, sumber data yang digunakan sebagai bahan penelaahan berasal dari dokumen pernyataan pendaftaran serta data pendukung lainnya berupa data tertulis yang diperoleh dari emiten maupun dari pihak-pihak lainnya yang dapat dipercaya.
Secara periodik OJK akan melakukan review atas Daftar Efek Syariah berdasarkan laporan keuangan tengah tahunan dan laporan keuangan tahunan dari emiten atau perusahaan publik. Review atas Daftar Efek Syariah juga dilakukan apabila terdapat emiten atau perusahaan publik yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif dan memenuhi kriteria efek syariah atau apabila terdapat aksi korporasi, informasi, atau fakta dari emiten atau perusahaan publik yang dapat menyebabkan terpenuhi atau tidak terpenuhinya kriteria efek syariah.
PT Kentanix Supra International Tbk, emiten di bidang pembangunan kawasan perumahan (real estate) melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) sebanyak 320.674.800 saham bernominal Rp100 per unit ke publik melalui Bursa Efek Indonesia (BEI). Disebutkan, jumlah saham yang ditawarkan mencapai 15% dari modal disetor KSIX setelah IPO saham.
Penawaran umum saham KSIX pada 02-06 Januari 2025. Penjatahan dan distribusi saham KSIX secara elektronik dilakukan pada 06 dan 07 Januari 2025. Pencatatan saham KSIX di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 08 Januari 2025. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi adalah PT UOB Kay Hian Sekuritas. Harga perdana saham KSIX dipatok Rp452 per saham. Dengan demikian, perseroan akan mendapatkan tambahan modal sebesar Rp144,945 miliar.
Seluruh dana hasil IPO setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, sekitar 59,42% akan digunakan Perseroan sebagai modal kerja untuk pembangunan infrastruktur, termasuk cut and fill (perataan tanah) dan pembangunan rumah di 2 proyek yang sudah ada sebelumnya, yaitu Grand Nusa Indah dan Adhigana – Grand Nusa Indah (GNI), serta pembangunan infrastruktur di proyek baru, Adhigana – Perluasan.
Sementara, sekitar 27,84% akan digunakan Perseroan sebagai setoran modal kepada SPB dalam rangka modal kerja untuk pembangunan infrastruktur, termasuk cut and fill (perataan tanah) dan pembangunan rumah yang sudah ada sebelumnya, yaitu Vila Bogor Indah 6. Adapun, sisanya akan digunakan untuk biaya operasional perseroan dalam menjalankan kegiatan usaha perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada biaya marketing dan biaya proyek yang terdiri dari biaya keperluan kantor di lokasi proyek (pemeliharaan proyek yang meliputi antara lain pemeliharaan lingkungan dan keamanan, listrik, PDAM, telepon dan Perawatan taman serta sewa kantor).
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengundang para arsitek Indonesia untuk menciptakan ide-ide terbaik dalam desain rumah subsidi berlandaskan…
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (7/1) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…
Perkuat dominasi kepemilikan saham, PT Gesit Perkasa sebagai pemegang saham pengendali PT Alakasa Industrindo Tbk (ALKA) memborong 73.284.750 lembar saham…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengundang para arsitek Indonesia untuk menciptakan ide-ide terbaik dalam desain rumah subsidi berlandaskan…
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (7/1) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…
Perkuat dominasi kepemilikan saham, PT Gesit Perkasa sebagai pemegang saham pengendali PT Alakasa Industrindo Tbk (ALKA) memborong 73.284.750 lembar saham…