NERACA
Jakarta – Emiten perkebunan, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) memnbukuken lompatan laba bersih tahun berjalan sebanyak 226,20% menjadi Rp 155,34 miliar hingga September 2024, dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 47,62 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.
Disebutkan bahwa kenaikan tersebut berbanding terbalik dengan penjualan perseroan yang justru turun dari Rp 3,09 triliun tahun 2023 menjadi Rp 2,63 triliun sampai kuartal III-2024. Pertumbuhan laba tersebut didukung atas penurunan drastis beban pokok penjualan dari Rp 2,93 triliun menjadi Rp 2,33 triliun. Penurunan drastic tersebut berimbas berdampak terhadap kenaikan laba bruto JARR dari Rp 164,87 miliar menjadi Rp 301,31 miliar.
Laba usaha perseroan juga meningkat dari Rp 99,80 miliar menjadi Rp 254,48 miliar. Sedangkan laba tahun berjalan meningkat dari Rp 47,62 miliar menjadi Rp 155,34 miliar. Begitu juga dengan laba per saham dasar naik dari Rp 5,95 menjadi Rp 16,83 per saham. Sementara itu, manajemen JARR dalam pengumuman resminya menyebutkan bahwa perseroan telah meraih kredit investasi dari Bank Mandiri senilai Rp 1,4 triliun. Kredit investasi tersebut telah ditandatangani pada 24 Oktober 2024.
Kredit tersebut didapatkan dengan menjaminkan sebanyak 12 sertifikat hak guna usaha ((HGU) kebun kelapa sawit, bangunan pabrik biodiesel, bangunan pabrik minyak goreng, dan bangunan power plant besertas sarana lainnya dengan nilai penjaminan Rp 1,4 triliun. Sebagai informasi, tahun ini perseroan optimistis penjualan biodiesel atau Fatty Acid Methyl Ester (FAME) akan meningkat.
Corporate Secretary JARR, Irena Cyntia seperti dikutip Kontan pernah bilang, target penjualan FAME diproyeksikan bakal tumbuh menjadi 318.754 kilo liter (kl) di tahun 2024 atau meningkat 0,73% dibanding tahun lalu sebesar 316.444 kl."JARR optimis ini akan tercapai mengingat estimasi produksi bahan baku crude palm oil (CPO) juga diproyeksikan meningkat. Target penjualan FAME tahun ini sebesar 318.754 kl dan target penjualan minyak goreng sebesar 18.000 MT," katanya.
Disampaikannya, semua produksi turunan CPO milik JARR yang diolah menjadi FAME dan minyak goreng akan fokus dijual untuk pasar dalam negeri. “Semua penjualan FAME dialokasikan untuk dalam negeri khususnya wilayah Kalimantan dan Indonesia Timur. Sementara penjualan minyak goreng akan dialokasikan juga di dalam negeri khususnya wilayah Kalimantan," ucapnya.
Disisi lain, Irene menyebutkan produksi tandan buah segar (TBS) dan CPO JARR diprediksi meningkat 10% jika dibandingkan tahun lalu. Peningkatan ini karena semakin naiknya umur tanaman sawit yang sudah menghasilkan dan semakin luasnya tanaman menghasilkan dibanding tahun lalu.
Irene menambahkan, tahun ini JARR belum berencana melakukan perluasan lahan kebun dan penambahan pabrik sawit baru. Mengingat pabrik sawit baru yang dibangun JARR baru beroperasi di akhir tahun 2023.
Menyambut masa pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, harapan baru banyak dinantikan di masa kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden ke-8 ini.…
NERACA Jakarta – Hingga September 2024, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) atau Cimory membukukan kenaikan laba periode berjalan menjadi…
NERACA Jakarta – Performance kinerja keuangan PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) masih negatif. Pasalnya, perseroan mencatatkan rugi bersih Rp21,20…
Menyambut masa pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, harapan baru banyak dinantikan di masa kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden ke-8 ini.…
NERACA Jakarta – Hingga September 2024, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) atau Cimory membukukan kenaikan laba periode berjalan menjadi…
NERACA Jakarta – Performance kinerja keuangan PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) masih negatif. Pasalnya, perseroan mencatatkan rugi bersih Rp21,20…