AS dan Indonesia Optimis untuk Kembangkan Kerja Sama Ekonomi

NERACA

Washington, DC – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, bertemu dengan Penasehat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan di Washington, DC, Amerika Serikat (AS).

Pertemuan dilaksanakan untuk tukar-menukar pandangan terkini terkait hubungan bilateral dan eksplorasi potensi kerja sama antara Indonesia dan AS pada masa transisi Pemerintahan masing-masing, terutama pada sektor energi bersih, mineral penting, dan people to people contact, termasuk sektor pariwisata. Kedua pihak juga saling menyampaikan ucapan selamat untuk terpilihnya pemimpin kedua negara yang membawa potensi untuk mengembangkan berbagai kerja sama strategis.

Sebagaimana diketahui, dengan dijadikannya transisi energi bersih sebagai prioritas global, AS dan Indonesia memperkuat kerja sama dalam bidang energi bersih termasuk pada sektor unggul, seperti Geothermal.

Dalam kerja sama pada sektor mineral kritis, Indonesia berkepentingan untuk masuk ke dalam rantai pasok global dan mengembangkan akses pada pasar mineral kritis. Upaya tersebut diperkuat dengan sinkronisasi berbagai aspek lingkungan, tenaga kerja, dan tata kelola Pemerintahan pada program prioritas nasional.

Dalam kerangka multilateral, hubungan ekonomi bilateral kedua negara semakin menguat dalam kerja sama yang sedang berjalan, seperti Indo Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF).  AS juga menyambut baik upaya Indonesia untuk integrasi ekonomi ke dalam standar global melalui OECD.

Lebih lanjut, peluang pasar konsumsi di AS sangatlah besar,sekitar 29 persen dari  pengeluaran konsumen global sebesar USD21 triliun. Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengajak  pelaku usaha Indonesia memanfaatkan berbagai peluang ini terutama untuk produk makanan dan minuman (mamin).

Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Republik Indonesia Washington DC Ida Bagus Made Bimantara mengungkapkan, “Pasar AS skalanya besar. Kami melihat ada peluang-peluang  yang  sangat  besar  untuk  ekspor  ke negara tersebut”.

Produk mamin Indonesia dikenal memiliki sejumlah keunggulan untuk bersaing di pasar global. Keunggulannya, antara lain, sebagai makanan yang otentik dan berkualitas tinggi. Keunggulan tersebut dapat dikemas sehingga menjadi daya tarik produk mamin Indonesia bagi pasar global terutama pasar Amerika Serikat. Dengan kemasan khusus, produk Indonesia sangat kompetitif.

Menurut Sade, AS dan Indonesia punya kesamaan dalam berbagai hal, mulai dari budaya hingga selera makanan dan minumannya. Kota-kota besar di AS memiliki selera-selera yang nichedan bisa selaras dengan produk-produk dari Indonesia.

“Contohnya, New York, Los Angeles, dan Chicago. Masyarakat Chicago suka sekali dengan makanan etnik, otentik, dan berkualitas tinggi seperti buatan Indonesia,” tambah Sade.

Indonesia, lanjut Sade, dikenal di AS untuk produk mamin berupa rempah, kelapa, kopi, rumput laut, dan hasil-hasil laut berkualitas tinggi. Selain itu, tren konsumen di AS saat ini condong tertarik dengan makanan sehat, keberlanjutan, bahkan halal.

Adapun untuk bisa memasuki pasar AS, produk-produk Indonesia perlu mempertimbangkan strategi pemasaran dan distribusi yang ketat.

“Kerja sama dengan pemasok (offtaker) dan pembeli yang tepat menjadi kunci, termasuk bekerja sama dengan distributor lokal untuk memanfaatkan perniagaan elektronik,” kata Sade.

Sementara itu, Atase Perdagangan Washington DC Ranitya Kusumadewi mengatakan, pasar AS punya karakter  yang sangat beragam. Keberagaman dan konsumen yang terbuka dengan berbagai produk menjadikan pasar AS sangat kompetitif dan menuntut inovasi.

“Dengan kompetisi yang tinggi ini, pasar AS menjadi pusat inovasi. Produk yang tidak bisa berinovasi tidak akan dapat bersaing,” ungkap Ranitya.

Ranitya mengungkapkan, ada sejumlah hal yang penting diketahui di pasar AS. Pertama, ada peningkatan kesadaran terhadap gaya hidup yang sehat. Tren ini menjadi hal utama dalam industri makanan dan minuman. Kedua, konsumen AS saat ini menitikberatkan pada makanan-makanan yang memberi rasa nyaman seperti biskuit dan keju.

Selain itu, anak muda beraktivitas menitikberatkan pada komunitasnya  sehingga produk-produk  makanan yang shareable dan dapat diakses dengan mudah menjadi hal penting. Ketiga, konsumen AS  saat ini mayoritas adalah milenial dan generasi  Z, maka penjualan mamin melalui niaga elektronik menjadi motor utama penjualan mamin di AS.

 

 

 

BERITA TERKAIT

Transformasi Industri Hijau Dipercepat

NERACA Jakarta – Pemerintah Indonesia memiliki komitmen untuk mengembangkan industri hijau, salah satunya melalui kebijakan terkait dekarbonisasi, yaitu upaya mengurangi…

Indonesia dan Arab Bahas Tiga Poin Kerja Sama

NERACA Abu Dhabi - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menemani Presiden Prabowo Subianto berkunjung ke Abu Dhabi,…

Standardisasi Tingkatkan Daya Saing Industri

NERACA Jakarta – haus diakui bahwa standardisasi memiliki peran yang strategis bagi sektor industri manufaktur nasional. Hal ini tidak hanya…

BERITA LAINNYA DI Industri

AS dan Indonesia Optimis untuk Kembangkan Kerja Sama Ekonomi

NERACA Washington, DC – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, bertemu dengan Penasehat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan di Washington,…

Transformasi Industri Hijau Dipercepat

NERACA Jakarta – Pemerintah Indonesia memiliki komitmen untuk mengembangkan industri hijau, salah satunya melalui kebijakan terkait dekarbonisasi, yaitu upaya mengurangi…

Indonesia dan Arab Bahas Tiga Poin Kerja Sama

NERACA Abu Dhabi - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menemani Presiden Prabowo Subianto berkunjung ke Abu Dhabi,…