Peningkatan Kualitas SDM Topang Sektor Furnitur

NERACA

Jakarta – Secara keseluruhan, kinerja industri pengolahan tercatat menunjukkan level ekspansi, yang tecermin dari capaian Prompt Manufacturing Index-Bank Indonesia (PMI-BI) sebesar 51,97 persen pada triwulan II tahun 2024. Salah satu sublapangan usaha (Sub-LU) yang berada di posisi ekspansi terebut, yakni industri furnitur sebesar 57,06 persen.

Performa industri pengolahan yang gemilang tersebut perlu didukung dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan berdaya saing. Pengembangan SDM industri ini juga menjadi perhatian penting bagi Kementerian Perindustrian (Kemenperin). 

“Untuk mendukung sektor industri furnitur, Kemenperin memiliki Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu (Polifurneka) Kendal yang terus menempa calon SDM di sektor tersebut,” ungkap Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta.

Kemenperin melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) selama ini menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan berbasis vokasi untuk menyiapkan SDM yang kompetitif dan siap kerja. Untuk terus meningkatkan kompetensi SDM industri yang dihasilkan, sekolah-sekolah vokasi di bawah BPSDMI aktif menjalin kerja sama dengan perusahaan industri.

Hal ini seperti yang dilakukan Polifurneka Kendal. Bertepatan dengan peringatan Dies Natalis Polifurneka Kendal ke-6 pada Kamis (18/7) lalu, digelar penandatanganan MoU BPSDMI Kemenperin dengan sektor industri. “Kerja sama ini dalam rangka pembangunan SDM industri melalui program pendidikan Diploma 1 kelas industri untuk 47 peserta, dan beasiswa pendidikan dari Pemkot Palangkaraya untuk 25 mahasiswa putra daerah Palangkaraya,” ungkap Kepala BPSDMI, Masrokhan.

Program Diploma 1 kelas industri tersebut akan berlangsung selama satu tahun, di mana seluruh lulusan program akan langsung ditempatkan bekerja di perusahaan mitra. Program pendidikan ini juga diselenggarakan secara efektif agar peserta bisa beradaptasi dan siap terjun langsung ke dunia kerja. 

“Di Polifurneka Kendal, program ini diikuti oleh 22 peserta untuk Program Pendidikan Setara D1 Teknik Finishing Furniture dan 25 peserta untuk Program Pendidikan Setara D1 Teknik Konstruksi dan CNC Furniture yang berasal dari berbagai daerah seperti Kendal, Semarang, Demak, Jepara, Trenggalek, Banyuwangi, dan Sidoarjo,” papar Masrokhan. Saat itu, Polifurneka Kendal juga menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 9 industri terkait penyelenggaraan program tersebut.

Sementara itu, beasiswa diberikan untuk siswa Kota Palangkaraya karena Palangkaraya memiliki bahan baku kayu yang melimpah. Tidak hanya beasiswa untuk biaya kuliah saja, Pemkot Palangkaraya juga memberikan biaya hidup kepada warganya selama mengenyam pendidikan di Polifurneka Kendal. “Ini sebuah awal kerjasama yang bagus dan terus ditingkatkan,” lanjut Masrokhan.

Sementara itu, Direktur Polifurneka Kendal Peni Shoffiyati mengatakan, kerja sama beasiswa Polifurneka Kendal dengan pemerintah daerah merupakan kali pertama. Pihaknya sudah membuka kesempatan kepada daerah lain untuk juga bekerjasama memberikan beasiswa.

Dalam perayaan Dies Natalis ke-6 politeknik tersebut, terdapat beragam kegiatan positif bagi mahasiswa maupun masyarakat sekitar. Rangkaian kegiatan acara di antaranya Donor Darah, Lomba Foto dan Video Kreatif, Lomba Karya Tulis Ilmiah, English Speech Contest, Webinar Nasional tentang Kehutanan Berkelanjutan, Pelatihan CAD Skill, Furnecraft Expo, dan Furnerun.

Polifurneka Kendal memiliki tiga program studi, yaitu D-III Teknik Produksi Furnitur, D-III Desain Furnitur, dan D-III Manajemen Bisnis Industri Furnitur. Kurikulum yang digunakan pada Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang telah sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang Furnitur.

Sistem pendidikan di Polifurneka Kendal ini menggunakan dual system dengan perbandingan 30 persen teori dan 70 persen praktik. Pelaksanaan praktikum ditunjang dengan fasilitas workshop furnitur terintegrasi, laboratorium gambar, serta laboratorium komputer yang sesuai dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi furnitur dan pengolahan kayu.

Lebih lanjut, Kemenperin terus berperan aktif dalam mencetak dan mengembangkan SDM yang kompeten untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing sektor indusri nasional.

BERITA TERKAIT

ISF 2024, Momen Penting untuk Aksi Keberlanjutan Global

NERACA Jakarta – Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2024 resmi dibuka hari ini di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta (5/9), menandai…

Optimasliasi Blok Migas Sanggup Kerek Produktivitas

NERACA Bali – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia tengah mempersiapkan langkah strategis untuk mengoptimalkan potensi melimpah…

Indonesia Tawarkan Hilirisasi Batubara ke Tiongkok

NERACA Bali – Pemerintah Indonesia menawarkan ke Tiongkok untuk mengembangkan dan peningkatan nilai tambah (PNT) batubara dalam bentuk produk lain,…

BERITA LAINNYA DI Industri

ISF 2024, Momen Penting untuk Aksi Keberlanjutan Global

NERACA Jakarta – Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2024 resmi dibuka hari ini di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta (5/9), menandai…

Optimasliasi Blok Migas Sanggup Kerek Produktivitas

NERACA Bali – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia tengah mempersiapkan langkah strategis untuk mengoptimalkan potensi melimpah…

Indonesia Tawarkan Hilirisasi Batubara ke Tiongkok

NERACA Bali – Pemerintah Indonesia menawarkan ke Tiongkok untuk mengembangkan dan peningkatan nilai tambah (PNT) batubara dalam bentuk produk lain,…