Perbaikan Kemasan Produk Tingkatkan Daya Jual IKM

NERACA

Jakarta – Pelaku industri kecil dan menengah (IKM) juga dituntut untuk memaksimalkan semua aspek kualitas produk yang dihasilkan. Mulai dari standardisasi produk, jaminan higienitas produk, hingga konsistensi kualitas produk menjadi aspek yang harus diperhatikan untuk peningkatan daya saing. Bahkan, desain logo atau merek dan kemasan pun termasuk aspek yang perlu diperhatikan para pelaku IKM di tanah air.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) secara konsisten memberikan fasilitasi desain merek dan kemasan produk IKM melalui Klinik Desain Merek dan Kemas.

Direktur Jenderal IKMA Reni Yanita menyampaikan bahwa dalam rangka memberikan solusi bagi IKM dalam penguatan mutu kemasan produk, pihaknya telah membentuk Klinik Desain Merek dan Kemasan (KDMK) pada tahun 2003. 

“Klinik KDMK bertujuan untuk membantu IKM dalam pemilihan bahan kemasan yang sesuai dengan produknya, pemilihan teknologi kemasan, pembuatan desain kemasan, pembuatan label kemasan sesuai peraturan yang berlaku dan memfasilitasi bantuan cetak kemasan,” ungkap Reni.

Reni juga menegaskan pentingnya desain merek dan kemasan yang menarik sesuai segmen pasar, serta memenuhi standar yang berlaku.

“Setiap segmen pasar produk IKM tentunya memiliki perbedaan selera maupun gaya desain yang mencerminkan image dari produk yang dihasilkan,” tutur Reni. 

Sebagai contoh, produk dengan segmen pasar menengah atas harus memiliki desain logo dan kemasan yang elegan sehingga dapat mencerminkan kualitas produk yang premium dan memiliki nilai jual tinggi.

Reni mengemukakan bahwa IKM memerlukan bantuan dari para desainer dalam menentukan konsep desain merek dan kemasan yang sesuai dengan kebutuhan pasarnya. Desainer dapat melihat secara detail baik dari sisi fungsi kemasan, estetika bentuk, kesesuaian konsep logo, hingga pemilihan warna yang sesuai dengan komoditas produk tersebut.

“Diharapkan nantinya pelaku IKM dapat turut belajar dan mendapatkan wawasan tentang desain merek dan kemasan yang dapat diterapkan di masa mendatang dan dapat disebarkan kepada para pelaku IKM lainnya,” ungkap Reni.

Trkait dengan kemasan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berupaya mendorong penggunaan kemasan siap ekspor kepada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia.

Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga mengungkapkan bahwa para pelaku UMKM dapat    meningkatkan daya saing produk mereka, salah satunya melalui penggunaan kemasan siap ekspor. 

Penggunaan kemasan siap ekspor merupakan kunci keberhasilan dalam memperluas peluang ekspor ke negara-negara yang telah berhasil dibuka akses pasarnya. “Dalam upaya meningkatkan ekspor, sangat penting untuk selalu berupaya meningkatkan nilai dan fungsi suatu produk sehingga siap menghadapi persaingan di negara-negara pasar ekspor,” ungkap Jerry.

Jerry menyatakan nilai ekspor nonmigas Indonesia mencapai USD 242,9 miliar pada 2023. Adapun  neraca perdagangan Indonesia pada 2023 juga masih menunjukkan tren positif, dengan surplus sebesarUSD 36,93 miliar.

Lebih lanjut, para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan pedagang pasar rakyat harus terus  menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dengan masuk ke pasar digital melalui platform niaga elektronik.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan peran digitalisasi bagi pelaku UMKM dan pedagang  pasar sangat penting sehingga dapat menggerakkan ekonomi masyarakat dan meningkatkan daya beli rumah tangga. Saat ini pelaku UMKM telah menjadi tulang punggung bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

“Digitalisasi ini sebuah keniscayaan. Sesuai perkembangan zaman, saat ini ilmu berdagang adalah digitalisasi. Kalau kita sebagai UMKM dan pedagang tidak ikut serta, bisa ketinggalan. Kita bisa menjadi dinosaurus karena semua sudah berubah dengan cepat,” ujar Zulkifli.

Zulkifli menambahkan, UMKM dan pasar rakyat turut berkontribusi terhadap kinerja ekonomi 2023.  Hingga triwulan III 2023, ekonomi nasional secara kumulatif mampu tumbuh 5,05 persen. Konsistensi  pertumbuhan ini menandakan daya tahan dan kinerja perekonomian Indonesia yang lebih baik dibandingkan banyak negara lain. Inflasi Indonesia juga terkendali di level 2,61 persen (YoY) per Desember 2023.

“Capaian ini tidak akan terwujud tanpa peran UMKM dan pasar rakyat. Memang pondasi atau tulang punggung ekonomi Indonesia itu adalah UMKM dan pasar rakyat,” kata Zulkifli.

Zulkifli menambahkan, potensi kontribusi UMKM dan pasar rakyat dalam perekonomian pun menjadi  perhatian pemerintah. Sehingga dalam hal ini keberpihakan pemerintah kepada UMKM dan pedagang  pasar dapat mendorong terbentuknya sumber daya manusia yang unggul dan mampu berwirausaha.

“Keberpihakan pemerintah kepada UMKM dan pedagang memang all out. Saya meyakini upaya pemerintah akan menjadi cikal bakal lahirnya sumber daya manusia yang unggul dan mengerti dunia usaha,” ujar Zulkifli.

 

 

BERITA TERKAIT

ISF 2024, Momen Penting untuk Aksi Keberlanjutan Global

NERACA Jakarta – Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2024 resmi dibuka hari ini di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta (5/9), menandai…

Optimasliasi Blok Migas Sanggup Kerek Produktivitas

NERACA Bali – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia tengah mempersiapkan langkah strategis untuk mengoptimalkan potensi melimpah…

Indonesia Tawarkan Hilirisasi Batubara ke Tiongkok

NERACA Bali – Pemerintah Indonesia menawarkan ke Tiongkok untuk mengembangkan dan peningkatan nilai tambah (PNT) batubara dalam bentuk produk lain,…

BERITA LAINNYA DI Industri

ISF 2024, Momen Penting untuk Aksi Keberlanjutan Global

NERACA Jakarta – Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2024 resmi dibuka hari ini di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta (5/9), menandai…

Optimasliasi Blok Migas Sanggup Kerek Produktivitas

NERACA Bali – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia tengah mempersiapkan langkah strategis untuk mengoptimalkan potensi melimpah…

Indonesia Tawarkan Hilirisasi Batubara ke Tiongkok

NERACA Bali – Pemerintah Indonesia menawarkan ke Tiongkok untuk mengembangkan dan peningkatan nilai tambah (PNT) batubara dalam bentuk produk lain,…