Gen Z dan Milenial, Inilah Softskill Utama Agar Siap Bersaing di Era Digital dan Global

 

Untuk Gen Z dan Milenial, Inilah Softskill Utama Agar Siap Bersaing di Era Digital dan Global 
Untuk menjadi negara maju, Indonesia membutuhkan sumber daya manusia dengan kemampuan digital yang kompeten. Oleh karena itu, EF EFEKTA English for Adults bekerja sama dengan WIDE Edu menggelar webinar bertemakan “Digital Gold Rush: Explore In-demand Careers in Tech!” pada Senin (18/11).  Webinar tersebut menghadirkan Michael Tan dari WIDE Edu sebagai moderator dan Fiyarni Pamuntjak, HR Consultant, sebagai pembicara. Fiyarni juga berpengalaman selama 18 tahun lebih membangun dan memimpin divisi Human Resources di perusahaan lokal dan multinasional, mulai dari sektor teknologi, keuangan, hukum, dan komunikasi. 
Data Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan, proyeksi kebutuhan talenta digital diperkirakan akan terus naik menjadi 2 juta orang pada 2025, dari 1,2 juta tahun 2022. Sayangnya, naiknya permintaan terhadap talenta digital belum dibarengi oleh ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. Fiyarni Pamuntjak, HR Consultant menjelaskan, terdapat beragam tantangan dalam mendapatkan talenta di industri teknologi. Mulai dari rendahnya kemampuan fundamental dalam dunia IT, tenaga kerja baru yang tidak lolos kriteria perusahaan dan tantangan, serta tidak linearnya antara pendidikan dengan kebutuhan pekerjaan. 
“Dengan kemajuan teknologi yang ada kebutuhan tenaga kerja di dunia teknologi tetap besar. Namun, para pekerja juga tetap harus bisa beradaptasi dan juga meningkatkan kemampuan diri agar bisa diterima oleh dunia pekerjaan,” jelas Fiyarni.
Ia menambahkan, saat ini terdapat tren lima kluster yang paling banyak dicari perusahaan. Mulai dari Developer, Cybersecurity, Digital Infrastructure, Data Analyst dan IT Consultant. Oleh karena itu, calon pekerja harus memiliki hardskill mulai dari algoritma, bahasa pemrograman, dan juga soft skill atau kemampuan nonteknis.
Menurut dia, di era kemajuan teknologi saat ini soft skill sangat dibutuhkan. Sebab, hard skill bisa dipenuhi dengan teknologi, tetapi soft skill tidak bisa dipenuhi teknologi, namun dari manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, dibutuhkan pemikiran yang kritis, problem solving, kemampuan berkolaborasi, dan juga komunikasi dari generasi muda saat ini agar bisa berdaya saing memasuki dunia kerja di era digital. “Hal-hal ini harus menjadi highlight dalam mempersiapkan diri memasuki dunia kerja di tengah kemajuan teknologi dan informasi,” tuturnya.
Dalam webinar, Fiyarni menekankan pentingnya kemampuan penguasaan bahasa asing. Kemampuan berbahasa asing khususnya bahasa Inggris merupakan salah satu skill yang dibutuhkan untuk bisa bersaing dengan kebutuhan global dan era digital seperti sekarang ini. “Hampir semua pekerjaan membutuhkan kemampuan berbahasa Inggris. Apalagi jika calon pekerja ingin bekerja di perusahaan multinasional dibutuhkan kemampuan berbahasa Inggris,” ungkapnya.
Fiyarni menambahkan bahwa kemahiran bahasa Inggris akan membuka peluang baru bagi pencari kerja, baik yang baru maupun yang sudah profesional. Mereka yang mahir berbahasa Inggris memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan peluang pekerjaan.
Penguasaan Bahasa Inggris Tingkatkan Daya Saing Profesional
Hal senada juga disampaikan oleh Stefany Yacop, Marketing Director EF EFEKTA English for Adults Indonesia, yang juga sepakat bahwa penguasaan bahasa Inggris merupakan bagian dari upskilling profesional di era digital. Dia menyoroti bagaimana EF EFEKTA English for Adults telah membantu banyak profesional dari berbagai bidang dan disiplin ilmu untuk meningkatkan daya saing mereka.
Dia menerangkan, EF EFEKTA English for Adults, bagian dari EF Education First, memiliki pengalaman lebih dari 60 tahun di dunia, terus berinovasi dalam memberikan pengalaman belajar bahasa Inggris yang relevan bagi para profesional di Indonesia. Banyak siswa kami yang berasal dari kalangan profesional, mulai dari teknologi, keuangan, hingga kreatif, merasakan langsung manfaat penguasaan bahasa Inggris yang lebih baik. 
“Upskilling ini tidak hanya membuka peluang kerja baru, tapi juga memperluas jaringan profesional mereka di tingkat global. Berbeda dengan lembaga lain yang menawarkan jadwal permanen dan kelas rekaman, EF EFEKTA English for Adults menyediakan kelas fleksibel, akses 24/7, dan live 24 jam dengan pengajar bersertifikat sehingga sangat mendukung kebutuhan profesional masa kini,” ujar Stefany.

 

 

Untuk menjadi negara maju, Indonesia membutuhkan sumber daya manusia dengan kemampuan digital yang kompeten. Oleh karena itu, EF EFEKTA English for Adults bekerja sama dengan WIDE Edu menggelar webinar bertemakan “Digital Gold Rush: Explore In-demand Careers in Tech!” pada Senin (18/11).  Webinar tersebut menghadirkan Michael Tan dari WIDE Edu sebagai moderator dan Fiyarni Pamuntjak, HR Consultant, sebagai pembicara. Fiyarni juga berpengalaman selama 18 tahun lebih membangun dan memimpin divisi Human Resources di perusahaan lokal dan multinasional, mulai dari sektor teknologi, keuangan, hukum, dan komunikasi. 

Data Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan, proyeksi kebutuhan talenta digital diperkirakan akan terus naik menjadi 2 juta orang pada 2025, dari 1,2 juta tahun 2022. Sayangnya, naiknya permintaan terhadap talenta digital belum dibarengi oleh ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. Fiyarni Pamuntjak, HR Consultant menjelaskan, terdapat beragam tantangan dalam mendapatkan talenta di industri teknologi. Mulai dari rendahnya kemampuan fundamental dalam dunia IT, tenaga kerja baru yang tidak lolos kriteria perusahaan dan tantangan, serta tidak linearnya antara pendidikan dengan kebutuhan pekerjaan. 

“Dengan kemajuan teknologi yang ada kebutuhan tenaga kerja di dunia teknologi tetap besar. Namun, para pekerja juga tetap harus bisa beradaptasi dan juga meningkatkan kemampuan diri agar bisa diterima oleh dunia pekerjaan,” jelas Fiyarni.

Ia menambahkan, saat ini terdapat tren lima kluster yang paling banyak dicari perusahaan. Mulai dari Developer, Cybersecurity, Digital Infrastructure, Data Analyst dan IT Consultant. Oleh karena itu, calon pekerja harus memiliki hardskill mulai dari algoritma, bahasa pemrograman, dan juga soft skill atau kemampuan nonteknis.

Menurut dia, di era kemajuan teknologi saat ini soft skill sangat dibutuhkan. Sebab, hard skill bisa dipenuhi dengan teknologi, tetapi soft skill tidak bisa dipenuhi teknologi, namun dari manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, dibutuhkan pemikiran yang kritis, problem solving, kemampuan berkolaborasi, dan juga komunikasi dari generasi muda saat ini agar bisa berdaya saing memasuki dunia kerja di era digital. “Hal-hal ini harus menjadi highlight dalam mempersiapkan diri memasuki dunia kerja di tengah kemajuan teknologi dan informasi,” tuturnya.

Dalam webinar, Fiyarni menekankan pentingnya kemampuan penguasaan bahasa asing. Kemampuan berbahasa asing khususnya bahasa Inggris merupakan salah satu skill yang dibutuhkan untuk bisa bersaing dengan kebutuhan global dan era digital seperti sekarang ini. “Hampir semua pekerjaan membutuhkan kemampuan berbahasa Inggris. Apalagi jika calon pekerja ingin bekerja di perusahaan multinasional dibutuhkan kemampuan berbahasa Inggris,” ungkapnya.

Fiyarni menambahkan bahwa kemahiran bahasa Inggris akan membuka peluang baru bagi pencari kerja, baik yang baru maupun yang sudah profesional. Mereka yang mahir berbahasa Inggris memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan peluang pekerjaan.

Penguasaan Bahasa Inggris Tingkatkan Daya Saing Profesional

Hal senada juga disampaikan oleh Stefany Yacop, Marketing Director EF EFEKTA English for Adults Indonesia, yang juga sepakat bahwa penguasaan bahasa Inggris merupakan bagian dari upskilling profesional di era digital. Dia menyoroti bagaimana EF EFEKTA English for Adults telah membantu banyak profesional dari berbagai bidang dan disiplin ilmu untuk meningkatkan daya saing mereka.

Dia menerangkan, EF EFEKTA English for Adults, bagian dari EF Education First, memiliki pengalaman lebih dari 60 tahun di dunia, terus berinovasi dalam memberikan pengalaman belajar bahasa Inggris yang relevan bagi para profesional di Indonesia. Banyak siswa kami yang berasal dari kalangan profesional, mulai dari teknologi, keuangan, hingga kreatif, merasakan langsung manfaat penguasaan bahasa Inggris yang lebih baik. 

“Upskilling ini tidak hanya membuka peluang kerja baru, tapi juga memperluas jaringan profesional mereka di tingkat global. Berbeda dengan lembaga lain yang menawarkan jadwal permanen dan kelas rekaman, EF EFEKTA English for Adults menyediakan kelas fleksibel, akses 24/7, dan live 24 jam dengan pengajar bersertifikat sehingga sangat mendukung kebutuhan profesional masa kini,” ujar Stefany.

BERITA TERKAIT

Kontribusi ke Sektor Pendidikan, BSI Scholarship 2024 Bantu 2.300 Penerima Manfaat

  NERACA Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) terus memperkuat peran dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia…

Ilmu STEM Bukan Sekedar Ilmu Tapi Pola Pikir

  Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro mengatakan cabang ilmu Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM) yang digaungkan…

Sistem PPDB Zonasi Tengah Dilakukan Evaluasi

  Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menegaskan pihaknya akan melakukan pengkajian lebih dalam terkait keberlanjutan Sistem Penerimaan…

BERITA LAINNYA DI

Kontribusi ke Sektor Pendidikan, BSI Scholarship 2024 Bantu 2.300 Penerima Manfaat

  NERACA Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) terus memperkuat peran dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia…

Ilmu STEM Bukan Sekedar Ilmu Tapi Pola Pikir

  Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro mengatakan cabang ilmu Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM) yang digaungkan…

Sistem PPDB Zonasi Tengah Dilakukan Evaluasi

  Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menegaskan pihaknya akan melakukan pengkajian lebih dalam terkait keberlanjutan Sistem Penerimaan…