Laba Bersih Medikalola Hermina Tumbuh 34,2%

NERACA

Jakarta - Kuartal tiga 2024, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) membukukan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp468,16 miliar (Rp31,58 per saham). Hasil ini naik 34,2% dibandingkan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp348,84 miliar (Rp24,08 per saham) per September 2023. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.

Sementara pendapatan bersih perseroan tumbuh sebesar 18,9% menjadi Rp5,03 triliun dibandingkan sebesar Rp4,23 triliun per September 2023. Seiring pendapatan, beban pokok HEAL juga naik 17,5% dari Rp2,68 triliun menjadi Rp3,15 triliun. Meski begitu, laba kotor emiten beraset Rp10,16 triliun per 30 September 2024 ini tetap naik 21,3% dari Rp1,55 triliun menjadi Rp1,88 triliun per September 2024.

Setelah dikurangi beban usaha, Perseroan mencatat laba usaha Rp866,08 miliar per September 2024, tumbuh 35,5% dari Rp639,34 miliar per September 2023. Adapun laba sebelum pajak HEAL tercatat Rp764,17 miliar, naik 36,4% dari Rp560,24 miliar per September 2023. Kejar pertumbuhan bisnisnya, Hermina terus ekspansi menambah rumah sakit baru. Emiten pengelola rumah sakit ini ekspansi rumah sakit dengan estimasi 52 rumah sakit akan beroperasi hingga akhir 2024.

Direktur Utama HEAL, Hasmoro pernah bilang, rencana ekspansi itu sejalan dengan pertumbuhan jangka panjang serta peningkatan daya saing perseroan. Sejauh ini, HEAL telah memiliki 47 rumah sakit dan akan menambah 5 rumah sakit baru tahun ini. "Sehingga pada tahun 2024, Medikaloka Hermina menargetkan akan memiliki 52 jaringan rumah sakit yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia," ujar Hasmoro.

Adapun, kelima rumah sakit Hermina yang akan segera beroperasi tahun ini yakni berlokasi di Pasuruan, Madiun, Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Jakarta Utara, Rumbai Pekanbaru, dan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Sementara Direktur Keuangan HEAL, Yulisar Khiat menambahkan, untuk ekspansi rumah sakit tersebut, perseroan menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp2 triliun pada tahun ini. "Total capex kami di tahun 2024 sebesar Rp2 triliun, sedangkan untuk rumah sakit IKN akan kami alokasikan sekitar Rp650 miliar, kami eksekusi secara bertahap," jelas Yulisar.

 

 

BERITA TERKAIT

Diprediksi Capai Rp2.500 - Kemilau Harga Emas Kerek Saham ANTM

NERACA Jakarta- Melejitnya harga emas sehingga banyak diburu masyarakat memberikan dampak positif terhadap kinerja saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)…

Gurihnya Bisnis Keju dan Dividen Mulia Boga Raya

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) menetapkan pembagian dividen tunai Rp 73,12…

Minat Asing Mulai Tumbuh - Bursa Karbon Targetkan 150 Pengguna Jasa di 2025

NERACA Jakarta  - Tahun ini, Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon menargetkan sebanyak 150 pengguna jasa yang berasal dari dalam negeri…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Diprediksi Capai Rp2.500 - Kemilau Harga Emas Kerek Saham ANTM

NERACA Jakarta- Melejitnya harga emas sehingga banyak diburu masyarakat memberikan dampak positif terhadap kinerja saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)…

Gurihnya Bisnis Keju dan Dividen Mulia Boga Raya

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) menetapkan pembagian dividen tunai Rp 73,12…

Minat Asing Mulai Tumbuh - Bursa Karbon Targetkan 150 Pengguna Jasa di 2025

NERACA Jakarta  - Tahun ini, Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon menargetkan sebanyak 150 pengguna jasa yang berasal dari dalam negeri…