Menjadi Konglomerat Sekarang Ada Sekolahnya

Menjadi Konglomerat Sekarang Ada Sekolahnya

NERACA

Jakarta - Peningkatan jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang cukup pesat sejak 2013 lalu membuat seorang pengusaha Indonesia Mardigu Wowiek Prasantyo menginisiasi sekolah untuk UMKM.

"Semakin banyak pengusaha UMKM adalah kabar bagus. Namun data mengatakan bahwa 80% perusahaan muda gagal berkembang. Bahkan mati sebelum tahun pertamanya," kata Mardigu dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (22/11).

Mardigu menambahkan, ada banyak faktor yang mempengaruhi sukses tidaknya UMKM. Faktor yang berpengaruh adalah pemasaran dan sumber daya manusia di dalamnya."Pengalaman saya 30 tahun berbisnis, saya percaya bahwa bisnis itu bukan apa yang dikerjakan, tapi siapa yang mengerjakan. Bukan apa bisnisnya, tapi siapa orang dibalik bisnis itu. Itu yang terpenting," kata pemilik 32 perusahaan multinasional ini.

Menyadari akan persoalan tersebut, Mardigu menginisiasi sekolah khusus untuk pengusaha dan profesional yaitu Sekolah Konglomerat."Saya bercita-cita bisa membantu 1000 orang pengusaha bisa menjadi konglomerat. Bener-bener konglomerat. Bisnisnya banyak dan sukses, bisa menyerap ribuan tenaga kerja lokal, dan berkontribusi positif kepada masyarakat," ujar pendiri Rumah Yatim Indonesia dengan 10.000 santri tersebut.

Mardigu memahami bahwa pengusaha itu orang-orang sibuk. Maka ia membuat sekolah ini hanya diadakan 3 hari saja dan wajib menginap dan membawa laptop. Selama tiga hari full nanti, materi yang akan dibahas adalah full hardskill ilmu bisnis."Tiga hari adalah waktu yang cukup. Kita ajarkan semua aspek ilmu yang dibutuhkan oleh UKM untuk tumbuh seperti menata organisasi usaha, memiliki hirarki team , pengembangan SDM, who do what who get what, masalah distribusi, masalah persaingan usaha, masalah market size, masalah birokrasi negara kita bahas semuanya," tambah dia.

Dalam mengajarkan ilmu tersebut, Mardigu akan ditemani oleh 5 orang sahabatnya yang juga para profesional dan pebisnis senior di Indonesia. Kelima orang tersebut adalah Dr. Aviliani (Makro Ekonomi, Sekretaris Komite Ekonomi Nasional), Yuswohady (Chief Executive MarkPlus, Penulis 40 Buku tentang Marketing), James Gwee T.H., MBA (Service & Sales Expert), Andi Kartiko (Vice President TELKOMSEL CASH 2014-2015), dan Dr. Handry Satriago (CEO General Electic Indonesia). 

Sekolah Konglomerat ini, tambah Mardigu, akan diadakan di Mercure Convention Centre, Ancol, Jakarta Utara pada hari Jumat sampai Minggu, 07 – 09 Desember 2018. Ada 150 pengusaha dan profesional dari seluruh Indonesia yang bergabung di sekolah ini.“Saya sarankan kepada para profesional, dan pengusaha UMKM untuk bergabung di sekolah ini. Ilmu bisnis hardskill, dan network atau relasi bisnis bisa anda dapatkan secara bersamaan di sekolah ini,” pungkas dia. Mohar

 

 

BERITA TERKAIT

Bukti Menerapan Tata Kelola Yang Baik, Tugu Insurance Kantongi Sertifikasi ISO Antisuap

NERACA Jakarta – Upaya PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) dalam menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik…

Delegasi ZEEA Zanzibar Lakukan Benchmarking Pemberdayaan Ekonomi di PNM

NERACA Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menerima kunjungan Delegasi ZEEA Zanzibar dalam rangka kegiatan benchmarking pemberdayaan ekonomi berbasis…

Kuningan Jadi Lokasi Percontohan Program Pengentasan Kemiskinan

NERACA Kuningan - Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menyebut wilayahnya ditunjuk sebagai lokasi percontohan (pilot project) program linieritas pengentasan kemiskinan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Bukti Menerapan Tata Kelola Yang Baik, Tugu Insurance Kantongi Sertifikasi ISO Antisuap

NERACA Jakarta – Upaya PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) dalam menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik…

Delegasi ZEEA Zanzibar Lakukan Benchmarking Pemberdayaan Ekonomi di PNM

NERACA Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menerima kunjungan Delegasi ZEEA Zanzibar dalam rangka kegiatan benchmarking pemberdayaan ekonomi berbasis…

Kuningan Jadi Lokasi Percontohan Program Pengentasan Kemiskinan

NERACA Kuningan - Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menyebut wilayahnya ditunjuk sebagai lokasi percontohan (pilot project) program linieritas pengentasan kemiskinan…