NERACA
Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX), emiten di bidang pembangunan kawasan perumahan (real estate) melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) sebanyak 320.674.800 saham bernominal Rp100 per unit ke publik melalui Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada prospektus yang dirilis di Jakarta, kemarin disebutkan, jumlah saham yang ditawarkan mencapai 15% dari modal disetor KSIX setelah IPO saham. Penawaran umum saham KSIX pada 02-06 Januari 2025. Penjatahan dan distribusi saham KSIX secara elektronik dilakukan pada 06 dan 07 Januari 2025. Pencatatan saham KSIX di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 08 Januari 2025. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi adalah PT UOB Kay Hian Sekuritas.
Harga perdana saham KSIX dipatok Rp452 per saham. Dengan demikian, perseroan akan mendapatkan tambahan modal sebesar Rp144,945 miliar. Seluruh dana hasil IPO setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, sekitar 59,42% akan digunakan Perseroan sebagai modal kerja untuk pembangunan infrastruktur, termasuk cut and fill (perataan tanah) dan pembangunan rumah di 2 proyek yang sudah ada sebelumnya, yaitu Grand Nusa Indah dan Adhigana – Grand Nusa Indah (GNI), serta pembangunan infrastruktur di proyek baru, Adhigana – Perluasan.
Sementara, sekitar 27,84% akan digunakan Perseroan sebagai setoran modal kepada SPB dalam rangka modal kerja untuk pembangunan infrastruktur, termasuk cut and fill (perataan tanah) dan pembangunan rumah yang sudah ada sebelumnya, yaitu Vila Bogor Indah 6. Adapun, sisanya akan digunakan untuk biaya operasional perseroan dalam menjalankan kegiatan usaha perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada biaya marketing dan biaya proyek yang terdiri dari biaya keperluan kantor di lokasi proyek (pemeliharaan proyek yang meliputi antara lain pemeliharaan lingkungan dan keamanan, listrik, PDAM, telepon dan Perawatan taman serta sewa kantor).
Di tahun 2025, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan pencatatan efek baru di pasar modal sebanyak 407 efek. Di dalamnya, pencatatan efek saham baru lewat penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dibidik sebanyak 66 pencatatan baru.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, setidaknya sudah ada 3 perusahaan mercusuar atau lighthouse dengan kapitalisasi pasar minimal Rp3 triliun, yang masuk antrean (pipeline) IPO pada 2025. Dimana tiga perusahaan tersebut berasal dari sektor basic materials, energi, dan kesehatan. “Perusahaan lighthouse ada tiga. Prosesnya di tahun 2024, tetapi karena kelengkapan laporan keuangan dan dokumen membuat perusahaan masuk tahun 2025,” ujar Nyoman.
NERACA Jakarta -Dukung pengembangan bisnis anak usaha, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) telah menebus pelaksanaan penambahan modal dengan memberikan…
NERACA Jakarta - PT Hero Global Investment Tbk (HGII), memasang harga penawaran umum perdana saham atau IPO (initial public offering)…
NERACA Jakarta -Sepanjang tahun 2024, JFX mencatatkan volume transaksi sebesar 8,6 juta lot yang mencerminkan peningkatan signifikan sebesar 11% dibandingkan…
NERACA Jakarta -Dukung pengembangan bisnis anak usaha, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) telah menebus pelaksanaan penambahan modal dengan memberikan…
NERACA Jakarta - PT Hero Global Investment Tbk (HGII), memasang harga penawaran umum perdana saham atau IPO (initial public offering)…
NERACA Jakarta -Sepanjang tahun 2024, JFX mencatatkan volume transaksi sebesar 8,6 juta lot yang mencerminkan peningkatan signifikan sebesar 11% dibandingkan…