Bank Mega Bagikan Dividen Rp2,46 Triliun

Rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Bank Mega Tbk memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp2,46 triliun atau 70% dari laba bersih tahun 2023 kepada para pemegang saham."Dalam RUPS telah diputuskan oleh pemegang saham. Laba bersih Rp3,51 triliun, sekitar 70% akan dibagikan ke pemegang saham dalam bentuk deviden tunai," kata Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib di Jakarta, pekan lalu.

Kostaman memperkirakan, dividen tersebut akan dibagikan sekitar satu bulan setelah RUPS. Sementara sisanya atau sebesar 30% dari laba bersih tahun 2023, Bank Mega akan membukukannnya sebagai saldo laba dan sebagian disisihkan sebagai dana cadangan. Laba bersih yang diperoleh Bank Mega sepanjang tahun 2023 senilai Rp3,51 triliun atau turun sekitar 13% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp4,05 triliun.

Dari sisi profitabilitas, Bank Mega berada di posisi kedelapan di antara bank-bank lain di Indonesia. Bank Mega mencatat total aset pada tahun 2023 menjadi Rp132,05 triliun atau turun sekitar 7% dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp142 triliun. Dalam hal aset, Bank Mega berada di urutan kedelapan belas dibandingkan dengan perbankan lain yang telah mengeluarkan laporan keuangan.

Total kredit yang disalurkan Bank Mega di tahun 2023 tercatat sebesar Rp66,29 triliun. Menurut perseroan, Bank tetap fokus menyalurkan kredit kepada segmen korporasi dan joint financing Sementara rasio kredit bermasalah (NPL Gross) tahun 2023 tetap terjaga sebesar 1,57% dengan NPL Net sebesar 1,18%. Rasio NPL Gross Bank Mega ini masih berada di bawah NPL Gross Perbankan sebesar 2,19% per posisi Desember 2023. Adapun dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun Bank Mega tercatat sebesar Rp89,44 triliun di tahun 2023. Deposito masih mendominasi DPK, yaitu 71,17% dari total DPK.

 

 

BERITA TERKAIT

Kerugian Investasi Ilegal Capai Rp139,67 Triliun

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kerugian akibat investasi ilegal selama kurun waktu 2017-2023 mencapai lebih dari Rp130 triliun. “Tepatnya kerugian…

Jalankan Bisnis Berkelanjutan - PP Properti Fokus di Bisnis Berbasis Edukasi

Emiten properti, PT PP Properti Tbk (PPRO) berkomitmen mengedepankan inovasi yang dapat diakses berbagai segmen tidak hanya fokus pengembangan properti…

bani - Harita Nickel Teken Penjualan dengan KSP

Genjot pertumbuhan penjualan, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel melakukan perjanjian jual beli bijih nikel dengan PT…

BERITA LAINNYA DI

Kerugian Investasi Ilegal Capai Rp139,67 Triliun

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kerugian akibat investasi ilegal selama kurun waktu 2017-2023 mencapai lebih dari Rp130 triliun. “Tepatnya kerugian…

Jalankan Bisnis Berkelanjutan - PP Properti Fokus di Bisnis Berbasis Edukasi

Emiten properti, PT PP Properti Tbk (PPRO) berkomitmen mengedepankan inovasi yang dapat diakses berbagai segmen tidak hanya fokus pengembangan properti…

bani - Harita Nickel Teken Penjualan dengan KSP

Genjot pertumbuhan penjualan, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel melakukan perjanjian jual beli bijih nikel dengan PT…