NERACA
Jakarta – Rencanakan go private, emiten produsen ban PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) akan meminta persetujuan dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 18 Desember 2024. Ini merupakan RUPSLB ketiga. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin
Sebelumnya, masing-masing pada 11 November 2024 dan pada 02 Desember 2024, perseroan telah mengadakan RUPSLB dengan agenda go private. Namun tidak tercapai kuorum kehadiran pada RUPSLB pertama dan kedua tersebut. Menurut informasi tambahan yang diumumkan perseroan untuk melindungi kepentingan para memegang saham publik perseroan, pelaksanaan rencana go private harus mendapatan persetujuan pemegang saham independen.
Oleh karena pada RUPSLB pertama dan kedua terkait dengan rencana go private kuorum kehadiran tidak tercapai, maka sesuai dengan penetapan OJK, persetujuan pemegang saham independen pada RUPSLB ketiga harus dihadiri oleh pemegang saham independen yang mewakili 20% dari seluruh saham independen.
Pada RUPSLB ketiga, pengambilan keputusan rencana go private adalah sah jika disetujui oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 50% saham yang dimiliki oleh para pemegang saham independen yang hadir dalam RUPSLB ketiga. Jika rencana go private disetujui oleh RUPSLB ketiga, penawaran untuk membeli saham yang dimiliki oleh pemegang saham publik akan dilakukan melalui penawaran tender oleh Michelin.
Bagi pemegang saham publik yang tidak bersedia menjual sahamnya dalam penawaran tender akan tetap menjadi pemegang saham perusahaan tertutup, dimana jumlah pemegang saham perseroan menjadi berkurang dari lima puluh atau jumlah lain yang ditetapkan oleh OJK. Dengan demikian, para pemegang saham publik tersebut tidak dapat lagi menjual sahamnya melalui BEI.
Sebagai informasi, MASA berencana melakukan voluntary delisting menyusul aksi akuisisi saham perseroan oleh pabrikan ban asal Prancis, Michelin pada 6 Maret 2019. Dalam transaksi tersebut, Compagnie Generale Des Etablissements Michelin atau Michelin mengakuisisi 87,58% saham dari modal ditempatkan dan disetor perseroan atau setara 8.042.922.431. Nilai transaksi ini mencapai US$439 juta.
Michelin membeli saham MASA dari Pieter Tanuri dan PT Central Sole Agency yang sebelumnya ada pengendali MASA, dan Windsor Investment Fund Ltd yang adalah pemegang saham utama MASA lainnya dengan harga Rp843 per saham. Di kuartal tiga 2024, penjualan bersih MASA menyusut 15,31% yoy menjadi US$ 320,61 juta hingga kuartal III-2024. Pada saat yang sama, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk MASA juga berkurang 57,39% yoy menjadi US$ 30,05 juta.
President Director Michelin Indonesia, Ichayut Kanittasoontorn mengatakan, kondisi industri ban cukup dinamis sepanjang tahun ini sehingga memberikan tantangan tersendiri bagi perusahaan. Ditambah lagi, industri otomotif yang berkorelasi dengan industri ban sedang tertekan. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pun sampai melakukan revisi target penjualan mobil nasional dari 1,1 juta unit menjadi 850.000 unit pada akhir tahun 2024.
Masih dalam rangkaian perayaan hari jadi ke-11, PT PP Properti Tbk (PPRO) yang merupakan anak usaha BUMN PT PP (Persero)…
NERACA Jakarta- Tahun ini, PT Asuransi Ramayana Tbk (ASRM) menargetkan pendapatan premi bruto Rp2,39 triliun atau sekitar 12,58% lebih tinggi…
NERACA Jakarta – Jelang tutup tahun 2024, emiten Tambang Emas PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB) masih menargetkan pendapatan…
Masih dalam rangkaian perayaan hari jadi ke-11, PT PP Properti Tbk (PPRO) yang merupakan anak usaha BUMN PT PP (Persero)…
NERACA Jakarta- Tahun ini, PT Asuransi Ramayana Tbk (ASRM) menargetkan pendapatan premi bruto Rp2,39 triliun atau sekitar 12,58% lebih tinggi…
NERACA Jakarta – Jelang tutup tahun 2024, emiten Tambang Emas PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB) masih menargetkan pendapatan…