TASPEN Catat Pertumbuhan Investasi 10,55%

TASPEN Catat Pertumbuhan Investasi 10,55%
NERACA
Jakarta - PT TASPEN (Persero) senantiasa menjaga kinerja bisnis agar tetap bertumbuh, sehingga dapat memberikan layanan terbaik bagi peserta dan dapat berkontribusi aktif memajukan perekonomian di Indonesia secara berkelanjutan. Hal ini tercermin dalam pencapaian pertumbuhan hasil investasi Yield on Investment (YOI) sebesar 10,55% di atas industri yang menunjukkan konsistensi TASPEN dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Pertumbuhan hasil ini tentunya tidak lepas dari strategi investasi
yang optimal dengan meningkatkan portofolio investasi TASPEN pada instrumen Surat Utang Negara.
Corporate Secretary TASPEN Henra mengatakan TASPEN senantiasa memprioritaskan keamanan dan kelangsungan dana pensiun peserta dengan mempertimbangkan risiko, dan mengejar hasil yang optimal dalam pengambilan keputusan investasi berlandaskan prinsip PAHALA, yaitu Pastikan, Aman, Hasil, Andal, Likuid dan Antisipatif.
Dari pertumbuhan hasil investasi Yield on Investment (YOI) sebesar 10,55% di atas industri, portofolio investasi TASPEN didominasi pada instrumen Surat Utang Negara. Selain itu, dana diinvestasikan pada instrumen Obligasi, Deposito, Saham, dan Reksadana yang terdaftar di OJK, serta penyertaan pada anak usaha yang aman sesuai dengan regulasi yang berlaku. Untuk memastikan pengelolaan risiko yang efektif, TASPEN menerapkan sistem tiga garis pertahanan (three lines of defense) yang melibatkan komite investasi, manajemen risiko, dan fungsi pengawasan internal.
Kinerja investasi TASPEN yang melampaui rata-rata industri menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam mengelola aset. Seiring dengan upaya mengejar imbal hasil yang tinggi, TASPEN tetap berkomitmen pada prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) yang baik serta mengalokasikan 80% portofolio pada instrumen berisiko rendah, memastikan ketersediaan dana tunai serta memberikan jaminan likuiditas untuk memenuhi kewajiban klaim peserta dan operasional perusahaan. Hal ini secara signifikan mengurangi risiko gagal bayar.
Selain itu, penerapan GCG juga diwujudkan dengan aktif mengadakan kegiatan TASPEN GRC Insight Forum (TGIF) 2024 untuk menginternalisasi nilai-nilai Governance, Risk Management, dan Compliance (GRC) dalam lingkungan perusahaan serta berhasil meraih penghargaan sebagai Badan Publik dengan Predikat Informatif dari Komisi Informasi Pusat sejak 2019, Most Consistent Keterbukaan Informasi Publik pada Kompetisi BUMN Corporate Communication and Sutainabilty Summit (BCOMSS) Kementerian BUMN, serta Trusted Company untuk keempat kalinya dalam ajang Indonesia Good Corporate Governance Award sejak 2020 hingga 2024.
Selama lebih dari 60 tahun, TASPEN telah mengelola dana pensiun dengan penuh kehati-hatian. Hal ini sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir agar seluruh pengelolaan BUMN dilakukan secara bersih, yang ditegaskan pula dalam Undang-Undang Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN yang berlandaskan pada prinsip Transparansi (Transparency), Akuntabilitas (Accountability), Pertanggungjawaban (Responsibility), Kemandirian (Independency) dan Kewajaran (Fairness). TASPEN secara proaktif memproyeksikan kebutuhan jangka panjang untuk menjaga likuiditas dan memastikan keberlanjutan dana pensiun.

 

 

NERACA

Jakarta - PT TASPEN (Persero) senantiasa menjaga kinerja bisnis agar tetap bertumbuh, sehingga dapat memberikan layanan terbaik bagi peserta dan dapat berkontribusi aktif memajukan perekonomian di Indonesia secara berkelanjutan. Hal ini tercermin dalam pencapaian pertumbuhan hasil investasi Yield on Investment (YOI) sebesar 10,55% di atas industri yang menunjukkan konsistensi TASPEN dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Pertumbuhan hasil ini tentunya tidak lepas dari strategi investasi yang optimal dengan meningkatkan portofolio investasi TASPEN pada instrumen Surat Utang Negara.

Corporate Secretary TASPEN Henra mengatakan TASPEN senantiasa memprioritaskan keamanan dan kelangsungan dana pensiun peserta dengan mempertimbangkan risiko, dan mengejar hasil yang optimal dalam pengambilan keputusan investasi berlandaskan prinsip PAHALA, yaitu Pastikan, Aman, Hasil, Andal, Likuid dan Antisipatif.

Dari pertumbuhan hasil investasi Yield on Investment (YOI) sebesar 10,55% di atas industri, portofolio investasi TASPEN didominasi pada instrumen Surat Utang Negara. Selain itu, dana diinvestasikan pada instrumen Obligasi, Deposito, Saham, dan Reksadana yang terdaftar di OJK, serta penyertaan pada anak usaha yang aman sesuai dengan regulasi yang berlaku. Untuk memastikan pengelolaan risiko yang efektif, TASPEN menerapkan sistem tiga garis pertahanan (three lines of defense) yang melibatkan komite investasi, manajemen risiko, dan fungsi pengawasan internal.

Kinerja investasi TASPEN yang melampaui rata-rata industri menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam mengelola aset. Seiring dengan upaya mengejar imbal hasil yang tinggi, TASPEN tetap berkomitmen pada prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) yang baik serta mengalokasikan 80% portofolio pada instrumen berisiko rendah, memastikan ketersediaan dana tunai serta memberikan jaminan likuiditas untuk memenuhi kewajiban klaim peserta dan operasional perusahaan. Hal ini secara signifikan mengurangi risiko gagal bayar.

Selain itu, penerapan GCG juga diwujudkan dengan aktif mengadakan kegiatan TASPEN GRC Insight Forum (TGIF) 2024 untuk menginternalisasi nilai-nilai Governance, Risk Management, dan Compliance (GRC) dalam lingkungan perusahaan serta berhasil meraih penghargaan sebagai Badan Publik dengan Predikat Informatif dari Komisi Informasi Pusat sejak 2019, Most Consistent Keterbukaan Informasi Publik pada Kompetisi BUMN Corporate Communication and Sutainabilty Summit (BCOMSS) Kementerian BUMN, serta Trusted Company untuk keempat kalinya dalam ajang Indonesia Good Corporate Governance Award sejak 2020 hingga 2024.

Selama lebih dari 60 tahun, TASPEN telah mengelola dana pensiun dengan penuh kehati-hatian. Hal ini sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir agar seluruh pengelolaan BUMN dilakukan secara bersih, yang ditegaskan pula dalam Undang-Undang Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN yang berlandaskan pada prinsip Transparansi (Transparency), Akuntabilitas (Accountability), Pertanggungjawaban (Responsibility), Kemandirian (Independency) dan Kewajaran (Fairness). TASPEN secara proaktif memproyeksikan kebutuhan jangka panjang untuk menjaga likuiditas dan memastikan keberlanjutan dana pensiun.

BERITA TERKAIT

Great Eastern Life Indonesia dan OCBC Luncurkan GREAT Prestige Optima Protector

Great Eastern Life Indonesia dan OCBC Luncurkan GREAT Prestige Optima Protector  NERACA Jakarta – Minat dan pemahaman masyarakat Indonesia dalam…

OJK Tergabung dalam Global Asia Insurance Partnership

  NERACA Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen untuk terus memperkuat ekosistem industri perasuransian di Asia serta memperluas kerja…

IFG Bayarkan Klaim Polis Nasabah Jiwasraya Sebesar Rp15,9 Triliun

    NERACA Jakarta – PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life), salah satu anggota holding Indonesia Financial Group (IFG), membayarkan Rp15,9 triliun…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Great Eastern Life Indonesia dan OCBC Luncurkan GREAT Prestige Optima Protector

Great Eastern Life Indonesia dan OCBC Luncurkan GREAT Prestige Optima Protector  NERACA Jakarta – Minat dan pemahaman masyarakat Indonesia dalam…

TASPEN Catat Pertumbuhan Investasi 10,55%

TASPEN Catat Pertumbuhan Investasi 10,55% NERACA Jakarta - PT TASPEN (Persero) senantiasa menjaga kinerja bisnis agar tetap bertumbuh, sehingga dapat…

OJK Tergabung dalam Global Asia Insurance Partnership

  NERACA Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen untuk terus memperkuat ekosistem industri perasuransian di Asia serta memperluas kerja…