Kuartal Satu, Laba Unilever Terkoreksi 14,57%

NERACA

Jakarta — Di kuartal pertama 2025, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) membukukan penurunan laba menjadi Rp1,23 triliun atau menyusut 14,57% year-on-year (YoY) dari Rp1,44 triliun pada kuartal I/2024. Hingga akhir Maret 2025, laba per saham UNVR tercatat Rp32 atau melandai dari Rp38 per saham pada kuartal I/2024. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.

Laba itu diperoleh Unilever Indonesia dari penjualan bersih sebesar Rp9,46 triliun pada Januari—Maret 2025. Penjualan yang dihimpun UNVR pada kuartal I/2025 itu lebih rendah 6,09% dibandingkan dengan penjualan bersih Rp10,07 triliun pada kuartal I/2024. 

Penjualan bersih UNVR bersumber dari segmen kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh Rp5,85 triliun ditambah segmen makanan dan minuman Rp3,6 triliun.  Penjualan bersih segmen makanan dan minuman relatif stabil, sedangkan segmen kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh anjlok 9,08% YoY.

Pasar domestik mendominasi penjualan UNVR dengan nilai Rp9,14 triliun. Adapun, penjualan pasar ekspor tercatat naik dari Rp286,45 miliar pada kuartal I/2024 menjadi Rp322,67 miliar pada kuartal I/2025. Pada saat yang sama, harga pokok penjualan UNVR turun tipis dari Rp5,04 triliun pada 3 bulan pertama 2024 menjadi Rp4,9 triliun pada Januari—Maret 2025. 

UNVR juga membukukan beban pemasaran dan penjualan RP2,17 triliun, beban umum dan administrasi Rp758,92 miliar, beban keuangan Rp29,56 miliar, serta beban pajak penghasilan Rp356,43 miliar. UNVR menggenggam total aset Rp17,8 triliun. Adapun, total liabilitasnya Rp14,42 triliun dan total ekuitas sebesar Rp3,38 triliun. 

Sementara pengamat pasar modal & Founder WH-Project, William Hartanto seperti dikutip Kontan pernah mengatakan, prospek penjualan Unilever belum tentu mengalami perubahan signifikan meskipun ada momentum Ramadan."Secara historis, emiten consumer good jarang mengalami kenaikan penjualan secara signifikan lantaran adanya momentum Ramadan,"ujarnya.

Selain itu, sentimen negatif akibat keluarnya UNVR dari MSCI Global Standard Index berpotensi menekan pergerakan sahamnya lebih lanjut. Oleh karena itu, dia menyarankan untuk wait and see saham UNVR dengan level support di Rp 1.365 dan resistance di Rp 1.530.

Sementara itu, analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengungkapkan bahwa secara teknikal, pergerakan saham UNVR masih berada dalam tren penurunan sejak 2018. "Namun, dalam jangka pendek, selama UNVR mampu bertahan di atas level Rp 1.290, masih ada peluang untuk menguat," ujar Herditya.

Herditya merekomendasikan speculative buy saham UNVR di level support Rp 1.290 dan resistance Rp 1.500 per saham. Adapun target harga untuk saham ini berada pada rentang Rp 1.540 - Rp 1.600 per saham. Senada, Technical Analyst Maybank Sekuritas, Satriawan Haryono menyatakan bahwa pergerakan saham UNVR masih berada dalam tren penurunan dalam jangka panjang, menengah, dan pendek sejak 2 Januari 2018."Belum terlihat adanya potensi rebound," jelas Satriawan. (bani)

 

BERITA TERKAIT

PINTU Luncurkan Fitur Share dan Gelar Trading Competition

Memasuki kuartal-II 2025, pasar crypto menunjukkan tanda-tanda pemulihan dengan rebound harga Bitcoin (BTC) yang kembali ke level $94 ribu setelah…

Inovasi Produksi Pangan - PGN dan BRIN Panen Perdana 116 Ton Padi Biosalin

Dukung ketahanan pangan nasional, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) selaku Subholding Gas Pertamina berhasil melakukan panen raya padi Biosalin…

Semarak Kompetisi BRI Liga I - Masih Jadi Magnet Bagi Pedagang dan Pengusaha Kafe

Di mana ada gula di situ ada semut, hal inilah yang menggambarkan dampak positif ekonomi dari setiap kompetisi BRI Liga…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

PINTU Luncurkan Fitur Share dan Gelar Trading Competition

Memasuki kuartal-II 2025, pasar crypto menunjukkan tanda-tanda pemulihan dengan rebound harga Bitcoin (BTC) yang kembali ke level $94 ribu setelah…

Inovasi Produksi Pangan - PGN dan BRIN Panen Perdana 116 Ton Padi Biosalin

Dukung ketahanan pangan nasional, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) selaku Subholding Gas Pertamina berhasil melakukan panen raya padi Biosalin…

Semarak Kompetisi BRI Liga I - Masih Jadi Magnet Bagi Pedagang dan Pengusaha Kafe

Di mana ada gula di situ ada semut, hal inilah yang menggambarkan dampak positif ekonomi dari setiap kompetisi BRI Liga…