NERACA
Jakarta – Di kuartal tiga 2024, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) yang merupakan anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) atau Delta Dunia Group mengantongi perpanjangan kontrak jasa pertambangan dengan PT Indonesia Pratama (IPR), anak usaha dari PT Bayan Resources Tbk (Bayan Group) senilai Rp107,8 triliun atau sekitar US$ 7,8 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Disebutkan, perpanjangan kontrak ini berdurasi selama sebelas tahun dan dimulai dari 2024, secara signifikan akan meningkatkan total overburden removal menjadi sekitar 1,827 miliar bcm dan produksi 465 juta ton batu bara selama periode kontrak. Perpanjangan kontrak ini menandakan keberhasilan BUMA dalam mengembangkan bisnis intinya di Indonesia.
Ronald Sutardja, Direktur Utama Delta Dunia Group mengungkapkan, pihaknya bangga dengan hubungan jangka panjang kami dengan Bayan Group, salah satu produsen batu bara terkemuka di Indonesia. Perpanjangan kontrak ini mencerminkan rekam jejak BUMA dalam memberikan layanan pertambangan yang aman, efisien, dan andal bagi Bayan Group. “Hal ini juga menegaskan kembali komitmen Delta Dunia Group dan BUMA untuk terus memperkuat kehadiran dan mengembangkan bisnis inti kami di Indonesia, serta memperdalam hubungan jangka panjang dengan seluruh mitra kami,”ujarnya.
Sementara Indra Kanoena, Direktur Utama BUMA, mengatakan, pihaknya dengan senang hati mengumumkan amandemen perjanjian dengan IPR, yang merupakan salah satu rekanan usaha strategis. “Amandemen Perjanjian ini merupakan bentuk kepercayaan dan komitmen jangka panjang dari Bayan Group dalam memperkuat hubungan strategis dan berkelanjutan, yang telah bertumbuh kuat selama lebih dari 17 tahun. Hal ini juga menegaskan dedikasi BUMA untuk senantiasa memprioritaskan kesuksesan bersama dengan klien kami. Dengan Amandemen Perjanjian ini, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan keunggulan operasional dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan bersama bagi BUMA dan Bayan Group.”katanya.
Di BUMA, lanjut Indra, perseroan berkomitmen untuk selalu menciptakan nilai optimal bagi seluruh pemangku kepentingan, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. “Kami berharap dapat menjaga momentum positif ini, sehingga terus meraih peluang pertumbuhan, baik bagi kami maupun para pemangku kepentingan,"jelasnya.
Sebagai informasi, DOID mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai US$ 150 sampai 190 juta.“Setengah dari capex itu untuk ekspansi. Jadi, bisa punya gambaran seberapa besar ekspansi itu,” kata Director DOID, Dian Andyasuri.
Tahun ini, lanjutnya, perseroan menargetkan pendapatan senilai US$ 1,57 sampai 1,72 miliar. Dimana setiap tahun target pendapatan selalu tercapai oleh perseroan. Lebih lanjut, pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortasi atau EBITDA perseroan ditargetkan mencapai US$ 350 sampai 400 juta atau lebih rendah dibandingkan dengan capaian 2023 yang sebesar US$ 412 juta.
Menyambut masa pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, harapan baru banyak dinantikan di masa kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden ke-8 ini.…
NERACA Jakarta – Hingga September 2024, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) atau Cimory membukukan kenaikan laba periode berjalan menjadi…
NERACA Jakarta – Performance kinerja keuangan PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) masih negatif. Pasalnya, perseroan mencatatkan rugi bersih Rp21,20…
Menyambut masa pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, harapan baru banyak dinantikan di masa kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden ke-8 ini.…
NERACA Jakarta – Hingga September 2024, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) atau Cimory membukukan kenaikan laba periode berjalan menjadi…
NERACA Jakarta – Performance kinerja keuangan PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) masih negatif. Pasalnya, perseroan mencatatkan rugi bersih Rp21,20…