NERACA
Jakarta - Sepanjang 2024, Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina mencatat kinerja operasional migas positif. Produksi minyak mencapai 54,2 MBOPD atau ribu barel minyak per hari dan gas 356,11 MMSCFD atau juta kaki kubik standar per hari. Sedangkan angka lifting tercatat 54,5 MBOPD untuk minyak dan 231,41 MMSCFD untuk gas.
Capaian ini diperoleh dari pengeboran yang masif sebanyak 31 sumur pengembangan dan upaya optimalisasi reservoir eksisting melalui well service dan well intervention. Di bidang eksplorasi, temuan 2C melampaui target hingga 152% sebesar 132,34 Million Barrels of Oil Equivalent (MMBOE) ini didukung keberhasilan sumur GQY-1 dan EPC-001.
Sementara itu l, penyelesaian seismik 3D bertambah seluas 1.423 km2 di area Kepuh dan Arwana. “Cadangan P1 bertambah 47,86 MMBOE dengan prosentase 144 persen dari target,” kata Plt Direktur Regional Jawa Subholding Upstream Muhamad Arifin di Jakarta (22/04).
Inisiatif kontraktual terus berkembang, termasuk konversi skema kontrak bagi hasil atau Production Sharing Contract/PSC entitas PHE ONWJ dari gross split beralih menjadi cost recovery.
Komitmen mengoptimalkan penggunakan barang dan jasa dalam negeri, realisasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Regional Jawa tembus 122 persen melebihi target.
Terkait aspek safety, sepanjang tahun 2024 Regional Jawa mengakumulasikan 14.865.081 jam kerja selamat. Pertamina juga mengembangkan studi Carbon Capture and Storage (CCS) bersama mitra internasional, ditandai dengan ditandatanganinya confidentiality agreement untuk studi CCS di wilayah kerja South East Sumatra (SES) dan di Offshore North West Java (ONWJ). Hal ini menegaskan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan produksi energi.
Salah satu implementasi strategi untuk mencapai target yang dilakukan adalah data digitalization. Misalnya, inovasi terbaru dari PHE OSES, teknologi Optimized Oilfield Integration Platform (OOIP), menghadirkan automasi dalam perawatan sumur minyak yang meningkatkan ketepatan rencana perbaikan hingga 100 persen. Teknologi ini telah mendapatkan penghargaan International Convention and Quality Control Circle (ICQCC) di Srilanka pada November 2024 lalu.
Melanjutkan pencapaian pada 2024, kata Arifin, 2025 akan menjadi momentum akselerasi dalam mewujudkan visi Swasembada Energi yang menjadi bagian dari Asta Cita pembangunan nasional. Regional Jawa akan terus melaju dengan strategi dan target yang cukup menantang.
Beberapa strategi telah dirancang dan disiapkan. Untuk mencapai kemandirian energi, pengeboran dijalankan dengan memprioritaskan sumberdaya signifikan, new play dan frontier area, serta akselerasi resource ke reserves dan production melalui optimalisasi temuan.
“Akselerasi ini menandai langkah nyata Pertamina dalam memperkuat ketahanan energi nasional melalui eksplorasi yang agresif dan berkelanjutan,” kata Arifin.
Industri Wastra Indonesia Makin Diminati Konsumen Lokal dan Internasional Jakarta – Industri wastra Indonesia berpotensi untuk terus tumbuh dan semakin…
Industri Farmasi Terus Diperuat Jakarta – Industri obat bahan alam (OBA) Indonesia masih mencatatkan kinerja yang baik di tengah gejolak…
Industri Dalam Negeri Siap Dukung Kebutuhan Food Tray untuk Program MBG Jakarta – Kementerian Perindustrian terus mendorong optimalisasi peran industri…
Ini Dia Kinerja Pertamina tahun 2024 dan Strategi Operasi 2025 Jakarta - Sepanjang 2024, Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina mencatat…
Industri Wastra Indonesia Makin Diminati Konsumen Lokal dan Internasional Jakarta – Industri wastra Indonesia berpotensi untuk terus tumbuh dan semakin…
Industri Farmasi Terus Diperuat Jakarta – Industri obat bahan alam (OBA) Indonesia masih mencatatkan kinerja yang baik di tengah gejolak…