Sukses mencatatkan kinerja positif di 2024, PT Chitose Internasional Tbk (CINT) targetkan pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun 2025. Emiten pabrikan furniture ini menargetkan pendapatan tumbuh 2% menjadi Rp470 miliar dari target tahun 2024 sebesar Rp450 miliar. Sedangkan, laba sebelum pajak ditargetkan meningkat 9% menjadi Rp25 miliar dari target tahun 2024 sebesar Rp13 miliar.
Direktur Utama PT Chitose Internasional Tbk, Kazuhiko Aminaka mengatakan, kondisi perekonomian global dan domestik tahun ini masih akan menghadapi berbagai tantangan, salah satunya proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stagnan di angka 4,7-5,5% hingga tahun 2026. Kebijakan moneter ketat dari berbagai bank sentral dunia juga dapat mempengaruhi stabilitas industri dan daya beli masyarakat.
Selain itu, ketidakpastian geopolitik serta fluktuasi harga bahan baku akan menjadi faktor yang perlu diantisipasi perseroan dalam menyusun strategi bisnis ke depan.“Oleh karena itu, strategi yang lebih adaptif inovatif dan berbasis efisiensi menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan usaha dan mempertahankan daya saing kami di pasar,”ujarnya dalam public exposenya secara daring, Selasa (15/4).
Tahun lalu, dari target Rp450 miliar, perseroan berhasil membukukan penjualan neto mencapai Rp462 miliar, naik tipis dari penjualan neto 2023 sebesar Rp457 miliar. Realisasi penjualan bersih itu berhasil mencapai 103% dari target yang ditetapkan. Sementara itu, laba sebelum pajak tahun 2024 mencapai Rp23 miliar, meningkat 47% dari laba sebelum pajak tahun 2023 sebesar Rp16 miliar dan mencapai 176% dari target.
Adapun laba tahun berjalan mencapai Rp18 miliar, melesat 208% dari laba tahun berjalan di tahun 2023 sebesar Rp6 miliar. Aminaka mengatakan, perseroan mampu menunjukkan ketahanan yang baik di tengah dinamika bisnis yang berkembang dengan peningkatan penjualan neto yang mencerminkan efektivitas strategi pemasaran dan inovasi produk yang dijalankan.“Capaian profitabilitas juga terus membaik dengan perolehan laba tahun berjalan yang meningkat sebesar 208% berkat dorongan peningkatan penjualan, inovasi dan program efisiensi yang diimplementasikan sepanjang tahun 2024,”jelasnya.
Direktur PT Chitose Internasional Tbk, Susanto menjelaskan bahwa jumlah penjualan neto perseroan itu berasal dari enam segmen operasi, yaitu kursi lipat; Hotel, Banquet & Restoran (HBR); peralatan kantor; pendidikan; rumah sakit; dan lainnya. Kontributor tertinggi dihasilkan dari segmen peralatan kantor sebesar 52%. Sementara itu, peningkatan penjualan terjadi pada segmen pendidikan, rumah sakit, dan Airmate C-Pro.
Sepanjang tahun 2024, perseroan melakukan pengembangan produk baru, seperti kursi auditorium, kursi tunggu, dan kursi stadion. Kemudian berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) menyetujui penggunaan laba tahun berjalan 2024 yang sebagian dialokasikan untuk dividen sebesar Rp10 miliar, atau 55% dari laba tahun berjalan 2024 yang sebesar Rp18 miliar, sementara sisa laba disimpan sebagai laba ditahan. “Dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan pembayaran dividen sebesar 100% dari dividen laba tahun 2023, yaitu sebesar Rp10 miliar dari Rp5 miliar. Ini merupakan dividen tertinggi sejak melantai di Bursa efek Indonesia pada tahun 2014. Pembagian dividen akan dilakukan pada 15 Mei 2025 dan akan dibagikan sesuai porsi kepemilikan saham,” kata Direktur PT Chitose Internasional Tbk, R. Nurwulan Kusumawati.
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam berkomitmen mempercepat realisasi proyek strategis nasional di sektor hilirisasi mineral, seperti akselerasi pembangunan…
NERACA Jakarta—Sepanjang tahun berjalan 2025, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat 10 perusahaan tercatat yang telah diputuskan untuk dihapus…
NERACA Jakarta– Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL), memutuskan menebar dividen sebesar Rp5 miliar…
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam berkomitmen mempercepat realisasi proyek strategis nasional di sektor hilirisasi mineral, seperti akselerasi pembangunan…
NERACA Jakarta—Sepanjang tahun berjalan 2025, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat 10 perusahaan tercatat yang telah diputuskan untuk dihapus…
NERACA Jakarta– Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL), memutuskan menebar dividen sebesar Rp5 miliar…