Kementerian ESDM GandengTrilateral Dorong Eksplorasi Mineral Indonesia

NERACA

Bandung – Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP) memulai kerja sama strategis dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Kyoto, Jepang, untuk meningkatkan kedaulatan sumber daya alam. Dengan tujuan meningkatkan pemanfaatan potensi mineral yang ada di Indonesia secara strategis, kolaborasi ini berkonsentrasi pada pengembangan teknologi eksplorasi mineral yang lebih canggih.

Kepala PSDMBP Agung Pribadi, menyampaikan bahwa kerja sama trilateral ini diharapkan dapat menghasilkan inovasi-inovasi baru dalam bidang eksplorasi mineral, sehingga Indonesia dapat lebih mandiri dalam mengelola sumber daya alamnya. Bahkan, Agung mengatakan pihak akan berusaha sebaik mungkin menyukseskan penyelidikan tersebut.

"Kita akan berusaha sebaik mungkin menyukseskan penyelidikan ini, antara lain dengan menyediakan sampel-sampel batuan yang diperlukan, seperti yang telah diambil dari beberapa lokasi di Indonesia, yaitu dari daerah Banten, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Utara," ujar Agung di Ruang Rapat Korundum, Gd. A.F. Lasut X, Lantai 2, PSDMBP, Bandung.

Rapat ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan penyelidikan bersama yang telah dimulai sejak penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Badan Geologi dan ITB pada 11 Agustus 2023. Kerja sama ini mencakup bidang eksplorasi sumber daya, terutama mineral, yang memiliki potensi strategis di Indonesia.

Di sisi lain, ITB telah lama bekerja sama dengan Universitas Kyoto untuk mengembangkan teknologi eksplorasi energi panas bumi di Indonesia. Di bawah skema SATREPS (Science and Technology Research Partnership for Sustainable Development), yang didanai oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Japan Science and Technology Agency (JST), proyek BAGUS (Beneficial and Advance Geothermal Use System) telah melibatkan kedua universitas ini sejak April 2015.

Salah satu hasil yang paling menonjol dari kerja sama ini adalah publikasi ilmiah yang berisi temuan-temuan terbaru dalam bidang eksplorasi mineral. Publikasi ilmiah ini diharapkan dapat menjadi rujukan penting bagi komunitas ilmiah dan industri pertambangan baik di dalam maupun luar negeri.

"Hasil yang diharapkan adalah pengembangan teknik dan analisis komposisi mineral yang lebih baik, serta peningkatan kemampuan dalam karakterisasi dan teknik ekstraksi yang lebih efisien. Semua ini akan membantu secara lebih luas dalam mengoptimalkan sumber daya mineral di Indonesia," terang Agung.

"Specifying Control Factors on Ore Chemical Composition of Hydrothermal Deposits through Factor Analysis" adalah topik penyelidikan yang diajukan Universitas Kyoto dalam kerja sama ini. Ini terlihat dari presentasi Prof. Katsuaki Koike tentang studi komposisi unsur-unsur, analisis, dan mekanisme terjadinya mineralisasi di Jepang. Dengan presentasi ini, diharapkan Universitas Kyoto dapat melakukan kajian yang sama di Indonesia, atau dengan kata lain dapat melakukan kajian perbandingan..

Agung menambahkan, kerja sama ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi PSDMBP, antara lain dengan meningkatkan kompetensi para pegawai PSDMBP yang ikut terlibat dalam penyelidikan tersebut. "Jadi hasilnya, bukan sekadar publikasi ilmiah yang dapat menjadi referensi penting bagi komunitas akademis dan industri dalam upaya optimalisasi sumber daya alam yang ada di Indonesia," harap Agung. 

Tidak hanya itu, untuk mendorong sektor mineral maka pemerintah meluncurkan pengembangan Sistem Informasi Mineral dan Batu Bara Kementerian dan Lembaga (SIMBARA). Kehadiran aplikasi ini menandai komitmen kuat pemerintah untuk mengembangkan tata kelola sumber daya alam yang lebih baik, efisien, dan transparan. Pemanfaatan SIMBARA, diharapkan dapat memberi dampak pada optimalisasi penerimaan negara serta peningkatan efektivitas pengawasan bersama antar Kementerian/Lembaga.

SIMBARA juga diharapkan dapat mewujudkan ekosistem yang mampu mengawal kebijakan Pemerintah, meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelaku usaha melalui single entry data, serta pemanfaatan satu data Minerba yang andal dan akurat lintas Kementerian dan Lembaga.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan potensi peningkatan penerimaan negara melalui kehadiran aplikasi ini. "Saya tegaskan kepada mereka bahwa manfaat potensi peningkatan penerimaan negara mencapai Rp6,5 triliun adalah salah satu alasan mempercepat proses integrasi ini selain meningkatkan kepatuhan para pelaku usaha dan efektivitas pengawasan bersama," ujar Luhut.

 

 

 

BERITA TERKAIT

Industri Perhiasan Berpotensi untuk Berkembang

NERACA Jakarta – Industri perhiasan Indonesia memiliki potensi yang besar untuk dapat terus berkembang, dengan didorong oleh kekayaan budaya, keragaman…

Pertemukan Industri Perakitan dengan Penyedia Komponen Dalam Negeri - KEMBANGKAN INDUSTRI OTOMOTIF

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) aktif mendorong pengembangan industri otomotif, salah satunya melalui penguatan sinergi antara industri perakitan kendaraan…

Standardisasi Industri Berikan Kepastian dan Jaminan Kualitas Produk

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong penerapan standardisasi produk industri yang bertujuan untuk memberikan kepastian dan jaminan kualitas…

BERITA LAINNYA DI Industri

Industri Perhiasan Berpotensi untuk Berkembang

NERACA Jakarta – Industri perhiasan Indonesia memiliki potensi yang besar untuk dapat terus berkembang, dengan didorong oleh kekayaan budaya, keragaman…

Kementerian ESDM GandengTrilateral Dorong Eksplorasi Mineral Indonesia

NERACA Bandung – Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP) memulai kerja sama strategis dengan Institut Teknologi Bandung…

Pertemukan Industri Perakitan dengan Penyedia Komponen Dalam Negeri - KEMBANGKAN INDUSTRI OTOMOTIF

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) aktif mendorong pengembangan industri otomotif, salah satunya melalui penguatan sinergi antara industri perakitan kendaraan…