NERACA
Cimahi, Jawa Barat - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengatakan bahwa Gugus Tugas Polri Mendukung Ketahanan Pangan Serentak yang baru diluncurkan Rabu ini memperkuat sinergi ketahanan pangan.
"Kehadiran gugus tugas ini merupakan komitmen bersama dalam memperkuat sinergi, khususnya dalam menjaga ketahanan pangan," ungkap Bey di Lapangan Sat Samapta Polres Cimahi, Kota Cimahi, Rabu (20/11).
Bey menyambut baik Gugus Tugas Polri yang secara nasional diluncurkan di Desa Bulang, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur itu, karena menurutnya ketahanan pangan bukan hanya soal ketersediaan makanan, tapi juga menyangkut akses masyarakat terhadap pangan yang bergizi, aman, dan terjangkau.
Apalagi, sambung Bey, Provinsi Jabar dengan populasi terbesar di Indonesia memiliki tanggung jawab yang besar dalam memastikan ketersediaan dan distribusi pangan.
"Sebagai salah satu lumbung pangan nasional, kami terus berupaya meningkatkan produksi pertanian, memberdayakan petani, dan memperkuat sistem logistik. Dengan hadirnya Gugus Tugas Polri, termasuk di wilayah Polda Jawa Barat ini kami sangat bersyukur," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bey mengungkapkan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi Jawa Barat pada tahun 2024 diperkirakan sebesar 8,51 juta ton GKG, yang mengalami penurunan sebanyak 625,37 ribu ton GKG atau 6,84 persen dibandingkan produksi padi di 2023 sebesar 9,14 juta ton GKG.
Dia berharap dengan hadirnya Gugus Tugas Polri ini, memperkuat sinergi sehingga berbagai permasalahan di sektor pangan dapat diatasi bersama, serta juga dapat terjadi pendekatan produksi produktivitas pertanian.
Bey mencontohkan, Gugus Tugas Polri dapat mengawasi distribusi pupuk kepada kelompok tani agar penyebaran tepat sasaran atau gerakan lainnya yang mendorong kuatnya ketahanan pangan.
Sementara terkait penurunan produksi padi, Bey mengatakan, pihaknya tengah melakukan berbagai upaya, di antaranya dengan rekonsiliasi data produksi padi di lapangan dengan data BPS.
Penurunan produksi juga terjadi hampir di semua provinsi di Indonesia karena pengaruh cuaca. Sehingga untuk tahun depan perlu dirumuskan bersama praktik terbaik guna menjaga kestabilan produksi pangan.
"Saya berharap Gugus Tugas Polri dapat berkolaborasi dengan pemerintah daerah, akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat untuk menciptakan ekosistem pangan yang berkelanjutan dan inklusif. Karena ketahanan pangan bukan hanya target, tapi wujud nyata ketangguhan bangsa Indonesia," ucapnya.
Di lokasi yang sama, Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto mengatakan Gugus Tugas Polri siap mendukung Asta Cita yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto, di mana salah satunya penguatan terhadap sektor pangan.
"Polres Cimahi mengawali program ini dengan cara memerintahkan seluruh Bhabinkamtibmas terjun ke masyarakat dan menjadi pelopor ketahanan pangan di desa binaan masing-masing," ucap Tri. Ant
NERACA Tangerang - PT Mandiri Utama Finance (MUF), anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. kembali menunjukkan komitmennya sebagai perusahaan…
NERACA Serang - Pemerintah Provinsi Banten mengharuskan agar pemerintah kabupaten/kota membuka rekening operasional di Bank Banten untuk menerima pembagian opsen…
NERACA Palembang - Penjabat Gubernur Sumatera Selatan Elen Setiadi menyebutkan pengelolaan keuangan daerah harus difokuskan pada pencapaian target pelayanan publik.…
NERACA Tangerang - PT Mandiri Utama Finance (MUF), anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. kembali menunjukkan komitmennya sebagai perusahaan…
NERACA Cimahi, Jawa Barat - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengatakan bahwa Gugus Tugas Polri Mendukung Ketahanan…
NERACA Serang - Pemerintah Provinsi Banten mengharuskan agar pemerintah kabupaten/kota membuka rekening operasional di Bank Banten untuk menerima pembagian opsen…