Dekranasda Temukan 10 Batik Yang Bisa Dijadikan Ciri Khas Kota Sukabumi - Melalui Lomba

NERACA

Sukabumi - Dari 170 peserta lomba desain batik yang digelar oleh Dewan Kerajinan Nasioanal Daerah (Dekranasda) Kota Sukabumi, 10 diantaranya berhasil menoreh juara. Perlombaan yang mengusung tema "motif Batik Kearifan Lokal Kota Sukabumi" ini, diselenggarakan untuk mencari identitas (ciri) khas Kota Sukabumi. Sebab, sejauh ini belum ada satupun batik yang menjadi ciri asli Kota Sukabumi.

"Alhamdulillah saat ini sudah ada 10 finalis menjadi desain batik has Kota Sukabumi. Jumlah tersebut merupakan hasil penjaringan dari sebanyak 170 peserta," ujar Ketua Dekranasda Kota Sukabumi, Diana Rahesti didampingi Ketua Pelaksana Lomba Batik, Eneng Rahmi, Kamis (15/2).

Diana menambahkan, adapun konsep yang menjadi juara saat ini, mengangkat kearifan lokal Kota Sukabumi. Seperti, Ikat Koi, gambar tugu dan lainnya."Kami akan berupaya mengangkat pelaku usaha batik agar lebih meningkatkan ekonomi, dan mengenalkan batik sebagai ciri khas Kota Sukabumi," jelasnya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, mengapresiasi adanya kegiatan tersebut. Hal ini juga merupakan sebagai bentuk kolaborasi dan peran Dekranasda dalam melestarikan warisan budaya nusantara."Saya sangat apresiasi kegiatan ini sebagai bentuk kolaborasi dan peran Dekranasda Kota Sukabumi untuk menyelenggarakan kegiatan lomba desain batik," akunya.

Kusmana menegaskan, desain batik yang menjadi juara pada lomba tahun ini, akan dijadikan pakaian dinas dan resmi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi, sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerja dan upaya para desainer. Selain itu juga, lanjut Kusmana, bakal dipromosikan ke dunia internasioanl di Sydney, Australia pada 29 Februari hingga 6 Maret 2024. Termasuk membuat surat edaran kepada setiap perangkat daerah agar batik khas Sukabumi digunakan oleh ASN.

"Saya juga akan membuat surat edaran kepada setiap perangkat daerah, agar batik khas Sukabumi ini digunakan para ASN dan dapat digunakan siswa namun tidak memberatkan mereka," pungkasnya. Arya

 

 

BERITA TERKAIT

DR.K.H. Rhoma Irama, DR.Drs.H. Supian Suri MM dan H. Chandra Rahmansyah S.Kom: Saksi Kegiatan Ritual Putra Raja Gas Kota Depok

NERACA Depok -  DR.K.H. Rhoma Irama, pasangan Walikota Depok Terpilih Periode 2025-2030 DR.Drs.H. Supian Suri MA, MM dan H. Chandra…

Wamenkop Ajak Inkopontren Besarkan Ponpes dan Badan Usaha Lewat Koperasi

NERACA Jakarta - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengajak Induk Koperasi Pondok Pesantren (Inkopontren) membesarkan Pondok Pesantren (Ponpes) melalui…

Kota Batam Pakai Gas Bumi PGN, Masak 6.400 Porsi MBG

   NERACA Jakarta – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN)  melalui anak usahanya PT Gagas Energi Indonesia (PGN Gagas) memasok…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

DR.K.H. Rhoma Irama, DR.Drs.H. Supian Suri MM dan H. Chandra Rahmansyah S.Kom: Saksi Kegiatan Ritual Putra Raja Gas Kota Depok

NERACA Depok -  DR.K.H. Rhoma Irama, pasangan Walikota Depok Terpilih Periode 2025-2030 DR.Drs.H. Supian Suri MA, MM dan H. Chandra…

Wamenkop Ajak Inkopontren Besarkan Ponpes dan Badan Usaha Lewat Koperasi

NERACA Jakarta - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengajak Induk Koperasi Pondok Pesantren (Inkopontren) membesarkan Pondok Pesantren (Ponpes) melalui…

Kota Batam Pakai Gas Bumi PGN, Masak 6.400 Porsi MBG

   NERACA Jakarta – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN)  melalui anak usahanya PT Gagas Energi Indonesia (PGN Gagas) memasok…

Berita Terpopuler