NERACA
Serang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang terus memperkuat sinergitas antar stakeholder untuk menjaga stabilitas harga pangan dan ketersediaan bahan pokok.
"Menjelang perayaan Natal 2024 dan tahun baru 2025 biasanya kebutuhan masyarakat terhadap bahan pokok dan layanan cenderung meningkat," kata Staf Ahli Bupati Serang Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan Zaldi Dhuhana, di Serang, Selasa (26/11).
Menurut dia, hal tersebut seringkali memicu tekanan pada harga barang, distribusi, dan pasokan, sehingga berpotensi mempengaruhi inflasi.
“Oleh karena itu, inflasi menjadi tanggung jawab kita bersama, baik pemerintah, pelaku usaha, maupun masyarakat luas,” katanya.
Zaldi menegaskan, dalam upaya pengendalian inflasi, sinergitas dan kolaborasi antar-stakeholder menjadi hal yang sangat penting. Untuk itu, pihaknya menekankan beberapa langkah strategis yang harus diprioritaskan, memastikan ketersediaan stok bahan pokok di pasar-pasar, serta koordinasi antara pemerintah daerah, distributor, dan pelaku usaha harus lebih intensif, terutama dalam menghadapi lonjakan permintaan menjelang natal dan tahun baru.
Di antaranya, melancarkan distribusi barang hingga ke pelosok wilayah, melakukan operasi pasar secara berkala, mengantisipasi potensi gangguan cuaca, memberikan edukasi kepada masyarakat terkait belanja bijak, dan menghindari panic buying, yang sering kali menjadi salah satu penyebab lonjakan harga di pasar.
“Saya mengimbau OPD terkait untuk terus memantau dan melaporkan perkembangan harga secara real-time, sehingga kebijakan yang diambil dapat lebih responsif dan tepat sasaran,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setda Kabupaten Serang, Febrian Ripera, mengatakan, pada tahun ini hingga November 2024, tingkat inflasi Kabupaten Serang berada di kisaran 2,95 persen.
"Namun, potensi peningkatan menjelang Desember cukup signifikan, mengingat tren yang sama dari tahun ke tahun,” ujarnya.
Berdasarkan data dari Diskoumperindag Kabupaten Serang, sebut Febrian, harga beberapa komoditas strategis saat ini meliputi beras medium sebesar Rp12.000 per kilogram, minyak goreng curah Rp18.000/liter, daging ayam ras Rp35.000 per kilogram, cabai merah Rp25.000 per kilogram, dan telur ayam boiler Rp26.000 per kilogram.
“Kenaikan harga pada beberapa komoditas di atas nantinya perlu menjadi perhatian kita semua agar daya beli masyarakat tetap terjaga, khususnya bagi kelompok rentan,” paparnya.
Febrian menambahkan, Kabupaten Serang adalah daerah dengan potensi yang besar dalam menjaga stabilitas ekonomi. Dengan wilayah yang strategis sebagai salah satu jalur logistik nasional dan pusat aktivitas masyarakat.
“Kita memiliki tanggung jawab yang besar untuk memastikan keseimbangan ekonomi daerah, terutama di momen-momen krusial seperti ini,” katanya. Ant
NERACA Jakarta-Ekonom senior Ryan Kiryanto menilai, pendanaan atau investasi untuk perusahaan migas sekelas Pertamina merupakan hal yang penting dalam…
NERACA Sukabumi - Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi, menargetkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) di Tahun 2026 berada di posisi 5,41%. Makanya,…
NERACA Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut 21,2 juta ibu usahawan mengakses pembiayaan melalui program…
NERACA Jakarta-Ekonom senior Ryan Kiryanto menilai, pendanaan atau investasi untuk perusahaan migas sekelas Pertamina merupakan hal yang penting dalam…
NERACA Serang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang terus memperkuat sinergitas antar stakeholder untuk menjaga stabilitas harga pangan dan ketersediaan bahan…
NERACA Sukabumi - Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi, menargetkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) di Tahun 2026 berada di posisi 5,41%. Makanya,…