Generasi Muda Didorong Jadi Penggerak Ekonomi Indusri Nasional

NERACA

Jakarta – berbagai langkah terus dilakukan oleh pemerintah untuk mendorong industry nasional, salah satunya seperti yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dengan mendorong generasi muda untuk menjadi roda penggerak sektor perindustrian nasional, mengingat penduduk Indonesia saat ini didominasi generasi Z maupun milenial.

Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko Cahyanto di Jakarta, Sabtu menyatakan, saat ini Indonesia didominasi oleh generasi Z sebanyak 74,93 juta jiwa atau sebesar 27,94 persen dari total penduduk Indonesia. Selanjutnya yang berada di usia produktif, yaitu generasi milenial sebanyak 69,38 juta jiwa atau 25,87 persen.

“Artinya, sepuluh tahun ke depan, Gen Z akan menjadi penggerak sektor industri," kata Agus.

Oleh karena itu, lanjut Eko, guna mengoptimalkan peran generasi Z dan milenial untuk pemajuan industri, pihaknya bakal menyelenggarakan Industrial Festival 2024 di Surabaya, Jawa Timur pada 4-5 Desember mendatang.

Eko pun menyampaikan, pemilihan kota Surabaya untuk menjadi lokasi acara Industrial Festival 2024 ini karena kota tersebut menjadi salah satu pusat ekonomi dan industri terbesar di Indonesia dengan sektor manufaktur yang berkembang pesat.

Selain itu, berdasarkan Edurank 2023, Surabaya memiliki 27 perguruan tinggi terbaik dengan populasi generasi Z terbesar kedua di Indonesia.

Lebih lanjut, Eko menjelaskan, melalui ajang ini pihaknya memberikan edukasi terkait sektor perindustrian kepada generasi muda melalui berbagai diskusi, lokakarya, inkubator bisnis, serta sesi kunjungan ke fasilitas manufaktur.

“Kami juga akan melaksanakan factory tour ke PT Nestle Surabaya bersama Wakil Menteri Perindustrian, Direktorat Industri Agro beserta media, influencer, mahasiswa, dan komunitas untuk memberikan pengalaman langsung tentang proses bisnis industri manufaktur dari hulu ke hilir,” jelas Eko.

Berdasarkan World Bank, Indonesia berada di posisi ke-12 Top Manufacturing Countries by Value Added dunia pada tahun 2023, dengan perolehan nilai tambah perekonomian dari sektor manufaktur (Manufacturing Value Added/MVA) mencapai USD255 miliar.

Nilai MVA Indonesia pada tahun 2023 mencapai 255 miliar dolar AS, atau meningkat sebanyak USD 14 miliar (5,83 persen) dibandingkan nilai MVA Indonesia sebelumnya di tahun 2022 yang sebesar USD241 miliar.

Lebih lanju mendorong sektor industtri, Kemenperin gencar melaksanakan program Diklat 3 in 1 untuk meningkatkan serapan tenaga kerja melalui skills yang relevan dan dibutuhkan oleh industri saat ini. Tercatat pada Januari-September 2024, Kemenperin melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) telah melatih dan memfasilitasi penempatan kerja di sektor industri bagi 21.534 orang.

“Pelatihan dilakukan dengan menggunakan kurikulum dan modul yang mengacu pada kebutuhan industri agar terbentuk link and match antara lembaga pelatihan dengan perusahaan industri untuk menghasilkan lulusan pelatihan yang kompeten dan siap kerja,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Diklat 3 in 1 merupakan program pelatihan yang memberikan tiga layanan sekaligus dalam satu paket, yaitu pelatihan berbasis kompetensi, sertifikasi kompetensi, serta penempatan kerja langsung pada industri. Sebagai kelanjutan implementasi program tersebut, diselenggarakan pelatihan pada Oktober-November 2024 di Yogyakarta untuk sektor digital marketing, tekstil dan produk tekstil, serta furnitur.

Pelatihan vokasi industri ini merupakan salah satu upaya untuk membekali para pemuda dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjadi agen pembangunan bangsa, khususnya di bidang Digital Marketing, Tekstil dan Produk Tekstil, serta Furnitur.

Saat ini, terdapat tujuh BDI Kemenperin, yakni BDI Medan, BDI Padang, BDI Jakarta, BDI Yogyakarta, BDI Surabaya, BDI Denpasar, dan BDI Makassar. Meskipun berlokasi di tujuh kota tersebut, BDI Kemenperin menyelenggarakan pelatihan di berbagai daerah, dari wilayah barat hingga timur Indonesia.

Lebih lanjut, Kemenperin konsisten menyelenggarakan program pendidikan vokasi yang link and match dengan industri sesuai dengan kebutuhan saat ini. Program strategis ini telah berhasil mencetak sumber daya manusia (SDM) industri kompeten dan berdaya saing, yang akan menjadi bagian dari 149,38 juta total tenaga kerja di Indonesia (Survei Angkatan Kerja Nasional 2024).

Kemenperin juga telah menginisasi peluncuran peta jalan Making Indonesia 4.0 sebagai bukti kesiapan dan strategi Indonesia untuk memasuki era industri 4.0. Adapun langkah strategis yang perlu ditempuh adalah penguatan SDM industri dalam pemanfaatan teknologi digital untuk mendukung terciptanya inovasi dan meningkatkan daya saing.

 

BERITA TERKAIT

Digitalisasi Kunci Percepat Pembangunan Ekonomi Nasional

NERACA Jakarta – Dalam mangoptimalkan capaian perekonomian nasional, Pemerintah terus berupaya menggerakkkan berbagai mesin ekonomi agar dapat terus berfungsi secara…

4 Perusahaan Pemalsu Pupuk Dicabut

NERACA Jakarta – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran), kembali menegaskan komitmennya untuk melindungi petani dengan mencabut izin edar…

Dorong Standarisasi Produk Perikanan, KKP Raih Penghargaan HTCA 2024

NERACA Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meraih penghargaan Herudi Technical Committee Award (HTCA) 2024 yang diselenggarakan oleh Badan…

BERITA LAINNYA DI Industri

Digitalisasi Kunci Percepat Pembangunan Ekonomi Nasional

NERACA Jakarta – Dalam mangoptimalkan capaian perekonomian nasional, Pemerintah terus berupaya menggerakkkan berbagai mesin ekonomi agar dapat terus berfungsi secara…

4 Perusahaan Pemalsu Pupuk Dicabut

NERACA Jakarta – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran), kembali menegaskan komitmennya untuk melindungi petani dengan mencabut izin edar…

Dorong Standarisasi Produk Perikanan, KKP Raih Penghargaan HTCA 2024

NERACA Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meraih penghargaan Herudi Technical Committee Award (HTCA) 2024 yang diselenggarakan oleh Badan…