Rugi Waskita Membengkak Jadi Rp3 Triliun

NERACA

Jakarta – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) membukukan rugi bersih sebesar Rp3 triliun hingga kuartal III/2024 atau naik dari posisi tahun lalu sebesar Rp2,83 triliun. Rugi per saham juga meningkat dari sebelumnya Rp98,39 menjadi Rp104,22. Perseroan menjelaskan, kerugian ini diakibatkan beban keuangan yang meningkat. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, beban keuangan yang mencapai Rp3,45 triliun sepanjang Januari – September 2024. Beban ini meningkat 9,13% YoY dari posisi sebelumnya yakni Rp3,16 triliun. Selain itu, bagian rugi bersih yang berasal dari entitas asosiasi dan ventura bersama juga mengalami kenaikan dari Rp226,79 miliar menjadi Rp304,09 miliar per kuartal III/2024. 

Sementara pendapatan usaha perseroan di kuartal tiga sebesar Rp6,78 triliun. Realisasi itu turun 13,22% secara tahunan disebabkan oleh pendapatan segmen jasa konstruksi yang terkoreksi 24,76% year on year (YoY), atau dari posisi Rp6,31 triliun menjadi Rp4,75 triliun.  Seiring dengan pendapatan yang menurun, beban pokok Waskita turut mengalami koreksi sebesar 18,32% YoY menjadi Rp5,75 triliun. 

Hal tersebut membuat perseroan mencetak laba kotor senilai Rp1,03 triliun per kuartal III/2024. Jumlah tersebut meningkat 33,18% dari tahun sebelumnya. Dari sisi neraca keuangan, WSKT membukukan total aset Rp88,67 triliun hingga akhir September 2024 atau menguap 7,24% year to date (YtD). Liabilitas juga turun 4,06% YtD menjadi Rp80,58 triliun, sedangkan ekuitas ambles 30,26% YtD ke Rp8,09 triliun. Arus kas setara kas perseroan pada akhir periode September 2024 tercatat mencapai Rp1,36 triliun, atau turun secara tahunan dari posisi sebelumnya Rp1,51 triliun.

Belum lama ini, PT Pemerintah Efek Indonesia atau Pefindo menyematkan peringkat idSD atau selective default kepada Waskita akibat belum membayar utang obligasi dengan nilai mencapai Rp1,36 triliun. Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho menjelaskan bahwa hasil pemeringkatan tersebut dikarenakan perseroan belum menyelesaikan pembayaran Obligasi Berkelanjutan III Tahap IV Seri B Tahun 2019. “Pefindo menyatakan bahwa peringkat perusahaan dapat ditingkatkan ketika Waskita berhasil menyelesaikan restrukturisasi obligasi dan menunjukkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban finansial secara berkelanjutan,” ujarnya.

Terkait penyelesaian utang itu, Hanugroho mengatakan perseroan terus berupaya membuka jalur komunikasi intensif kepada pemegang obligasi agar dapat mencapai kesepakatan bersama dalam Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) selanjutnya. Perseroan telah menggelar RUPO terkait Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap IV Tahun 2019 pada 4 Oktober 2024. Namun, pemegang obligasi tidak menyepakati skema perubahan perjanjian yang diusulkan WSKT.

 

BERITA TERKAIT

Kantongi Lisensi PFAK dari Bappebti - Bitwewe Siap Dukung Transformasi Ekonomi Digital

Industri aset kripto di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Berdasarkan data dari dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti),…

Sasar Bisnis Berbasis 5G - XL Axiata Bangun Jaringan Inti Terkonvergensi Penuh

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, XL Axiata bekerjasama dengan Huawei mengumumkan tonggak penting dalam perjalanan menuju 5G melalui peluncuran…

Provident Invetasi Balikkan Rugi Jadi Laba

Di kuartal tiga 2024, PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) membukukan laba Rp464,63 miliar (Rp35,34 per saham). Di periode yang…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Kantongi Lisensi PFAK dari Bappebti - Bitwewe Siap Dukung Transformasi Ekonomi Digital

Industri aset kripto di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Berdasarkan data dari dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti),…

Sasar Bisnis Berbasis 5G - XL Axiata Bangun Jaringan Inti Terkonvergensi Penuh

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, XL Axiata bekerjasama dengan Huawei mengumumkan tonggak penting dalam perjalanan menuju 5G melalui peluncuran…

Provident Invetasi Balikkan Rugi Jadi Laba

Di kuartal tiga 2024, PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) membukukan laba Rp464,63 miliar (Rp35,34 per saham). Di periode yang…