NERACA
Jakarta- Dukung pengembangan bisnis anak usaha, PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) telah memberikan pinjaman jangka pendek sebesar US$350 ribu kepada Impack Vietnam Company Ltd. (IPV), anak perusahaan yang 100% sahamnya dimiliki oleh perseroan. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Lenggana Linggawati, Sekretaris Perusahaan IMPC mengatakan, pinjaman yang ditandatangani oleh Direktur IMPC dan Direktur IPV pada 25 November 2024 itu memiliki tenor 11 bulan sejak tanggal pengiriman uang dari Perseroan kepada Impack Vietnam Ltd.“Pinjaman tersebut akan digunakan oleh Impack Vietnam Company Ltd atau IPV untuk modal kerja,”ujarnya.
Transaksi ini, kata Lenggana, tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, dan kelangsungan usaha perseroan. IMPC mencatat laba bersih Rp397,37 miliar pada Januari-September 2024, tumbuh 16,69% jika dibandingkan Rp340,52 miliar pada Januari-September 2024.
Sementara pendapatan bersih perseroan naik 15,7% menjadi Rp2,42 triliun pada Januari-September 2024, dari Rp2,08 triliun pada periode yang sama tahun 2023. Sebelumnya, Sucor Sekrutias memproyeksikan kinerja keuangan PT Impack Pratama Industri Tbk lanjutkan pertumbuhan mengesankan dalam beberapa tahun mendatang. Pertumbuhan didukung besarnya permintaan produk atap uPVC perseroan di tengah disrupsi atas tradisional.
Berangkat dari sentimen tersebut, Sucor Sekrutias menargetkan kenaikan laba bersih perseroan menjadi Rp 555 miliar tahun ini dan diharapkan bertumbuh menjadi Rp 673 miliar pada 2025, dibandingkan raihan tahun lalu Rp 431 miliar. Sedangkan pendapatan IMPC diharapkan meningkat menjadi Rp 3,53 triliun tahun 2024 dan menjadi Rp 3,53 triliun pada 2025, dibandingkan perolehan tahun 2023 senilai Rp 2,86 triliun.
Kata analis Sucor Sekuritas Dicky Susilo Adi dan Jeremy Hansen NH dalam risetnya, industry atap uPVC di Indonesia bertumbuh sangat pesat di tengah disrupsi atap tradisional yang selama ini menguasai pasar, seperti seng, genteng, asbes, hingga Jerami,“Namun di tengah isu kesehatan atap asbes dan kecenderungan karat dan tak bisa menahahan panas untuk atap seng membuat permintaan atap uPVC mengalami peningkatan pesat sejak tahun 2010,” tulisnya.
Perseroan melalui produk atap uPVC Alderon memanfaatkan momentum tersebut yang berdampak terhadap peningkatan permintaan produk ini. Alderon kini produk atap uPVC paling dikenal masyarakat dengan pangsa pasar penjualan sebanyak 70% dari total pasar uPVC. Selain didukung permintaan pasar yang kuat, Sucor Sekuritas menyebutkan, IMPC didukung jaringan distributor kuat. Seperti, pusat distribusi di Tangerang Selatan berhasil memasarkan sebanyak 7.000-9.000 meter produk IMPC per hari. Distributor ini juga terus meningkatkan target penjualan setiap tahun.
Program 3 juta rumah yang menjadi prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran mendapat dukungan dari lintas kementerian. Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman…
Dukung progam pemerintah dalam membangun ketahanan energi dan juga memastikan kesiapan pasokan energi gas jelang Natal dan tahun baru (Nataru),…
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perushaaan atau corporate social responsibility (CSR) pada pemberdayaan masyarakat di sektor pertanian,PT Elnusa Tbk (ELSA)…
Program 3 juta rumah yang menjadi prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran mendapat dukungan dari lintas kementerian. Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman…
Dukung progam pemerintah dalam membangun ketahanan energi dan juga memastikan kesiapan pasokan energi gas jelang Natal dan tahun baru (Nataru),…
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perushaaan atau corporate social responsibility (CSR) pada pemberdayaan masyarakat di sektor pertanian,PT Elnusa Tbk (ELSA)…