NERACA
Jakarta- Emiten pengelola jaringan rumah sakit Siloam, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) mencatat pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 10,8% YoY menjadi Rp7,06 triliun per September 2024. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Benny Haryanto, Presiden Direktur Siloam mengatakan, momentum pertumbuhan kinerja didorong oleh peningkatan volume rawat inap dan rawat jalan, serta peningkatan efisiensi operasional di seluruh jaringan rumah sakit mendorong Siloan mampu mencapai pendapatan bersih sebesar Rp7,06 triliun. “Pertumbuhan pendapatan ini mencerminkan strategi ekspansi Siloam yang efektif dalam menyesuaikan antara kebutuhan pasien dan keahlian medis,” katanya.
Disampaikannya pula, kerangka kerja perseroan menekankan pada optimalisasi sumber daya dan manajemen biaya. Ini menghasilkan pertumbuhan Underlying EBITDA sebesar 8,2% YoY menjadi Rp2,11 triliun, sementara Underlying Net Profit meningkat 10,6% YoY menjadi Rp977,8 miliar. Pencapaian finansial ini menggambarkan pendekatan Siloam yang disiplin terhadap pertumbuhan, diimbangi dengan komitmen untuk menyediakan layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas tinggi di seluruh Indonesia.
Menurut Benny, perseroan mencatat pertumbuhan volume pasien dengan jumlah pasien rawat inap meningkat 9,8% menjadi 244.976 pasien, sementara hari rawat inap meningkat 9% menjadi 759.695 hari. Selain itu, kunjungan rawat jalan tumbuh 9,7% menjadi 3,16 juta kunjungan, menggarisbawahi kemampuan perseroan untuk mempertahankan tingkat aktivitas rawat jalan yang tinggi, dengan volume tetap di atas 1 juta kunjungan per kuartal.
Melalui perkembangan program medis yang berkelanjutan, Siloam berhasil mempertahankan tingkat okupansi sebesar 68%, meningkat 3% dari tahun sebelumnya, dengan jumlah tempat tidur operasional mencapai 4.097 tempat tidur. Perseroan tetap fokus untuk mengoptimalkan jangkauan dan kompleksitas layanan medis yang ditawarkan, terutama pada program Kardiologi, Onkologi, Neurologi, Gastroenterologi, dan Ortopedi (CONGO).
Selain itu, Siloam juga mempertahankan payer mix yang baik, dengan 81,7% dari total pendapatan berasal dari pasien swasta, termasuk kategori pasien out of pocket, korporat, dan asuransi, sementara 18,3% pendapatan berasal dari kelompok pasien BPJS. Siloam berkomitmen untuk tetap fokus pada strategi ekspansi, dengan target untuk membuka satu hingga dua rumah sakit per tahun.
NERACA Jakarta – Pasca pengambil alihan saham yang dilakukan PT Eco Energi Perkasa terhadap PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK).…
Dukung eksplorasi pengembangan proyek, PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menjalin kerja sama dengan QuamtumPharm, Inc. (XtaIPi). Dalam siaran persnya…
Kemenangan Donald Trump dalam poling pilpres AS memberikan berbagai respon terhadap pasar, termasuk pasar modal Indonesia. Sementara PT Bursa Efek…
NERACA Jakarta – Pasca pengambil alihan saham yang dilakukan PT Eco Energi Perkasa terhadap PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK).…
Dukung eksplorasi pengembangan proyek, PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menjalin kerja sama dengan QuamtumPharm, Inc. (XtaIPi). Dalam siaran persnya…
Kemenangan Donald Trump dalam poling pilpres AS memberikan berbagai respon terhadap pasar, termasuk pasar modal Indonesia. Sementara PT Bursa Efek…