Komitmen Sharp Indonesia menjaga dan melestarikan lingkungan dengan melibatkan anak muda sebagai generasi penerus perlu diapresiasi. Hal ini menjadi penting karena generasi muda merupakan agen perubahan lingkungan. Apalagi, Sharp dalam komunitas Greenerator sebagai binaannya terus melakukan regenerasi terhadap anak muda untuk peduli terhadap lingkungan. Teranyar, Sharp Indonesia kembali melantik anggota baru komunitas lingkungan binaannya Sharp Greenerator Angkatan 6.

Shinji Teraoka Presiden Direktur, PT Sharp Electronics Indonesia dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, melalui Sharp Greenerator, Sharp Indonesia berkomitmen untuk melakukan investasi yang lebih dari sekadar finansial – yakni investasi pada sumber daya manusia (SDM), dengan mencetak pelopor - pelopor muda yang peduli terhadap lingkungan, Sharp Indonesia yakin bahwa masa depan bumi yang lebih hijau dan berkelanjutan bisa terwujud. "Investasi dalam pengembangan sumber daya manusia yang berfokus pada pelestarian bumi adalah kunci untuk masa depan berkelanjutan. Anggota Sharp Greenerator tidak hanya mendapatkan pendidikan dan pelatihan, tetapi juga dibekali kepemimpinan untuk menjadi pionir perubahan. Mereka akan menginspirasi dan menggerakkan masyarakat untuk bersama-sama menjaga bumi," ujarnya.

Menurutnya, dengan semangat dan dedikasi para anggota baru Sharp Greenerator, Sharp Indonesia percaya bahwa gerakan ini akan semakin besar dan mampu mendorong masyarakat untuk melakukan aksi nyata pelestarian lingkungan demi keberlanjutan bumi. Kemudian setiap anggota angkatan 6 akan dibekali dengan berbagai keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengatasi tantangan lingkungan, seperti pengelolaan sampah, konservasi lingkungan, serta kampanye untuk mengurangi jejak karbon. “Program pelatihan dan mentoring yang diberikan akan menumbuhkan kesadaran yang lebih mendalam mengenai pentingnya keberlanjutan alam, dan mendorong mereka untuk berinovasi dalam menciptakan solusi-solusi yang ramah lingkungan,”kata Barka Kadia selaku Ketua Pelaksana Program Pelantikan Sharp Greenerator Angkatan 6.

Dengan melantik anggota baru Sharp Greenerator Batch 6, Sharp Indonesia tidak hanya memberikan wadah bagi anak muda untuk belajar dan berkembang, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk bertindak secara nyata dalam menghadapi tantangan lingkungan yang ada. Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, tetapi juga memberikan pengalaman praktis melalui proyek - proyek pelestarian yang akan melibatkan masyarakat secara langsung.

Tujuan Besar

Sementara Pandu Setio, Head of PR & Brand Communications Department, PT Sharp Electronics Indonesia menambahkan, setiap langkah yang diambil oleh Sharp Greenerator akan mengarah pada satu tujuan besar yaitu mengurangi dampak buruk terhadap planet kita dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan lebih sehat untuk generasi mendatang. “Sharp Indonesia percaya bahwa dengan melibatkan lebih banyak anak muda dalam gerakan ini, akan tercipta efek domino yang dapat mengubah cara kita semua memandang dan bertindak terhadap masalah lingkungan,” jelasnya.

Disampaikannya, komitmen Sharp Indonesia terhadap pelestarian lingkungan adalah bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan yang lebih besar. Dengan melibatkan generasi muda dalam gerakan lingkungan, Sharp Indonesia percaya bahwa masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan tidak hanya bisa dicapai, tetapi juga dapat terwujud dengan cepat dan efektif. Sharp Greenerator bukan hanya sebuah program, tetapi sebuah gerakan besar yang akan menggerakkan banyak orang untuk bergabung dalam upaya bersama menjaga bumi.

Sebagai informasi, kesembilan belas anggota baru Sharp Greenerator terpilih melalui seleksi ketat berdasarkan komitmen mereka terhadap isu lingkungan dan potensi untuk mempengaruhi orang di sekitar mereka melalui tindakan nyata. Pelantikan ini menandai langkah penting bagi Sharp Indonesia dalam mempersiapkan generasi muda sebagai agen perubahan lingkungan. Asal tahu saja, hasil riset Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyebutkan milenial dan generasi Z memiliki kepedulian dan pengetahuan isu lingkungan hidup namun masih diabaikan atau belum signifikan didengarkan.

Manajer Kampanye Keadilan Iklim Eksekutif Nasional Walhi, Yuyun Harmono pernah bilang, kelompok muda dengan rentang usia 16 sampai dengan 25 tahun yang dalam hal ini merupakan kategori milenial dan generasi Z memiliki kepedulian dan pengetahuan yang cukup tentang isu lingkungan hidup. Namun sejauh ini pengetahuan kelompok muda tersebut masih diabaikan atau belum dianggap signifikan untuk didengarkan.

Padahal, dia mengatakan kelompok muda tersebut bukan saja paham soal isu lingkungan hidup tetapi juga menerapkan kepedulian lingkungan hidup dalam kesehariannya. Mereka ingin mengambil peran lebih aktif dalam persoalan struktural lingkungan hidup, antara lain yang terkait aktor non negara (korporasi), kebijakan negara dan penegakan hukum.

Yuyun mengatakan, hasil survei memang diakui belum dapat menggambarkan secara keseluruhan dari representasi nasional, namun temuan tersebut menangkap suara yang kuat dari kelompok muda, bahwa harus ada penegakan hukum yang tegas terhadap kejahatan lingkungan hidup yang melibatkan korporasi besar.