Kapitalisasi Pasar Saham Sepekan Terkoreksi 3,68%

NERACA

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kapitalisasi pasar saham sepekan kemarin terkoreksi sebesar 3,68% menjadi Rp10.822 triliun dari Rp11.235 triliun pada sepekan sebelumnya. Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Meskipun demikian, peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa selama sepekan, yaitu sebesar 61,83%menjadi Rp15,21 triliun dari Rp9,40 triliun pada pekan sebelumnya. Kemudian, kenaikan turut dialami oleh rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan yaitu sebesar 18,63% menjadi 20,53 miliar lembar saham dari 17,31 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.

Peningkatan juga dialami oleh rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa pekan ini, yaitu sebesar 11,15%, menjadi 1,20 juta kali transaksi dari 1,08 juta kali transaksi pada pekan lalu. Sedangkan, perubahan terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 3,95% menjadi berada pada level 6.258,179 dari 6.515,631 pada pekan lalu.

Investor asing pada Jum’at akhir pekan (21/3) kemarin mencatatkan nilai jual bersih Rp2,35 triliun dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp33,18 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2025 adalah 25 emisi dari 18 emiten senilai Rp30,92 triliun. Dengan pencatatan tersebut, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 604 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp486,20 triliun dan US$ 105,75 juta, yang diterbitkan oleh 134 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 192 seri dengan nilai nominal Rp6.190,33 triliun dan US$ 502,10 juta. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak 8 emisi EBA dengan nilai Rp2,41 triliun.  IHSG pada perdagangan Jum’at (21/3) ditutup melemah 127,93 poin atau 2,00% ke posisi 6.253,74. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 22,30 poin atau 3,14 persen ke posisi 687,90.“Sentimen tetap lemah menyusul penurunan di bursa Amerika Serikat (AS), karena pasar dengan hati-hati mencerna data ekonomi AS terbaru di tengah kekhawatiran atas tarif Presiden Trump,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya.

Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teroteri negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sebelas atau semua sektor melemah, yaitu dipimpin sektor keuangan yang melemah sebesar 4,31%, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor barang konsumen primer yang masing- masing turun sebesar 4,13% dan 2,68%.

Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar, yaitu BINO, FORU, RONY, POLU, SMMA dan PEVE. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni FORU, MSIN, OBMD, MMIX dan KOTA.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.208.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,24 miliar lembar saham senilai Rp15,81 triliun. Sebanyak 143 saham naik, 512 saham menurun, dan 302 tidak bergerak nilainya.

 

 

 

BERITA TERKAIT

Di Tengah Tekanan Ekonomi Global - BTN Gerak Cepat Siapkan Rumah untuk Guru

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk  (BTN) bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen),…

Hadirkan Alfamidi Super dan Richeese - Podomoro Park Bandung Perkuat Ekosistem Bisnis

Dongkrak pertumbuhan penjualan, Podomoro Park Bandung terus perluas kerjasama dalam pengembangan kawasan. Teranyar, perseroan melakukan kerjasama dengan PT Midi Utama…

Kenaikan Beban Penjualan - Produsen Beras Topi Koki Merugi Rp6,1 Miliar

NERACA Jakarta- Emiten produsen beras merek Topi Koki,  PT Buyung Poetra Sembada, Tbk (HOKI) catatkan kinerja negatif di 2024. Pasalnya,…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Di Tengah Tekanan Ekonomi Global - BTN Gerak Cepat Siapkan Rumah untuk Guru

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk  (BTN) bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen),…

Hadirkan Alfamidi Super dan Richeese - Podomoro Park Bandung Perkuat Ekosistem Bisnis

Dongkrak pertumbuhan penjualan, Podomoro Park Bandung terus perluas kerjasama dalam pengembangan kawasan. Teranyar, perseroan melakukan kerjasama dengan PT Midi Utama…

Kenaikan Beban Penjualan - Produsen Beras Topi Koki Merugi Rp6,1 Miliar

NERACA Jakarta- Emiten produsen beras merek Topi Koki,  PT Buyung Poetra Sembada, Tbk (HOKI) catatkan kinerja negatif di 2024. Pasalnya,…