NERACA
Sukabumi - Di era digital saat ini, informasi tersebar dengan sangat cepat. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk memahami dan mengambil manfaat dari proses digitalisasi ini. Untuk itu, masyarakat dituntut untuk meningkatkan literasi digitalnya.
"Makanya, literasi digital perlu ditingkatkan. Karena penting untuk memiliki pemahaman dan pengelolaan atas teknologi yang digunakan," ujar Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, usai membuka kegiatan literasi digital bertajuk EdukAsyik, yang diinisiasi oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Sukabumi bekerjasama dengan ICT Watch dan Kemenkominfo, Selasa (7/5).
Kusmana juga mengungkapkan, dengan literasi digital juga, salah satunya dapat terhindar dari berita hoaks (bohong). Artinya, literasi digital sangat berperan untuk mencari, menemukan, memilah serta memahami informasi yang benar dan tepat."Hasil survei katanya masih banyak masyarakat yang bingung menentukan ini hoaks atau tidak. Makanya kebutuhan literasi digital harus ditingkatkan," terang Kusmana.
Setiap individu harus mampu mengambil manfaat perkembangan teknologi digital yang membuat dunia semakin terhubung dan proses penyebaran informasi dilakukan dengan cepat."Dengan adanya kegiatan ini, saya sangat mengapresiasi, karena ini salah satunya dalam upaya memenuhi kebutuhan literasi digital," katanya.
Pihaknya juga berharap, melalui kegiatan ini masyarakat benar - benar cakap digital, aman digital, budaya digital, dan etika digital."Jadi, peserta yang mengikuti pelatihan ini dari unsur Kelompok Informasi Masyarakat (KIM), budaya digitalnya lebih keren kedepan," tandasnya.
Kusmana juga mengajak para peserta, untuk memanfaatkan sesi diskusi dalam kegiatan ini untuk saling belajar sehingga tumbuh bersama sebagai komunitas yang sadar digital."saya juga mendorong masyarakat untuk terus berkolaborasi dalam meningkatkan literasi digital," jelasnya.
Secara singkat, Direktur Eksekutif ICT Watch, Indriyatno Banyumurti, dalam sambutannya menyampaikan, tujuan diadakannya kegiatan ini adalah pengembangan literasi digital dengan memperbanyak jumlah trainer dan fasilitator yang memiliki wawasan mumpuni terkait literasi digital. Hal ini perlu dilakukan agar pemanfaatan internet secara positif terus meningkat.
"Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2023, disebutkan bahwa jumlah pengguna internet di indonesia sudah mencapai sekitar 221 juta pengguna atau hampir 80% dari populasi masyarakat Indonesia," tuturnya.
Sementara itu, koordinator Literasi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Rizki Ameliah, menerangkan, bahwa kegiatan literasi digital yang dilaksanakan saat ini merupakan upaya pihak kementerian untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta pengguna internet yang berasal dari tiga sektor yaitu pendidikan, pemerintahan, dan masyarakat umum.
"Sebelumnya, Kemkominfo juga bekerja sama dengan Pemkot Sukabumi telah melaksanakan kegiatan literasi digital, untuk sektor pendidikan pada akhir April lalu," pungkasnya. Arya
NERACA Jakarta – Upaya PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) dalam menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik…
NERACA Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menerima kunjungan Delegasi ZEEA Zanzibar dalam rangka kegiatan benchmarking pemberdayaan ekonomi berbasis…
NERACA Kuningan - Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menyebut wilayahnya ditunjuk sebagai lokasi percontohan (pilot project) program linieritas pengentasan kemiskinan…
NERACA Jakarta – Upaya PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) dalam menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik…
NERACA Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menerima kunjungan Delegasi ZEEA Zanzibar dalam rangka kegiatan benchmarking pemberdayaan ekonomi berbasis…
NERACA Kuningan - Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menyebut wilayahnya ditunjuk sebagai lokasi percontohan (pilot project) program linieritas pengentasan kemiskinan…