NERACA
Jakarta –Perusahaan jasa tol, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) gagal menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), pada Senin (24/6), karena jumlah pemegang saham yang hadir tidak sesuai ketentuan atau belum kuorum.
Sebagai informasi, rapat hanya berlangsung beberapa menit dan langsung ditutup Komisaris Utama CMNP Shadik Wahono, karena pemegang saham yang hadir hanya setara 10,862% saham.
Berdasarkan data biro administrasi efek (BAE) yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), pemegang saham perseroan antara lain Remington Gold Limited sebesar 5,23%, UBS AG Singapore Non Treaty Omnibus (5,53%), Heffernan International Ltd, Offshore (7,72%), Levan Daniar Sumampow (5,13%), dan masyarakat sebesar 76,38%. RUPSLB digelar bersamaan dengan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST). “Rapat seharusnya dimulai pada pukul 9.30 WIB, tapi molor sampai pada pukul 11.30 WIB. Komisaris Utama membuka rapat dan langsung menyatakan rapat berakhir. Mungkin masih ada ketidaksetujuan di antara investor, tapi RUPSLB akan digelar dalam beberapa hari mendatang,” kata sumber di kalangan pemegang saham CMNP di Jakarta,kemarin.
Sumber yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan, pemegang saham keberatan atas kebijakan direksi yang memuluskan perusahaan yang ditengarai milik Anthony Salim, Emirat Tarian Global Ventures Spc yang berkedudukan di London, Inggris menguasai 10% saham CMNP pada Desember 2012.
Disebutkan, Emirat membeli saham yang diterbitkan melalui penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) dengan harga pelaksanaan Rp 1.500 per saham. Sementara itu, Investor Relations CMNP, Indah mengakui, jumlah pemegang saham yang hadir tidak memenuhi kuorum, sehingga RUPSLB CMNP ditunda. “Kami telah melaporkan kegagalan RUPSLB tersebut, sehingga dalam waktu dekat akan dijadwalkan ulang RUPSLB berikutnya,”tuturnya.
Sementara Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen mengaku belum menerima laporan soal gagalnya RUPSLB CMNP. RUPST CMNP mengagendakan pembahasan pengesahan laporan kinerja keuangan tahun 2012 dan rencana pengunaan perolehan laba bersih perseroan. Adapun agenda RUPSLB adalah permintaan persetujuan pemegang saham terkait rencana penundaan penerbitan obligasi mencapai Rp 1,2 triliun.
Berdasarkan daftar hadir peserta rapat, jumlah pemegang saham yang hadir hanya mewakili 236,98 juta saham atau setara 10% saham perseroan. Padahal, jumlah peserta yang hadir untuk memenuhi syarat kuorum minimal 50% dari total saham. Total saham CMNP mencapai mencapai 2,2 miliar.
Berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perusahaan yang gagal menggelar RUPS akibat tidak memenuhi syarat kuorum diberikan kesempatan untuk menjadwalkan ulang rapat tersebut maksimal tiga kali untuk pembahasan agenda yang sama. (bani)
Perluas penetrasi pasar dan layanan di Indonesia, BytePlus, penyedia global solusi berbasis cloud dan kecerdasan buatan (AI) resmi menggandeng PT…
Genjot pertumbuhan penjualan pasca diluncurkan di Jakarta, tahun lalu, Ecovacs dan Tineco menyelenggarakan roadshow di kota Bandung dengan tema Athletic…
NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, pengelola rumah sakit swasta DKH Hospitals PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH) berencana melakukan…
Perluas penetrasi pasar dan layanan di Indonesia, BytePlus, penyedia global solusi berbasis cloud dan kecerdasan buatan (AI) resmi menggandeng PT…
Genjot pertumbuhan penjualan pasca diluncurkan di Jakarta, tahun lalu, Ecovacs dan Tineco menyelenggarakan roadshow di kota Bandung dengan tema Athletic…
NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, pengelola rumah sakit swasta DKH Hospitals PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH) berencana melakukan…