NERACA
Jakarta - Polytama Propindo (Polytama) kembali menorehkan prestasi dengan meraih penghargaan atas program Good Housekeeping (GHK) yang dijalankannya. Pengakuan ini bukan sekadar soal kebersihan, melainkan buah dari inovasi terobosan yang mengintegrasikan persyaratan keselamatan kerja serta kepedulian terhadap lingkungan dengan budaya kerja.
Penghargaan yang diberikan oleh PT Pertamina (Persero) sebagai bentuk apresiasi atas komitmen Polytama sebagai bagian dari entitas dalam menciptakan area kerja yang bersih, aman, dan nyaman. Program GHK sendiri bertujuan tidak hanya menjaga estetika lingkungan kerja, tetapi juga memastikan implementasi dari persyaratan keselamatan kerja serta keberlanjutan ekosistem sekitarnya.
Penghargaan diberikan kepada tiga perusahaan dari group Pertamina dengan pencapaian terbaik dan sebagai urutan pertama ditempati oleh Polytama serta diharapkan dapat terus meningkatkan standar dalam setiap aspek operasional.
Melalui tagline "Good Housekeeping, Good Vibes!", Polytama menginspirasi semua pihak untuk menjadikan kebersihan sebagai budaya bersama. Penghargaan diterima oleh Presiden Direktur Polytama Propindo dan diserahkan oleh Salyadi Saputra selaku Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina bertepatan dengan momen syukuran Ulang Tahun Ke-67 PT Pertamina (Persero).
Sebelumnya, Polytama telah melakukan self-assessment untuk menilai dan mengevaluasi implementasi GHK di lingkungan perusahaan. Pada Bulan September lalu juga telah dilaksanakan verifikasi oleh PT Kilang Pertamina Internasional. Tahapan verifikasi oleh Pertamina (Persero) ini merupakan tahapan akhir dalam lomba Good Housekeeping.
Sr. Expert III Center of Excellence – PT Pertamina (Persero) Bapak Juli Rusjanto yang merupakan Lead Verificator pada kesempatan self-assessment sebelumnya menyampaikan, penerapan Good Housekeeping di Polytama sangat bagus dan merupakan langkah positif bagi perusahaan untuk menunjukan komitmen terkait kebersihan lingkungan, efisiensi energi, dan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.
“Harapannya, ini menjadi behaviour seluruh pekerja di Polytama dan juga menggunakan konsep 3M: Mulai dari yang Kecil, Mulai dari Diri Sendiri, dan Mulai dari Sekarang,” ujarnya.
Partisipasi Polytama dalam kegiatan lomba Good Housekeeping ini dapat menjadi motivasi untuk seluruh pekerja di Polytama agar tetap konsisten dalam mengimplementasikan Good Housekeeping di area kerja hingga menjadi budaya.
General Manager Operation Polytama Bapak Bunyamin mengatakan, kegiatan ini baik untuk memperlihatkan lingkungan kerja Polytama dari sudut pandang luar, sehingga mendapatkan masukan-masukan yang kedepannya dapat menjadi improvement. “Ini merupakan pertama kali Polytama mengikuti lomba (Good Housekeeping). Bersyukur dapat masuk ke 12 besar dan harapannya tahun depan menjadi yang terbaik. Perlu improvement, karena masih banyak temuan yang perlu diperbaiki,” tutur beliau.
Program Good Housekeeping dijalankan melalui kompetisi internal, pelatihan, dan evaluasi rutin. Contohnya, pada kegiatan GHK Competition yang berlangsung di area kilang. Seluruh area kerja, baik OSBL (Outside Battery Limit) maupun ISBL (Inside Battery Limit), dibersihkan dengan semangat kolaborasi oleh karyawan. GHK adalah bagian dari kebijakan HSSE (Health, Safety, Security, and Environment) perusahaan.
"Di Polytama, kami percaya kebersihan bukan hanya tanggung jawab, tapi juga budaya kerja yang bikin semuanya lebih nyaman dan produktif," ujar Joko Pranoto, Presiden Direktur Polytama Propindo. Salah satu kegiatan unggulan lainnya yaitu membersihkan area kerja, mulai dari sampah plastik hingga sisa material proyek. Tidak hanya membersihkan, juga menjadi momen untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja. "Good Housekeeping is our culture," ujar Joko.
Setiap pekerja daily maupun pekerja shift memulai aktivitas kerjanya dengan Toolbox Meeting (TBM), dimana selain membicarakan terkait rencana kerja pada hari tersebut juga dibahas terkait potensi bahaya, cara kerja aman, dan belajar dari kejadian yang terjadi. Dalam TBM juga selalu diingatkan untuk selalu melakukan housekeeping sebelum mengakhiri pekerjaan karena bermanfaat membuat area kerja menjadi aman (mengurangi potensi risiko kecelakaan) dan nyaman (membuat area bersih dan sehat).
Polytama juga melibatkan komunitas sekitar melalui sinergi dengan berbagai kegiatan sosial dan edukasi. Salah satu program unggulannya adalah edukasi pengelolaan sampah yang melibatkan komunitas, sekolah, dan warga sekitar. Manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh lingkungan kerja, tetapi juga komunitas lokal yang semakin sadar akan pentingnya kebersihan.
Selain menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif, program ini memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Warga sekitar kilang Polytama, misalnya, mendapatkan pelatihan pengelolaan limbah rumah tangga dan kesempatan memanfaatkan limbah sebagai sumber pendapatan tambahan.
Kegiatan seperti ini mempertegas bahwa Polytama berkomitmen terhadap prinsip keberlanjutan. Polytama menjelaskan nilai-nilai GHK yang diimplementasikan. Nilai-nilai ini meliputi metodologi 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) yang diterapkan di semua lini operasional perusahaan, selain itu juga mendorong agar GHK menjadi perhatian semua pihak dan bagian dari budaya kerja di perusahaan. Dengan pendekatan ini, Polytama menunjukkan bahwa keselamatan dan keberlanjutan tidak bisa dipisahkan dari produktivitas. Dengan pendekatan 5R, Polytama berhasil menciptakan lingkungan kerja yang tidak hanya lebih efisien, tetapi juga lebih aman dan ramah lingkungan.
Melalui program-program ini, Polytama tidak hanya meningkatkan produktivitas karyawan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keberlanjutan kepada komunitas sekitar. Dengan kebersihan sebagai fondasi budaya kerja, Polytama membuktikan bahwa keberlanjutan dapat berjalan seiring dengan keberhasilan bisnis.
Dengan meraih penghargaan "Good Housekeeping," Polytama telah menetapkan standar baru dalam industri petrokimia di Indonesia. Melalui inovasi peduli lingkungan, perusahaan ini tidak hanya berhasil menjaga keberlanjutan bisnisnya, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan.
Keberhasilan Polytama meraih penghargaan ini adalah bukti nyata bahwa inovasi yang didasari kepedulian lingkungan dapat memberikan dampak positif yang luas. Bagi Polytama, kebersihan bukan hanya tentang ruang kerja, tetapi juga tentang tanggung jawab terhadap masa depan.
Dengan filosofi "Good Housekeeping, Good Safety, and Good Productivity," Polytama terus menunjukkan bahwa budaya kerja yang baik adalah kunci keberlanjutan.
NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) bersama anak perusahaan dan afiliasinya memastikan kesiapan dalam mendukung kebutuhan…
NERACA Jakarta - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot mengungkap bahwa Indonesia memiliki kesempatan baik untuk mengembangkan…
NERACA Jakarta – Pemerintah bekerja keras untuk mendorong Indonesia dapat keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah (middle income trap). Semua ini dapat…
NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) bersama anak perusahaan dan afiliasinya memastikan kesiapan dalam mendukung kebutuhan…
NERACA Jakarta - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot mengungkap bahwa Indonesia memiliki kesempatan baik untuk mengembangkan…
NERACA Jakarta – Pemerintah bekerja keras untuk mendorong Indonesia dapat keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah (middle income trap). Semua ini dapat…