3 Kontainer Tuna Kaleng dari Banyuwangi Diekspor ke Kanada

NERACA

Banyuwangi – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melepas ekspor perdana tiga kontainer tuna kaleng dari Banyuwangi, Jawa Timur menuju Kanada. 

Ekspor perdana ke Pasar Amerika tersebut tak lepas dari peran aktif Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama perusahaan mempromosikan produk perikanan Indonesia kepada buyer potensial di pameran perikanan level dunia. 

“Kami all out bekerja supaya industri hilir ini bisa terus sustain, karena pasar perikanan ini marketnya besar sekali mencapai USD170 miliar per tahun,” ungkap Trenggono di lokasi pelepasan ekspor. 

Tiga kontainer tuna kaleng hasil produksi perusahaan perikanan Pasific Harvest Group yang berbasis di Banyuwangi. Ekspor akan berlangsung sampai enam bulan ke depan dengan total nilai mencapai USD10 juta.

Trenggono mengutarakan, hilirisasi produk perikanan masih akan terus ditingkatkan pemerintah. Untuk mendukung geliat hilirisasi ini, KKP meningkatkan kualitas pengelolaan di sektor hulu, serta menjaga keberlanjutan ekosistem perikanan melalui program-program berbasis ekonomi biru.

“Hilirisasi akan berhasil dengan baik apabila hulunya berjalan dengan baik,” ungkap Trenggono.

Perluasan akses pasar pun terus dilakukan, di antaranya aktif mempromosikan hasil perikanan Indonesia di pameran-pameran skala internasional. Ekspor produk tuna kaleng ke Kadana ini merupakan hasil kejelian tim KKP bersama perusahaan menjaring mitra potensial pada event Seafood Expo Global 2024 di Barcelona beberapa waktu lalu. 

Selain pasar Amerika, perusahaan perikanan yang memperkerjakan lebih dari 3.000 orang itu juga mengirim produk perikanannya ke sejumlah negara di Timur Tengah, Eropa, hingga Afrika. Per bulan, perusahaan mampu mengirimkan 100 sampai 200 kontainer produk perikanan seperti tuna kaleng dan tuna loin ke luar negeri.

Direktur Pemasaran Pasific Harvest Group, Sherly Kho, mengakui besarnya peluang pasar perikanan di Benua Amerika. Untuk itu, pihaknya berupaya meningkatkan produksi dengan menambah jumlah unit pengolahan ikan yang dikelola, serta memastikan kualitas produk perikanan yang dihasilkan.

“Selain siap bersaing, kami juga mengutamakan kualitas sehingga produk perikanan kita bisa diterima oleh pasar. Di sisi lain, kami juga menerapkan harga yang kompetitif,” beber Sherly.

Selain melepas ekspor, juga meresmikan unit pengolahan ikan (UPI) PT Pasifik Masami Indonesia. Kapasitas produksinya mencapai 70 ton tuna kaleng dan precooked tuna loin per hari. 

Lebih lanjut, KKP terus berupaya meningkatkan daya saing produk tuna. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kuantitas produk perikanan serta meningkatkan nilai tambah hasil perikanan.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistiyo mengatakan, tuna merupakan salah satu komoditas andalan ekspor Indonesia. Nilai ekspor tuna Indonesia meningkat setiap tahunnya.

Ekspor tuna Indonesia tahun 2023 mencapai USD927,13 Juta. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir pertumbuhan rata-rata 6,1 persen per tahun, dengan tujuan ekspor utama adalah ke Amerika Serikat, ASEAN, Jepang, Timur Tengah dan Uni Eropa.

Ekspor komoditas tuna, cakalang dan tongkol  Indonesia didominasi dalam bentuk fillet dengan kontribusi sebesar 39,4 persen, selanjutnya tuna dalam kemasan kedap udara 28,7 persen, tuna dalam kemasan tidak kedap udara 7,4 persen.

"Tuna Indonesia memiliki daya saing cukup tinggi dan potensial untuk dikembangkan di pasar. Jadi peningkatan daya saing harus terus ditingkatkan," kata Budi.

Budi menjelaskan, strategi yang harus diambil untuk meningkatkan daya saing produk tuna Indonesia diantaranya adalah menjamin mutu dan keamanan produk tuna yang dihasilkan; Pengembangan produk tuna untuk memenuhi preferensi konsumen yang saat ini mulai bergerak ke ready to eat product; Melakukan promosi produk tuna Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri, Memahami persyaratan yang diminta oleh negara buyer beserta besaran tariffnya agar pelaku usaha dapat mempersiapkan diri sesuai persyaratan tersebut, serta Meningkatkan hubungan bilateral antar negara melalui perundingan bilateral. 

"Kami sangat concern dengan strategi peningkatan daya saing tersebut agar produk di dalam negeri berkualitas dan tidak ada penolakan produk tuna ke negara tujuan ekspor," ungkap Budi.

 

 

 

 

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Pemerintah Wajib Lindungi Konsumen - PRODUK BAJA TAK BER-SNI DISITA

NERACA Bekasi – Kementerian Perdagangan (Kemendag) bertindak tegas untuk melindungi konsumen dari  produk yang tak sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).…

Kosmetik Impor Ilegal Senilai Rp11,45 Miliar Diamankan

NERACA Jakarta – Satuan Tugas (Satgas) Pengawasan Barang Tertentu Yang Diberlakukan Tata Niaga Impor melakukan ekspose produk kosmetik di Kantor…

Wamentan Sudaryono Usul Pupuk Indonesia dan Bulog Di Bawah Kementan

NERACA Klaten – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono mengusulkan Pupuk Indonesia dan Badan Urusan Logistik (Bulog) berada di bawah Kementerian…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

3 Kontainer Tuna Kaleng dari Banyuwangi Diekspor ke Kanada

NERACA Banyuwangi – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melepas ekspor perdana tiga kontainer tuna kaleng dari Banyuwangi, Jawa…

Pemerintah Wajib Lindungi Konsumen - PRODUK BAJA TAK BER-SNI DISITA

NERACA Bekasi – Kementerian Perdagangan (Kemendag) bertindak tegas untuk melindungi konsumen dari  produk yang tak sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).…

Kosmetik Impor Ilegal Senilai Rp11,45 Miliar Diamankan

NERACA Jakarta – Satuan Tugas (Satgas) Pengawasan Barang Tertentu Yang Diberlakukan Tata Niaga Impor melakukan ekspose produk kosmetik di Kantor…