Ini Dia Manfaat Konversi Motlis

NERACA

Bogor – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang diwakili Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menegaskan kembali pentingnya konversi kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik yang terus didorong oleh pemerintah. Konversi ini berdampak signifikan terhadap pengurangan emisi, dengan motor listrik hanya menghasilkan sekitar 40 persen emisi dibandingkan kendaraan bermesin BBM.

"Kementerian ESDM terus mengupayakan dua hal utama, yakni meningkatkan ketahanan energi dan menurunkan emisi. Keduanya harus dilakukan secara bersamaan, dan kegiatan hari ini merupakan kombinasi dari kedua tujuan tersebut," ujar Dadan di Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Dadan menjelaskan bahwa motor listrik jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan motor berbahan bakar minyak. "Sebagai contoh, satu liter BBM mampu menempuh jarak sekitar 35 kilometer (km) dan menghasilkan emisi 2,5 kilogram (kg) CO2. Sedangkan, satu kWh listrik yang digunakan oleh motor listrik untuk jarak yang sama hanya menghasilkan emisi sebesar 40 persen dari BBM, atau sekitar 1,9 kg lebih sedikit," ungkap Dadan.

Saat ini, terdapat potensi besar dengan sekitar 1,4 juta kendaraan roda dua di Indonesia yang dapat dikonversi. "Konversi motor listrik secara bertahap bukan hanya membantu mengurangi konsumsi BBM, yang sebagian masih kita impor, tetapi juga mendorong pertumbuhan industri dalam negeri. Kementerian ESDM, bersama Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI), telah mengembangkan industri komponen lokal dan di saat yang sama kami juga mendorong pertumbuhan bengkel-bengkel konversi," lanjut Dadan.

Sekedar catatan, pemerintah melalui Kementerian ESDM meluncurkan program konversi gratis motor listrik (motlis) sebanyak 1.000 unit bagi masyarakat Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

"Saya mengapresiasi kepada semua stakeholders program konversi gratis 1000 unit untuk masyarakat Jabodetabek. Kami dari Kementerian ESDM mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukunganya dalam program ini," ujar Dadan.

Program ini, lanjut Dadan, keterlibatan stakeholder telah memberikan manfaat besar dalam mewujudkan energi bersih. "Dukungan yang komitmen Bapak/Ibu semua telah memberikan kontribusi yang besar dalam mewujudkan visi pemerintah untuk menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan," tegas Dadan.

Dadan mengungkapkan, selain mengahasilkan energi bersih, program konversi motlis juga memberikan penghematan dalam pembelian bahan bakar penggunanya. "Satu motor jika menggunakan 1 liter bbm dapat menempuh sejauh 35 Km dan mengeluarkan emisi 2,5 Kg CO2. Jika menggunakan BBM jenis Pertamax per liter Rp13.700 yang setara dengan 1 Kwh seharga Rp2.400, maka akan terdapat penghematan sebesar Rp11.300," papar Dadan.

Penekanan yang sama juga diutarakan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukkan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Eniya Listiana Dewi, program konversi kendaraan listrik Ini dapat menurunkan 132,25 juta ton CO2 dari berbagai efisiensi energi lainnya atau 32% dari target penurunan emisi 358 juta ton sampai dengan 2030.

Kegiatan konversi motlis ini dilakukan oleh Kementerian ESDM sejak tahun 2022 sebanyak 100 unit. Sebagai tindak lanjut implementasi Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 3 tahun 2023 yang telah diubah menjadi Permen ESDM Nomor 13 tahun 2023, Pemerintah memulai program bantuan konversi Sepeda Motor BBM menjadi Sepeda Motor Listrik untuk periode tahun 2023-2024.

"Pemerintah memberikan bantuan sebesar Rp10 juta rupiah untuk setiap unit sepeda motor yang dikonversi. Kegiatan konversi dilakukan oleh bengkel konversi tersertifikat Kementerian Perhubungan dan untuk dapat menyalurkan bantuan Pemerintah, bengkel-bengkel tersebut telah dilakukan verifikasi oleh Balai Besar Survei dan Pengujian (BBSP) KEBTKE. Saat ini bengkel konversi yang menjadi mitra dari KESDM sudah mencapai 25 unit dan akan terus bertambah seiring banyaknya pelatihan yang telah dilakukan, baik oleh KESDM maupun bengkel konversi kepada UMKM dan SMK-SMK di Indonesia," ujar Eniya.

Eniya mengungkapkan, program kali ini mendapatkan animo yang tinggi dari masyarakat untuk mengonversi kendaraannya menjadi motor listrik. "Di tahun 2024 ini mungkin berbeda dengan 2023 sebelumnya karena kita memang sedang berupaya untuk menginisiasi. Pada akhir tahun 2023 sudah mulai banyak sekali masyarakat yang berkeinginan untuk mengonversi kendaraan listrik. Ditambah lagi Kementerian ESDM sudah menaikkan bantuan menjadi 10 juta. Ini animonya jadi luar biasa," ungkap Eniya .

 

 

BERITA TERKAIT

Esport Bagian Penting dari Industri Gim Indonesia

NERACA Medan – Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,  Angela Tanoesoedibjo menyebutkan esport sebagai…

Bersinergi Tingkatkan Penggunaan SAF

NERACA Bali – PT Pertamina Patra Niaga terus memperkuat perannya dalam mendukung transisi energi di sektor penerbangan melalui distribusi Sustainable…

Pasar IKM Perhiasan Terus Diperluas

NERACA Jakara – Industri perhiasan dalam negeri terus mencatatkan kinerja yang cemerlang, terutama dalam hal kemampuan menembus pasar internasional. Kementerian Perindustrian mencatat, sepanjang tahun 2023, ekspor barang…

BERITA LAINNYA DI Industri

Esport Bagian Penting dari Industri Gim Indonesia

NERACA Medan – Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,  Angela Tanoesoedibjo menyebutkan esport sebagai…

Bersinergi Tingkatkan Penggunaan SAF

NERACA Bali – PT Pertamina Patra Niaga terus memperkuat perannya dalam mendukung transisi energi di sektor penerbangan melalui distribusi Sustainable…

Ini Dia Manfaat Konversi Motlis

NERACA Bogor – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang diwakili Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menegaskan kembali…