Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

 

Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti bersama Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala BAPPENAS, Rahmad Pambudy, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar dan Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, Wakil Menteri Kesehatan, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi meluncurkan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang dirangkai dengan peluncuran Album Anak Indonesia Hebat karya komponen Dwiki Dharmawan yang menjadi tema gerakan dan peluncuran Senam Anak Indonesia Hebat.
Menurut Abdul Mu'ti, kebiasaan-kebiasaan tersebut merupakan refleksi dari tradisi yang berakar pada agama dan budaya. "Kebiasaan ini menjadi fondasi untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga sehat secara fisik, spiritual, dan sosial," katanya.
Program ini menyasar anak-anak dari tingkat PAUD hingga SMA. Selain itu, Mendikdasmen juga memperkenalkan "Gerakan Senam Indonesia Hebat," sebuah aktivitas pagi yang mencakup senam pagi, menyanyikan lagu kebangsaan, dan doa bersama sebelum pembelajaran dimulai. "Gerakan ini hanya memakan waktu 10 menit, tetapi dampaknya diharapkan dapat meningkatkan semangat positif anak-anak," tambahnya.
SDM unggul tersebut harus mempunyai delapan karakter utama bangsa yakni: religius, bermoral, sehat, cerdas dan kreatif, kerja keras, disiplin dan tertib, mandiri, serta bermanfaat. Delapan karakter utama bangsa ini dapat tercapai melalui pembiasaan yang harus dilakukan oleh anak setiap hari sehingga membudaya. Jika kebiasaan ini diterapkan bertahun-tahun maka akan terinternalisasi pada diri anak menjadi karakter.
Pembiasaan yang harus dilakukan oleh anak setiap hari disebut dengan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat, yakni bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat. “Tujuh kebiasaan ini diharapkan dapat terlaksana setiap hari, berkelanjutan, hingga menjadi budaya, dan terinternalisasi menjadi karakter. Pembentukan karakter ini membutuhkan waktu dan keterlibatan berbagai pihak terutama keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, dan media,” kata Mendikdasmen.
Mendikdasmen dalam sambutannya menegaskan Tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat, secara umum mempunyai manfaat untuk menumbuhkembangkan delapan karakter bangsa pada setiap individu anak atau peserta didik, yakni religius, bermoral, sehat, cerdas dan kreatif, kerja keras, disiplin dan tertib, mandiri, serta bermanfaat. Secara khusus, manfaat tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat ini dijelaskan lebih detail berikut ini.
1. Bangun Pagi
Bangun pagi merupakan kebiasaan bangun di pagi hari yang apabila dilakukan setiap hari akan memberikan manfaat diantaranya melatih kedisiplinan, meningkatkan kemampuan mengelola waktu, meningkatkan kemampuan mengendalikan diri, meningkatkan keseimbangan jiwa dan raga yang dapat berkontribusi pada kesuksesan seseorang.
2. Beribadah
Kebiasaan beribadah merupakan fondasi penting dalam pembentukan karakter positif pada anak yang bermanfaat untuk mendekatkan hubungan individu dengan Tuhan, meningkatkan nilai-nilai etika, moral, spiritual, dan sosial, serta meningkatkan pemahaman tujuan hidup dan arah yang bermakna, meningkatkan kebersamaan dan solidaritas, serta peningkatan diri secara berkelanjutan.
3. Berolahraga
Kebiasaan berolahraga merupakan bagian penting dari gaya hidup sehat yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan fisik dan mendukung kesehatan mental, menjaga kebugaran tubuh, meningkatkan potensi diri, dan meningkatkan nilai sportivitas.
4. Makan sehat dan bergizi
Kebiasaan makan sehat dan bergizi berkaitan dengan prinsip dan nilai tentang pentingnya memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh untuk mendukung kehidupan yang sehat, seimbang, dan bermakna. Kebiasaan ini bermanfaat untuk menjaga kesehatan fisik sebagai investasi jangka panjang, memaksimalkan potensi tubuh dan pikiran, menjaga tubuh tetap sehat sebagai tanggung jawab individu, serta meningkatkan kemandirian.
5. Gemar belajar
Kebiasaan gemar belajar adalah kebiasaan yang sangat penting dalam perkembangan pribadi dan akademis. Kebiasaan ini bermanfaat untuk mengembangkan diri, menumbuhkan kreativitas dan imajinasi, menemukan kebenaran dan pengetahuan, serta membentuk kerendahan hati dan rasa empati.
6. Bermasyarakat
Kebiasaan bermasyarakat adalah perilaku terlibat dalam kegiatan sosial, budaya, atau lingkungan di komunitas tempat tinggal seseorang. Kebiasaan ini bermanfaat untuk menumbuhkembangkan nilai gotong royong, kerja sama, saling menghormati, toleransi, keadilan, dan kesetaraan, serta meningkatkan tanggung jawab terhadap lingkungan, dan rasa sekaligus menciptakan kegembiraan.
7. Tidur cepat
Tidur cepat merupakan kebiasaan tidur tepat waktu di malam hari pada waktunya sesuai usia anak agar dapat bangun pagi. Kebiasaan tidur cepat ini dipengaruhi waktu ideal yang dibutuhkan anak. Jika merujuk pada National Sleep Foundation yang dikutip halodoc.com, waktu tidur yang ideal berdasarkan kelompok usia adalah sebagai berikut.

 

 

 

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti bersama Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala BAPPENAS, Rahmad Pambudy, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar dan Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, Wakil Menteri Kesehatan, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi meluncurkan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang dirangkai dengan peluncuran Album Anak Indonesia Hebat karya komponen Dwiki Dharmawan yang menjadi tema gerakan dan peluncuran Senam Anak Indonesia Hebat.

Menurut Abdul Mu'ti, kebiasaan-kebiasaan tersebut merupakan refleksi dari tradisi yang berakar pada agama dan budaya. "Kebiasaan ini menjadi fondasi untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga sehat secara fisik, spiritual, dan sosial," katanya.

Program ini menyasar anak-anak dari tingkat PAUD hingga SMA. Selain itu, Mendikdasmen juga memperkenalkan "Gerakan Senam Indonesia Hebat," sebuah aktivitas pagi yang mencakup senam pagi, menyanyikan lagu kebangsaan, dan doa bersama sebelum pembelajaran dimulai. "Gerakan ini hanya memakan waktu 10 menit, tetapi dampaknya diharapkan dapat meningkatkan semangat positif anak-anak," tambahnya.

SDM unggul tersebut harus mempunyai delapan karakter utama bangsa yakni: religius, bermoral, sehat, cerdas dan kreatif, kerja keras, disiplin dan tertib, mandiri, serta bermanfaat. Delapan karakter utama bangsa ini dapat tercapai melalui pembiasaan yang harus dilakukan oleh anak setiap hari sehingga membudaya. Jika kebiasaan ini diterapkan bertahun-tahun maka akan terinternalisasi pada diri anak menjadi karakter.

Pembiasaan yang harus dilakukan oleh anak setiap hari disebut dengan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat, yakni bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat. “Tujuh kebiasaan ini diharapkan dapat terlaksana setiap hari, berkelanjutan, hingga menjadi budaya, dan terinternalisasi menjadi karakter. Pembentukan karakter ini membutuhkan waktu dan keterlibatan berbagai pihak terutama keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, dan media,” kata Mendikdasmen.

Mendikdasmen dalam sambutannya menegaskan Tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat, secara umum mempunyai manfaat untuk menumbuhkembangkan delapan karakter bangsa pada setiap individu anak atau peserta didik, yakni religius, bermoral, sehat, cerdas dan kreatif, kerja keras, disiplin dan tertib, mandiri, serta bermanfaat. Secara khusus, manfaat tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat ini dijelaskan lebih detail berikut ini.

1. Bangun Pagi

Bangun pagi merupakan kebiasaan bangun di pagi hari yang apabila dilakukan setiap hari akan memberikan manfaat diantaranya melatih kedisiplinan, meningkatkan kemampuan mengelola waktu, meningkatkan kemampuan mengendalikan diri, meningkatkan keseimbangan jiwa dan raga yang dapat berkontribusi pada kesuksesan seseorang.

2. Beribadah

Kebiasaan beribadah merupakan fondasi penting dalam pembentukan karakter positif pada anak yang bermanfaat untuk mendekatkan hubungan individu dengan Tuhan, meningkatkan nilai-nilai etika, moral, spiritual, dan sosial, serta meningkatkan pemahaman tujuan hidup dan arah yang bermakna, meningkatkan kebersamaan dan solidaritas, serta peningkatan diri secara berkelanjutan.

3. Berolahraga

Kebiasaan berolahraga merupakan bagian penting dari gaya hidup sehat yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan fisik dan mendukung kesehatan mental, menjaga kebugaran tubuh, meningkatkan potensi diri, dan meningkatkan nilai sportivitas.

4. Makan sehat dan bergizi

Kebiasaan makan sehat dan bergizi berkaitan dengan prinsip dan nilai tentang pentingnya memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh untuk mendukung kehidupan yang sehat, seimbang, dan bermakna. Kebiasaan ini bermanfaat untuk menjaga kesehatan fisik sebagai investasi jangka panjang, memaksimalkan potensi tubuh dan pikiran, menjaga tubuh tetap sehat sebagai tanggung jawab individu, serta meningkatkan kemandirian.

5. Gemar belajar

Kebiasaan gemar belajar adalah kebiasaan yang sangat penting dalam perkembangan pribadi dan akademis. Kebiasaan ini bermanfaat untuk mengembangkan diri, menumbuhkan kreativitas dan imajinasi, menemukan kebenaran dan pengetahuan, serta membentuk kerendahan hati dan rasa empati.

6. Bermasyarakat

Kebiasaan bermasyarakat adalah perilaku terlibat dalam kegiatan sosial, budaya, atau lingkungan di komunitas tempat tinggal seseorang. Kebiasaan ini bermanfaat untuk menumbuhkembangkan nilai gotong royong, kerja sama, saling menghormati, toleransi, keadilan, dan kesetaraan, serta meningkatkan tanggung jawab terhadap lingkungan, dan rasa sekaligus menciptakan kegembiraan.

7. Tidur cepat

Tidur cepat merupakan kebiasaan tidur tepat waktu di malam hari pada waktunya sesuai usia anak agar dapat bangun pagi. Kebiasaan tidur cepat ini dipengaruhi waktu ideal yang dibutuhkan anak. Jika merujuk pada National Sleep Foundation yang dikutip halodoc.com, waktu tidur yang ideal berdasarkan kelompok usia adalah sebagai berikut.

BERITA TERKAIT

Lulusan Vokasi Mayoritas Terserap Industri

Kementerian Perindustrian menyatakan lulusan vokasi di bawah naungan Kemenperin yang terdiri dari 11 politeknik, dua akademi komunitas, dan sembilan SMK vokasi…

Tips Mengelola Stres Di Akhir Tahun

  Tips Mengelola Stres Di Akhir Tahun Menjelang pergantian tahun, tekanan untuk menyelesaikan target dan resolusi seringkali meningkat. Hal ini…

Mengenal Brain Rot yang Bikin Otak Jadi

  Mengenal Brain Rot yang Bikin Otak Jadi "Busuk" Karena Konten Receh Akhir-akhir ini istilah baru mulai muncul salah satunya…

BERITA LAINNYA DI

Lulusan Vokasi Mayoritas Terserap Industri

Kementerian Perindustrian menyatakan lulusan vokasi di bawah naungan Kemenperin yang terdiri dari 11 politeknik, dua akademi komunitas, dan sembilan SMK vokasi…

Tips Mengelola Stres Di Akhir Tahun

  Tips Mengelola Stres Di Akhir Tahun Menjelang pergantian tahun, tekanan untuk menyelesaikan target dan resolusi seringkali meningkat. Hal ini…

Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

  Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti bersama Menteri Kebudayaan, Fadli Zon,…